Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Sandiaga Uno Ungkap Kelemahan Program Ahok Soal Transjakarta

Sandiaga Uno membandingkan program Ahok dalam integrasi Transjakarta dengan program baru, yang disebut One Karcis One Trip (OK Otrip).

6 November 2017 | 17.46 WIB

Salah satu karangan bunga yang berisi ucapan terima kasih pada mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Punama (Ahok) serta Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang memenuhi sudut Balai Kota DKI Jakarta, 9 Oktober 2017. Tempo/Ilham Fikri
Perbesar
Salah satu karangan bunga yang berisi ucapan terima kasih pada mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Punama (Ahok) serta Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang memenuhi sudut Balai Kota DKI Jakarta, 9 Oktober 2017. Tempo/Ilham Fikri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut program integrasi layanan Transjakarta yang digeber semasa Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak ada keberlanjutannya.

Sandiaga lantas membandingkannya dengan program baru, yang disebut One Karcis One Trip, yang dia klaim akan mendorong keberlanjutan program pemerintah DKI sebelumnya, yaitu kemitraan Transjakarta dengan Koperasi Wahana Kalpika (KWK).

"Program yang sudah ada tidak ada kontinuitasnya," katanya di Balai Kota DKI Jakarta pada Senin, 6 November 2017. "Tapi ini (OK Otrip) yang didorong agar ada kontinuitasnya." 

Program OK Otrip, yang diusung Anies-Sandi pada masa kampanye Pilkada 2017, akan diluncurkan beberapa pekan mendatang. Dilansir dari situs kampanye Jakartamajubersama.com, OK Otrip adalah penamaan sistem transportasi terintegrasi dengan membayar Rp 5 ribu untuk satu tujuan perjalanan. Program ini mengintegrasikan bus Transjakarta, angkutan kota (angkot), dan bus feeder.

Pemerintah DKI telah melakukan integrasi layanan Transjakarta dan KWK melalui kerja sama kemitraan pada era kepemimpinan Gubernur Ahok. Humas PT Transjakarta, Wibowo, mengatakan kerja sama tersebut masih berlangsung hingga kini. Layanan tersebut dilakukan pukul 05.00-09.00 dan 16.00-20.00. Penumpang cukup menunjukkan kartu khusus untuk bisa naik angkot KWK gratis.

Integrasi layanan Transjakarta dan KWK telah melayani sepuluh rute, di antaranya Condet-Cililitan (T07), Tanjung Priok-Bulak Turi (U05), Indosiar-Rawabuaya (B08), Poncol-Rawamangun (T24), Meruya-Grogol (B03), Terminal Pulogebang-Tanjung Priok (U03), Arundina-Rumah Sakit Harapan Bunda (T03), Kelapa Gading-Terminal Rawamangun (U04), Pejuang Jaya-Harapan Indah (T31), dan Petukangan Utara-Lebak Bulus (S14).

Sandiaga Uno menjelaskan, dalam program OK Otrip, layanan Transjakarta tetap terintegrasi dengan KWK. Namun diutamakan peningkatan integrasi dari koridor-koridor yang sudah berjalan melalui penggunaan bus low entry. "Low entry bus sebagai satu sarana menyambung antara koridor-koridor yang sudah berjalan," ujar putra pengusaha wanita, Mien Uno, tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus