Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Sarana Jaya Siapkan Teknologi Ramah Lingkungan untuk Pengelolaan Sampah Jakarta

BUMD Sarana Jaya akan menggunakan teknologi ramah lingkungan di dua Fasilitas Pengolahan Sampah Antara untuk pengelolaan sampah di Jakarta.

16 Oktober 2021 | 02.15 WIB

Petugas dengan alat berat mengambil sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Perbesar
Petugas dengan alat berat mengambil sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - BUMD Sarana Jaya akan menggunakan teknologi ramah lingkungan untuk dua Fasilitas Pengolahan Sampah Antara (FPSA), atau Intermediete Treatment Facility (ITF), yang saat ini sedang proses pembangunan sebagai upaya pengelolaan sampah yang lebih efektif di DKI Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Teknologi yang akan digunakan pada kedua proyek tersebut mengacu kepada teknologi FPSA Tebet yang menggunakan thermal hydrodrive, untuk pemusnahan sampah yang tak bisa dimanfaatkan secara ekonomi atau organik (menggunakan larva lalat hitam).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penemu Teknologi Pengolahan Sampah Thermal Hydrodrive, Djaka Winarso, dalam webinar Balkoters Talk "Olah Sampah dengan Teknologi Ramah Lingkungan" di Jakarta, Jumat, 15 Oktober 2021, mengatakan penggunaan teknologi tersebut karena mempertimbangkan sampah Indonesia yang cenderung basah dan tercampur antara organik dan anorganik.

"Itulah kenapa thermal, karena dia bisa menyelesaikan sampah dengan cepat dan volume yang signifikan dan itu yang kita butuhkan," kata Djaka.

Djaka sendiri telah memulai mengembangkan teknologi pengelolaan sampah sejak 2008.

Teknologi yang digunakan dalam pemusnahan sampah dengan thermal hydrodrive, jelas Djaka, memanfaatkan superheated steam (synthetic gas) untuk menjadi katalisator untuk meningkatkan suhu pada furnace boiler (ruang pembakaran) sekaligus bahan bakar.

Super heated steam itu juga dimanfaatkan sebagai sumber panas untuk proses pengeringan sampah agar terjadi pembakaran sempurna.

Selain itu, untuk menjaga agar aman emisi, suhu dari perangkat tersebut dijaga pada suhu 850 derajat celsius, ditambah dengan filter asap menggunakan cyclone wet scrubber yang akan menyaring asap pembakaran dengan cyclone dan semburan air untuk menurunkan emisi pada ambang batas yang diizinkan.

"Namun fasilitas ini memang hanya sebagai teknologi, karena yang lebih dari itu, yang ideal, adalah adanya pemilahan di hulu atau berkonsep desentralisasi sehingga sampah terolah dan musnah di dekat sumbernya, tidak ke TPA yang luas," tuturnya.

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perumda Sarana Jaya berencana membangun dua Fasilitas Pengolahan Sampah Antara (FPSA). Dua Fasilitas Pengolahan Sampah Antara (FPSA) Sarana Jaya diharapkan memberikan dampak besar pada pengelolaan sampah di Jakarta yang saat ini masih mengandalkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus