Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Pemerintah Jakarta dan wilayah sekitarnya terus mengupayakan ketersediaan vaksin untuk vaksinasi booster.
Permintaan vaksin booster meningkat lantaran digunakan sebagai syarat mudik Lebaran.
Adapun stok vaksin di Kota Bogor menipis sejak dua pekan lalu.
JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih menggenjot program vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster. Sebab, hingga kemarin, Dinas Kesehatan Provinsi Jakarta mencatat baru 2.531.827 warga Ibu Kota yang menerima suntikan vaksin penguat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Capaian vaksinasi dosis pertama di Jakarta mencapai lebih dari 12 juta orang atau 123,7 persen. Adapun capaian vaksinasi dosis kedua telah menyentuh 10,5 juta orang atau 104,8 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mudik Lebaran 2022 menjadi momentum bagi Pemprov DKI untuk meningkatkan capaian vaksinasi dosis ketiga. Sebab, fakta di lapangan, sentra vaksin booster sedang diincar warga sejak pekan lalu.
Masyarakat mengincar vaksin penguat lantaran pemerintah pusat telah mengumumkan restu mudik Lebaran pada tahun ini. Namun syaratnya harus menjalani vaksinasi dosis lengkap, yakni dosis pertama, kedua, hingga booster.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, Muhammad Helmi, membenarkan ihwal naiknya minat masyarakat untuk mendapat suntikan vaksin booster. Dia meyakinkan stok vaksin di Jakarta Selatan masih memadai meski permintaan masyarakat sedang tinggi-tingginya. “Dukungan suplai vaksin dari Dinas Kesehatan Provinsi sangat baik dan cepat,” kata Helmi ketika dihubungi, kemarin.
Namun Helmi enggan menyebutkan rincian stok vaksin yang masih dimiliki Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan. Dia mengatakan pihaknya akan menyesuaikan dengan kondisi di lapangan, termasuk meminta jatah vaksin lebih banyak ke Dinas Kesehatan DKI. “Jika sedang meningkat, kami minta tambahan,” kata dia.
Warga mengikuti vaksin booster gratis di Gerai Vaksinasi Presisi, Bundaran HI, Jakarta, 20 Maret 2022. TEMPO/Muhammad Hidayat
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, Yudi Dimyati, juga menjamin ketersediaan vaksin untuk masyarakat. “Insya Allah cukup,” kata Yudi, kemarin.
Yudi menyebutkan capaian vaksinasi dosis ketiga di Jakarta Utara hingga kemarin sebesar 373.358 orang atau 29,46 persen. Adapun untuk dosis pertama dan kedua mencapai 1.938.189 orang (108,95 persen) dan 1.676.999 orang (94,27 persen).
Yudi mengatakan layanan vaksinasi akan berjalan seperti biasa meski memasuki bulan puasa. Bahkan ia optimistis, menjelang Lebaran, capaian vaksinasi dosis ketiga di wilayahnya akan bertambah drastis.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Erizon Safari, juga menjamin pelaksanaan vaksinasi tetap berjalan optimal meski memasuki bulan puasa. “Pelayanan vaksinasi masih pagi dan siang,” kata Erizon, kemarin.
Meski begitu, pihaknya membuka peluang mengevaluasi pelaksanaan vaksinasi pada pagi dan siang hari jika menemukan kendala di lapangan. Bisa jadi vaksinasi akan digelar pada malam hari. Namun Erizon tak terlalu yakin vaksinasi pada malam hari akan optimal di bulan Ramadan. Sebab, pada malam hari pun mayoritas umat Islam menggelar ibadah salat tarawih. “Akan dievaluasi sambil jalan, perlu modifikasi atau tidak,” kata Erizon.
Adapun penanggung jawab vaksinasi booster di Gelanggang Olahraga Johar Baru, Ekasari, mempersilakan warga yang hendak mendapatkan vaksin booster tetap menjalankan ibadah puasa. Sebab, secara teknis puasa tak akan menjadi kendala vaksinasi. “Tahun lalu pun vaksinasi tetap jalan saat Ramadan,” kata dokter gigi di Puskesmas Kecamatan Johar Baru itu, kemarin.
Menurut Ekasari, yang terpenting masyarakat harus paham efek suntikan vaksin. Walhasil, masyarakat bisa mengukur sendiri kadar efek samping yang mereka alami. “Jadi, kalau mengalami pegal atau demam, bisa segera minum parasetamol. Yang penting, mental harus siap,” katanya.
Ratusan warga antusias mengikuti Serbuan Vaksin Bosster yang diadakan oleh TNI di Jakarta, 28 Maret 2022. TEMPO/Subekti.
Ekasari juga menyarankan agar masyarakat yang hendak mendapatkan vaksin booster menyiapkan diri sebelum berangkat ke lokasi vaksinasi. Salah satunya dengan makan sahur yang cukup. Menurut dia, syarat makan sebelum vaksin sudah lazim diterapkan.
“Selama ini kami tanya dulu sebelum vaksin sudah makan belum. Kalau sudah sarapan atau sahur, insya Allah aman,” kata dokter yang bertugas di Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih itu, kemarin.
Persiapan vaksinasi booster di bulan puasa juga dilakukan Pemerintah Kabupaten Tangerang. Sampai saat ini, capaian vaksinasi penguat di wilayah tersebut sebanyak 284.694 orang atau 12,9 persen. Juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi, mengatakan salah satu strategi dalam pemberian vaksin selama Ramadan adalah menyesuaikan dengan Fatwa MUI Nomor 13 Tahun 2021 ihwal hukum vaksinasi Covid-19 saat berpuasa. “Sesuai dengan fatwa MUI, kami melakukan vaksinasi di siang hari karena itu tidak membatalkan puasa bagi muslim. Kalau kami lakukan pada malam hari, tidak akan efektif,” kata Hendra.
Capaian vaksinasi penguat juga melonjak di Kota Depok. Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Mary Liziawati, mengatakan, hingga Rabu lalu, capaian vaksinasi penguat di wilayahnya sebesar 12,77 persen. Padahal, sejak vaksinasi booster dimulai pada 12 Januari hingga 22 Maret 2022, capaiannya baru 8,55 persen.
Mary mengatakan Pemkot Depok terus mengupayakan ketersediaan vaksin di tengah meningkatnya minat masyarakat untuk mendapatkan vaksin booster. Mary menyebutkan Pemkot Depok telah mengajukan permintaan vaksin tambahan kepada Pemprov Jawa Barat.
Selain itu, dia meminta jajaran di bawahnya cermat mengatur ketersediaan vaksin. Termasuk memanfaatkan stok yang tersedia di masing-masing puskesmas. “Ketersediaan untuk booster sendiri sudah aman. Kemarin sempat menipis, sudah kami minta ke provinsi. Kini sudah tersedia kembali,” kata Mary.
Lain cerita di Kota Bogor. Layanan vaksinasi booster terpaksa ditutup sementara lantaran habisnya stok vaksin. Walhasil, hingga kemarin, sentra vaksin di Kota Hujan masih menantikan kiriman vaksin dari Pemprov Jawa Barat.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim mengatakan menipisnya stok vaksin booster sudah terjadi lebih dari dua pekan lalu. Celakanya, stok vaksin yang diharapkan dari Pemprov Jawa Barat juga kosong. “Sekarang kami hanya berharap pada pemerintah pusat. Saya mendapat laporan akan dikirim 150 vial AstraZeneca,” kata Dedie ketika dihubungi, kemarin.
Adapun ketersediaan vaksin untuk dosis pertama dan kedua tersisa sekitar 4.000 dosis. Itu pun vaksin jenis Covovax yang mengalami perpanjangan batas kedaluwarsa dari seharusnya 31 Maret menjadi 30 April 2022. Vaksin tersebut diperuntukkan bagi suntikan dosis pertama dan kedua, bukan untuk vaksin booster.
INDRA WIJAYA | JONIANSYAH HARDJONO (TANGERANG) | ADE RIDWAN YANDWIPUTRA (DEPOK) | M. SIDIK PERMANA (BOGOR)
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo