Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Dipilih demi Mengamankan Kubu Prabowo

Sejumlah indikasi menunjukkan ada dukungan Amran untuk kubu Prabowo-Gibran. Pengamanan suara pemilih di kawasan Indonesia timur.

26 Oktober 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Direktur Eksekutif Trias Politika Agung Baskoro mengatakan dipilihnya Amran disebut menguntungkan kubu Prabowo-Gibran.

  • Amran pernah mengaku sebagai kader Gerindra.

  • Agus Yudhoyono batal jadi Menteri Pertanian karena ingin berfokus memenangi Pemilu 2024.

JAKARTA – Penunjukan kembali Andi Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian ditengarai untuk memuluskan jalan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dalam kontestasi pemilihan presiden 2024. Direktur Eksekutif Trias Politika Agung Baskoro mengatakan dipilihnya Amran disebut menguntungkan kubu Prabowo-Gibran, meski ia bukan kader partai politik salah satu calon.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Agung memaparkan sejumlah indikasi yang disebut sebagai dukungan Amran untuk kubu Prabowo-Gibran. Pada Jumat, 20 Oktober lalu, Amran datang ke kediaman Prabowo, Ketua Umum Partai Gerindra. Kedatangan Amran itu diduga untuk memberikan saran penyusunan visi dan misi pasangan Prabowo-Gibran. "Secara kultural, dia dekat dengan Partai Gerindra," ujarnya saat dihubungi Tempo pada Rabu, 25 Oktober 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Amran datang bersama mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Asshiddiqie, ke kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Jimly mengatakan pertemuan itu membahas rencana jangka panjang visi-misi Prabowo dalam pilpres 2024. Jimly diundang sebagai ahli hukum tata negara. Namun dia menegaskan tidak terlibat sebagai tim pemenangan kubu Prabowo. Adapun Amran enggan berkomentar seusai pertemuan tersebut.

Presiden Joko Widodo kemarin melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara. Amran ditunjuk sebagai Menteri Pertanian untuk menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang mengundurkan diri karena diduga terlibat kasus korupsi. Amran pernah menjabat Menteri Pertanian periode pertama pemerintahan Jokowi pada 2014-2019.

Andi Amran Sulaiman saat dilantik menjadi Menteri Pertanian untuk sisa masa jabatan 2019-2024 oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, 25 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.

Selain menunjuk Amran, Jokowi melantik Letnan Jenderal Agus Subiyanto sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Agus dilantik untuk menggantikan Jenderal Dudung Abdurachman yang memasuki masa pensiun. Presiden juga melantik Sulaiman sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Republik Argentina.

Agung Baskoro melanjutkan, dalam berbagai kesempatan, Amran kerap menyatakan dukungan terhadap Prabowo. Amran, misalnya, pernah menyebut Prabowo sebagai sosok yang cocok memimpin bangsa saat menjadi narasumber dalam Rapat Kerja Nasional XVI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia di Makassar, Kamis, 13 Juli lalu. Amran menyampaikan hal itu setelah berbincang secara tertutup dengan Prabowo di AAS Building, Makassar. Keduanya membahas persoalan bangsa, di antaranya tentang transformasi ekonomi, sosial, dan tata kelola pemerintahan.

Dalam kesempatan lain, Amran pernah mengaku sebagai kader Gerindra. Hal itu disampaikan saat memberikan sambutan dalam Seminar Ekonomi Universitas Kebangsaan Republik Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa, 15 Agustus lalu. Prabowo juga hadir dalam acara tersebut. "Undangan saya tadi itu adalah peserta. Tiba di sini jadi narasumber. Kemudian saat masuk tadi, saya ditanya, 'Bapak dari partai apa?' Aku bingung jawabnya. Aku beri tahu saja partai 08," katanya. Angka 08 merupakan kode sandi radio Prabowo saat masih aktif bertugas di TNI.

Di peta pencalonan anggota legislatif, Agung mengimbuhkan, putra sulung Amran, Andi Amar Ma'ruf Sulaiman, disebut bergabung ke Gerindra. Amar maju sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Selatan 2, yang meliputi Kabupaten Barru, Bulukumba, Bone, Maros, Pangkajene dan Kepulauan, Sinjai, Soppeng, Wajo, dan Kota Parepare. "Anggota staf Amran juga banyak yang menjadi kader Gerindra," ucapnya.

Amran lahir di Bone, Sulawesi Selatan, pada 27 April 1968. Ia bekerja di perusahaan pelat merah PTPN XIV pada 1997. Dia juga pernah menjabat kepala bagian logistik di PTPN hingga akhirnya mengundurkan diri. Setelah 15 tahun bekerja di pabrik tersebut, Amran memulai bisnis. Dia membuat produk racun tikus sendiri dan mematenkannya dengan nama Tiran, akronim dari "tikus diracun Amran". Usahanya berkembang ke berbagai industri lain dengan nama Tiran Group. Perusahaan itu bermarkas di Makassar. Tiran Group sebagian besar beroperasi di wilayah Indonesia timur.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengoperasikan mesin pemotong padi di Desa Masamba, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, 2016. Dok. TEMPO/STR/Iqbal Lubis

Agung menduga Amran ditunjuk karena memiliki pengaruh penting untuk membawa kemenangan bagi pasangan Prabowo-Gibran di Indonesia bagian timur. Efek Jokowi disebut bakal membuat elektabilitas Prabowo-Gibran di Indonesia bagian timur tinggi. Tapi hal itu dianggap belum cukup.

Di Sulawesi Selatan, elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, dinilai juga cukup kuat. Dengan begitu, kedudukan Amran penting untuk mengamankan suara pemilih di Indonesia timur, terutama di kawasan Sulawesi. "Anies dan Prabowo akan bersaing secara kompetitif di Sulawesi Selatan," ujar Agung.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, mengungkapkan hal senada. Ujang menilai penunjukan Amran mewakili kepentingan Jokowi untuk mengamankan kantong suara di Indonesia timur. Dia menduga Jokowi sedang menggunakan modal dan akses jabatannya agar pasangan Prabowo-Gibran bisa menang. "Amran juga berkepentingan menjabat menteri. Ini bagian dari kompromi yang menguntungkan," katanya kepada Tempo, kemarin.

Lembaga survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan Prabowo unggul di enam dari 10 provinsi. Prabowo unggul di Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, dan Jawa Barat. Sedangkan Anies disebut unggul di DKI Jakarta. Adapun pasangan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. unggul di tiga provinsi, yakni Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Khusus di Sulawesi Selatan, elektabilitas Prabowo disebut unggul ketimbang calon presiden lain. Prabowo memperoleh 48,5 persen, Anies 34,2 persen, dan Ganjar 7,9 persen. Survei tersebut dilakukan pada periode 2-10 Oktober 2023 dengan total 1.200 responden. Sampel diambil menggunakan metode multistage random sampling. Adapun asumsi margin of error lebih-kurang 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Khusus di Sulawesi Selatan, ada 300 responden.

Dua sumber Tempo di lingkup pemerintahan dan petinggi Koalisi Indonesia Maju mengatakan Amran dipilih untuk mengamankan perolehan suara serta tingkat keterpilihan Prabowo-Gibran di kawasan Indonesia timur. Salah satu pertimbangannya adalah hasil survei.

Adapun dua tenaga ahli utama Kantor Staf Presiden (KSP) membantah anggapan bahwa terpilihnya Amran untuk kepentingan salah satu calon dalam Pemilu 2024. Tenaga Ahli Utama KSP Rumadi Ahmad mengatakan keputusan Presiden memilih Amran masuk kabinet merupakan hak prerogatif. Pemilihan Amran didasari kapasitas dan kapabilitasnya. "Apalagi Amran pernah menjadi Menteri Pertanian sebelumnya," katanya kemarin.

Tenaga Ahli Utama Bidang Pangan dan Pertanian KSP Erizal Jamal mengatakan Presiden membutuhkan figur yang dapat mengembalikan jati diri Kementerian Pertanian. Figur itu ada pada Amran karena secara teknis memahami isu pertanian. "Amran menjadi Menteri Pertanian secara sistematis dapat membawa pembangunan pertanian ke arah yang lebih baik," ujarnya kemarin.

Tempo belum mendapat konfirmasi dari Amran. Tempo sudah meminta konfirmasi kepada Amran melalui kedua stafnya, yakni Yasir Mahmud dan Syahdar Patiwi. Namun keduanya tidak merespons hingga berita ini diturunkan.

Amran sebelumnya bercerita baru mengetahui bahwa ia ditunjuk menjadi Menteri Pertanian sekitar pukul 17.00 WIB pada Selasa, 24 Oktober lalu. Sebelum ditunjuk sebagai menteri, Amran mengaku beberapa kali bertemu dengan Jokowi, tapi tidak membahas reshuffle kabinet. "Kami membahas ekonomi secara makro. Soal pertanian disentil sedikit saja," ujarnya di gedung Kementerian Pertanian, kemarin. 

Sebab Agus Yudhoyono Batal Jadi Menteri Pertanian 

Kabar bergabungnya Partai Demokrat ke kabinet pemerintahan Jokowi merebak seiring dengan pertemuan antara Jokowi dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana Merdeka pada Senin sore, 23 Oktober lalu. Malam sebelumnya, Agus berdiri di barisan para ketua umum partai Koalisi Indonesia Maju. Partai anggota koalisi ini mengumumkan Prabowo-Gibran sebagai pasangan calon presiden dan wakil dalam kontestasi pilpres 2024.

Jokowi kemarin menjelaskan secara singkat tentang kunjungan AHY. Menurut dia, pertemuan itu sebatas silaturahmi. "Berbicara hal-hal yang biasa, kami bicarakan ketemu dengan partai," ujarnya.

Namun, menurut sejumlah sumber Tempo di lingkaran pemerintahan dan partai pendukung pemerintah, Demokrat akan kebagian jatah posisi Menteri Pertanian. Agus Yudhoyono menjadi kandidatnya. Seorang pengurus teras Partai Demokrat menyebutkan Istana menawari AHY untuk mengisi jabatan Menteri Pertanian. Namun dia enggan menjelaskan detail kapan tawaran itu disampaikan serta soal keputusan akhir partainya.

Satu hari sebelum pengumuman reshuffle, Agus Yudhoyono bahkan membuat unggahan pertanian di akun media sosialnya. AHY tampak sedang berada di kebun apel di Kota Batu, Jawa Timur. Dia juga menyematkan keterangan, "Jangan lupa untuk selalu konsumsi produk pertanian lokal kita, salah satunya produk unggulan dari Jawa Timur, yaitu apel Malang!"

Kabar terbaru, masih dari sumber Tempo, AHY menolak tawaran menjadi menteri. Alasannya, AHY ingin berfokus memenangi Pemilu 2024. AHY pun membantah tudingan bahwa Demokrat ditawari jatah menteri. "Oh, enggak ada, enggak ada," ujarnya di Kertanegara, kemarin.

Selain AHY, politikus senior Partai NasDem, Rachmat Gobel, dikabarkan ditawari jabatan menteri. Dia sempat mengunjungi Istana Merdeka pada Selasa lalu. Namun, masih dari informasi sumber Tempo, Rachmat menolak dengan alasan ingin berfokus pada pemilu.

Adapun Rachmat membantah informasi tersebut. Tujuan kedatangannya di Istana adalah memberikan undangan resepsi pernikahan anaknya kepada Jokowi. Meski begitu, dia mengaku berdiskusi tentang masalah pertanian dengan Presiden. Kepada Jokowi, dia menyampaikan masalah pengentasan warga miskin, pembangunan pertanian, industri pangan di Gorontalo, serta kemandirian pangan nasional.

Dia juga mendiskusikan koperasi sebagai ekosistem ekonomi bagi petani, nelayan, serta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). "Tapi tidak ada pembicaraan reshuffle kabinet," ujarnya kepada Tempo, kemarin.

Menanggapi hal ini, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah menilai Jokowi tampaknya sedang membuat kamuflase sehingga mengesankan dukungan yang abu-abu. Jokowi ingin mengesankan dirinya tidak sepenuhnya mendukung Prabowo. "Meskipun sudah tegas sekali bahwa tidak mungkin Jokowi tak memihak Gibran di kubu Prabowo," katanya kemarin.

Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan reshuffle kali ini sudah pasti berhubungan dengan politik, bukan soal kinerja. Motif reshuffle juga tampak untuk mengakomodasi lawan politik. Dia mengatakan ditawarinya AHY menjadi menteri memang pilihan yang masuk akal. Namun Demokrat pasti akan berpikir dua kali karena bisa jadi basis pemilih Demokrat akan kecewa.

HENDRIK YAPUTRA | RUSMAN PARAQBUEQ | IMAM HAMDI | RIRI RAHAYU | ANDI ADAM FATURAHMAN | ANTARA

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus