Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Masuk Sekolah Negeri Masih Sebatas Mimpi

Harus ada perbaikan sistem PPDB yang mampu menciptakan keadilan bagi anak-anak.

12 Juli 2021 | 00.00 WIB

Seorang guru menjelaskan materi kepada siswa saat pembelajaran tatap muka di salah satu sekolah di Kota Bekasi, Jawa Barat, 22 Maret 2021. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Seorang guru menjelaskan materi kepada siswa saat pembelajaran tatap muka di salah satu sekolah di Kota Bekasi, Jawa Barat, 22 Maret 2021. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Orang tua dan LSM di Depok meminta Ridwan Kamil membantu anak dari keluarga miskin yang tak lolos PPDB.

  • Kebijakan PPDB afirmasi sekolah swasta di DKI dinilai hanya gimik politik.

  • Koalisi orang tua peserta PPDB melanjutkan gugatan terhadap Anies dan Dinas Pendidikan DKI ke Mahkamah Agung.

JAKARTA – Seorang ibu di Kota Depok harus menerima kenyataan anaknya gagal masuk sekolah menengah atas (SMA) karena tak lolos seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB). Itu artinya, ia harus menyiapkan anggaran lebih besar untuk menyekolahkan anaknya di sekolah swasta. Padahal penghasilannya sebagai buruh cuci hanya Rp 500-600 ribu per bulan. Apalagi dia hanya orang tua tunggal. Sehingga peluangnya sangat kecil bisa membiayai putranya itu di sekolah swasta.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus