Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DEVY ERNIS
[email protected]
JAKARTA – Pembangunan jalan layang untuk pejalan kaki dan pelapak (skybridge) akhirnya bakal terintegrasi dengan Stasiun Tanah Abang. “Ya nanti terintegrasi dengan stasiun,” kata Slamet Riyanto, Manajer Unit Perencanaan PT Pembangunan Sarana Jaya, saat dihubungi Tempo, kemarin.
Slamet menyebutkan Sarana Jaya telah berkomunikasi dengan PT Kereta Api Indonesia guna membahas integrasi skybridge dengan Stasiun Tanah Abang. Pertemuan kedua perusahaan pelat merah itu berlangsung sekitar tiga pekan yang lalu. Rapat itu juga dihadiri oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Hasilnya, menurut Slamet, PT KAI setuju dengan rencana integrasi.
Sebelumnya, Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C. Pinontoan mengungkapkan bahwa desain skybridge tak bersinggungan langsung dengan lahan milik PT KAI. Yoory mengatakan hal itu sewaktu memaparkan desain skybridge di kantornya pada Juni lalu.
Sarana Jaya berencana membangun skybridge sepanjang 386,4 meter dengan lebar 12,6 meter. Jembatan di atas Jalan Jatibaru Raya itu akan menghubungkan Stasiun Tanah Abang dengan Blok F Pasar Tanah Abang.
Dari desain yang dipaparkan Yorry kala itu, skybridge belum terlihat menyambung ke Stasiun Tanah Abang. Untuk bisa mengakses skybridge, penumpang kereta mesti keluar dulu dari stasiun, lalu masuk melalui ramp dekat pintu keluar stasiun di bawah flyover Jatibaru dan di sekitar Blok G Pasar Tanah Abang.
Menurut Slamet, pembangunan skybridge yang terintegrasi dengan stasiun akan dimulai pada Agustus mendatang. Proyek tersebut ditargetkan selesai pada Oktober tahun ini. “Insya Allah rampung,” ujarnya.
Sarana Jaya telah membuka lelang proyek skybridge senilai Rp 35,1 miliar sejak Juni lalu. Dalam situs lpse.saranajaya.co.id, terpampang 12 perusahaan yang mengikuti lelang pengerjaan proyek. Di antaranya PT Yodya Karya, PT Amarta Karya, dan CV Pelita Putra Utama. Pemenang lelang, menurut Slamet, akan diumumkan hari ini.
Menurut situs yang sama, PT Bina Karya Persero merupakan perusahaan dengan skor tertinggi di antara lima perusahaan yang ikut dalam lelang pengawas pembangunan. Nilai paket lelang konsultan pengawas proyek itu sekitar Rp 900 juta.
Kepala Hubungan Masyarakat PT KAI Agus Komarudin menyatakan PT KAI setuju dengan rencana integrasi stasiun dengan skybridge. Menurut dia, dengan adanya integrasi, arus pergerakan penumpang kereta akan lebih teratur.
Setelah skybridge rampung, Agus menyebutkan, penumpang kereta yang ingin berbelanja bisa langsung menuju pasar Blok G atau F melalui skybridge tanpa mesti tumpah ke jalan. “Ya untuk pengaturan penumpang memang perlu,” tuturnya. Meski begitu, Agus belum bisa menerangkan rencana detail integrasi skybridge dengan stasiun itu. “Informasi detailnya belum ada” ucapnya.
Kepala Dinas Perhubungan Andri Yansyah mengatakan KAI sudah selayaknya setuju dengan rencana integrasi itu. PT KAI bakal diuntungkan lantaran pergerakan penumpang KAI akan lebih teratur.
Adapun pelapak yang sekarang berjualan di Jalan Jatibaru Raya, menurut Andri, akan dipindahkan ke skybridge. Dengan begitu, jalan kendaraan umum yang ditutup Gubernur DKI Anies Baswedan pada Desember tahun lalu itu bisa dibuka lagi. “Jadi biar sama-sama menguntungkan kedua belah pihak,” ujar Andri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo