Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Kementerian PUPR membangun dua infrastruktur pengendalian banjir.
Desain kota sponge city menjadi andalan.
Pegiat lingkungan ragu akan efektivitas pengendalian banjir kawasan IKN.
JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan telah menyiapkan infrastruktur pengendalian banjir di wilayah kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Pekan lalu, banjir merendam beberapa titik di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Banjir itu disebut sebagai yang terparah setelah 2019.
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Jarot Widyoko, menuturkan bahwa dua infrastruktur pengendalian banjir yang sedang dibangun adalah Bandungan Sepaku Semoi dan Intake Sungai Sepaku. Kehadiran bendungan diharapkan dapat mencegah kawasan IKN terendam banjir, meski sedang musim hujan. Selain sebagai pengendali banjir, keduanya berguna untuk mencukupi kebutuhan air baku di wilayah IKN.
"Setelah pembangunan selesai, selanjutnya akan disiapkan pompa air baku secara bertahap. Untuk 2023 disiapkan pompa air baku dari bendungan berkapasitas 300 liter per detik,” ujarnya, kemarin. Sedangkan pompa air baku Intake Sungai Sepaku pada tahap awal akan disiapkan empat pompa yang masing-masing berkapasitas 600 liter per detik. "Tiga pompa akan dioperasikan dan satu pompa sebagai cadangan," ujarnya, akhir pekan lalu.
Adapun pembangunan Bendungan Sepaku Semoi saat ini sudah berjalan 86,56 persen dan ditargetkan dapat mulai diisi pada Juni 2023. Pekerjaan yang dilakukan meliputi pembangunan tubuh bendung atau dam utama, dinding bendung, feeder canal, kantong lumpur, dinding hilir dan hulu, pekerjaan apron, kolam olak, serta pekerjaan building information modelling.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo