Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga sigi Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA merilis hasil survei terbaru terkait Pemilu 2019. Hasil sigi itu menunjukkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menjadi pemenang dalam pemilu mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ada dua alasan kenapa PDIP berpotensi menang Pemilu 2019 nanti," ujar Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa di kantornya, Rawamangun, Jakarta, Selasa, 8 Januari 2019. Alasan pertama, partai berlambang kepala banteng ini selalu berada di posisi pertama dalam survei lima bulan terakhir. "Elektabilitas PDIP selalu di atas 20 persen," kata Ardian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam survei lima bulan ke belakang, PDIP mendapatkan elektabilitas di atas 20 persen. Yakni pada Agustus dengan 24,8 persen; September 25,6 persen; Oktober 28,5 persen; November 25,4 persen; dan pada Desember dengan 27,7 persen. "Elektabilitasnya memang masih fluktuatif dari bulan ke bulan," ucap Ardian.
Adapun alasan kedua, menurut Ardian, karena elektabilitas PDIP terpaut cukup jauh dari pesaingnya. Saat ini dua partai yang mengekor PDIP adalah Partai Gerindra dan Partai Golkar. "Tapi jarak elektabilitas PDIP dibanding pesaing terdekat yakni Gerindra selalu konsisten di atas 10 persen."
Ardian menjelaskan elektabilitas Gerindra saat ini berada di atas angka 10 persen dalam survei lima bulan terakhir. Dari sigi Agustus ke Desember, kata dia, elektabilitas partai ini berkisar di angka 13,1 persen, 11,5 persen, 11,3 persen, 14,2 persen, dan 12,9 persen.
Adapun, Partai Golkar pada posisi ketiga masih bersaing ketat dengan Gerindra. Elektabilitas partai berlambang beringin ini dari Agustus hingga Desember berada di angka 11,3 persen, 10,6 persen, 6,8 persen, 9,7 persen, dan 10 persen. "Partai Gerindra dan Partai Golkar masih berkompetisi memperebutkan posisi runner up," kata Ardian.
Survei LSI Denny JA ini dilakukan setiap bulan dari Agustus hingga Desember 2018. Metode samplingnya menggunakan multistage random sampling dengan 1.200 responden. Pengumpulan data menggunakan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuisioner. Adapun tingkat margin of error penelitian ini kurang lebih 2,9 persen.
SYAFIUL HADI