Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Survei LSI Denny JA: PDIP Potensial Menang di Lima Provinsi Besar

Dalam hasil survei LSI Denny JA di 10 kota besar, PDIP mampu meraup elektabilitas lebih tinggi ketimbang Partai Gerindra dan Partai Golkar.

2 November 2018 | 16.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, dalam rilis sigi terbaru mereka, menyatakan PDI Perjuangan potensial untuk memenangi pemilu 2019. Peneliti LSI, Adjie Alfaraby, mengatakan PDIP menduduki peringkat pertama sebagai partai ulung di lima provinsi besar di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"PDIP unggul di Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Lampung, DKI Jakarta, dan Jawa Tengah," kata Adjie saat konferensi pers hasil survei LSI Denny JA tentang Pertarungan Partai Politik di 10 Provinsi Terbesar di kantor LSI, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur pada Jumat, 2 November 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam hasil survei teranyar mereka, di 10 kota besar, PDIP mampu meraup elektabilitas lebih tinggi ketimbang dua partai pesaingnya, yakni Partai Gerindra dan Partai Golkar. Dibanding Golkar dan sempalannya itu, PDIP rata-rata meraup suara lebih dari 20 persen.

Di Jawa Tengah, PDIP unggul dengan angka elektabilitas mencapai 46 persen. Persentase suara ini melonjak hampir 20 persen dari pemilu sebelumnya pada 2014. Kala itu, PDIP hanya mampu mengantongi suara 24,4 persen.

Kemudian di Sumatera Utara, partai berlogo kepala banteng itu unggul dengan suara 28 persen mengungguli Gerindra yang hanya mengantongi 16,5 persen suara dan Golkar 6,7 persen. Angka elektabilitas untuk PDIP relatif naik ketimbang Pemilu 2014 yang hanya meraup 15,6 persen suara.

Adapun di DKI Jakarta, suara PDIP unggul dengan 23,1 persen suara. PDIP mengungguli Gerindra dan PKS, yakni partai pengusung Gubernur DKI Anies Baswedan dan eks Wakil Gubernur Sandiaga Uno. Meski unggul, angka elektabilitas PDIP lebih rendah daripada pemilu sebelumnya. Pada kontestasi 2014, partai ampuan Megawati Soekarnoputri tersebut berhasil meraup 28,8 persen. Artinya, ada penurunan lebih-kurang 5 persen suara pada pemilihan legislatif kali ini.

Selanjutnya di Lampung, PDIP mengantongi suara sebanyak 34 persen. Partai itu mengungguli Partai Gerindra yang hanya meraup 11,7 persen suara dan Golkar yang cuma mampu menarik 8,8 persen popularitas. Angka untuk PDIP pun naik dari pemilu 2014 hampir 50 persen. Pada 2014, PDIP hanya mendapat suara dari 17,5 persen.

Terakhir, di Sumatera Selatan, PDIP menang dengan angka elektabikitas 26,5 persen. PDIP menang atas Golkar dan Gerindra yang berturut-turut meraup angka 16,8 persen dan 12,8 persen.

Menurut Adjie, tingginya suara untuk PDIP ini merupakan efek dari sikap partai yang mengusung calon presiden inkumben Joko Widodo. Dibandingkan partai lain dalam koalisi pengusung Jokowi, menurut dia, PDIP memperoleh efek ekor jas paling kencang karena partai tersebut paling mendominasi.
"Meski PDIP tidak lekat dengan Jokowi, tapi orang mengenak Jokowi adalah PDIP," kata dia.

Survei teranyar LSI Denny JA dilakukan dalam kurun 10 hari, yakni mulai 4 hingga 14 Oktober 2018. Survei tersebut dilakukan di 10 provinsi. Di antaranya Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Lampung, dan Riau.

LSI menggaet 600 responden di masing-masing provinsi. Jumlah keseluruhan responden dalam survei itu 6.000 orang dengan margin error per provinsi lebih-kurang 4,1 persen. Survei ini dilakukan secara tatap muka, bukan dengan media sosial atau telepon.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus