Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Taliban Culik 60 Warga Sipil

Gerilyawan Taliban dilaporkan menculik sekitar 60 warga sipil di Afganistan tengah selama sepekan terakhir. Menurut pejabat setempat, lebih dari separuhnya masih ditahan di tengah upaya Amerika dan negara lainnya memulai pembicaraan damai dengan Taliban.

22 Juni 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Taliban Culik 60 Warga Sipil

  • Taliban Culik 60 Warga Sipil

  • Taliban Culik 60 Warga Sipil

KABUL -- Gerilyawan Taliban dilaporkan menculik sekitar 60 warga sipil di Afganistan tengah selama sepekan terakhir. Menurut pejabat setempat, lebih dari separuhnya masih ditahan di tengah upaya Amerika dan negara lainnya memulai pembicaraan damai dengan Taliban.

Mohammad Ali Uruzgani, Wakil Gubernur Provinsi Daikundi, mengatakan milisi Taliban mengambil sandera di provinsi tersebut setelah seorang wanita berhasil kabur dari desa yang dikuasai Taliban di provinsi tetangga. Uruzgani mengatakan 26 orang di antaranya, termasuk wanita dan anak-anak, dibebaskan dan para tetua suku menjadi penengah untuk membebaskan warga sipil yang tersisa.

Kelompok Taliban, yang berjuang memperkenalkan kembali hukum Islam yang keras sejak 2001, menandatangani perjanjian penarikan pasukan dengan Amerika Serikat pada Februari. Perjanjian itu dirancang untuk membuka jalan bagi pembicaraan damai dengan pemerintah Afganistan. Tapi kekerasan meningkat sejak perjanjian dan perselisihan tentang pembebasan tahanan Taliban menghambat kemajuan dalam pembicaraan formal.

Javid Faisal, seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional, mengatakan milisi Taliban telah menewaskan lebih dari 40 warga sipil di seluruh negeri dalam sepekan terakhir. "Taliban gagal memenuhi janji untuk mengurangi kekerasan terhadap rakyat Afganistan dan bekerja untuk perdamaian," kata dia lewat akun Twitter-nya.

Adapun seorang juru bicara Taliban membantah telah menculik warga sipil. Taliban menolak tuduhan pemerintah Amerika dan pemerintah asing lainnya ihwal adanya korban sipil dalam sepekan terakhir.

REUTERS | SUKMA LOPPIES

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus