Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT MRT Jakarta melakukan studi untuk mencari lokasi depo proyek fase II yang baru di Jakarta Utara. Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar memastikan depo kereta itu tak akan dibangun di Kampung Bandan maupun Taman BMW.
Baca: Stasiun Melayang MRT Terintegrasi dengan Pasar Blok M
"Jadi trase atau jalur fase kedua akan menghubungkan Bundaran HI sampai Kota, tidak ke Kampung Bandan sesuai rencana awal. Sekarang sedang distudi mau di mana deponya, yang pasti harus di Utara," kata William di Jakarta, Selasa 15 Januari 2019.
William menjelaskan wilayah Kampung Bandan tidak dijadikan depo karena permasalahan hukum soal lahan. Taman BMW, calon lokasi depo berikutnya ternyata juga tidak memungkinkan.
Depo MRT membutuhkan sedikitnya 12 hektare. Meski luas lahan Taman BMW mencapai 25 hektare, di kawasan itu juga akan dibangun Stadion BMW untuk Persija.
Dirut PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu juga menilai depo MRT yang merupakan objek vital nasional tidak mungkin bersanding dengan ruang publik seperti Stadion BMW.
William mengatakan ada kemungkinan mereka hanya membuat stasiun di Taman BMW, bukan depo. "Namun yang memutuskan lokasi deponya tetap pemerintah, kami hanya mengerjakan," ujar William.
Adapun untuk kontraktor pengerjaan proyek MRT fase II ini, lanjut William, belum diputuskan karena saat ini masih dalam tahap tender. Tetapi kontraktornya akan berasal dari Jepang mengingat dana pengerjaan merupakan pinjaman dari JICA (Japan International Cooperation Agency) sebesar Rp25 triliun.
"Biaya pembangunan fase dua sepanjang 8,3 kilometer dengan delapan stasiun perkiraannya sekitar Rp22,5 triliun," katanya.
Baca: MRT Jakarta Targetkan 65 Ribu Penumpang Per Hari
Pembangunan MRT fase II yang lebih mahal dibanding fase pertama yang menghabiskan biaya Rp16 triliun dengan panjang 16 kilometer karena tingkat kesulitan lebih tinggi. "Itu karena di trase tersebut lewat bawah tanah semua, dengan kedalaman 20-30 meter di bawah tanah dan di bawah kali, lalu masuk ke Kota Tua banyak heritage, ke kawasan pantai jadi tingkat kesulitannya lebih tinggi secara teknis," kata William.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini