Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur memberikan teguran keras kepada para penunggak pajak dengan memasang plang dan spanduk peringatan. Salah satu penunggak pajak yang dinilai membandel adalah Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Wali Kota Jakarta Timur, Muhamad Anwar, setidaknya ada 150 titik tempat yang menunggak Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan Perkotaan (PBB P2) di 12 kecamatan yang totalnya mencapai Rp 43 miliar. Plang tunggakan pajak itu dimaksudkan untuk memberikan efek jera kepada para wajib pajak, terutama tempat usaha besar dengan jumlah pengunjung yang banyak, seperti TMII dan Apartemen Titanium di Pasar Rebo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kalau sepi, nunggak pajak okelah bisa dimaklumi," kata dia kepada Tempo kemarin.
Tiga wahana di TMII yang dipasangi spanduk dan plang peringatan dari total tujuh wahana yang belum membayar pajak adalah Snowbay, Skylift Kereta Gantung, dan Desa Wisata.
Anwar menuturkan, sebelumnya telah diberikan surat teguran dan panggilan kepada para penunggak pajak. Tapi tidak ada tindak lanjut dari para wajib pajak tersebut. Anwar menambahkan, para penunggak pajak lainnya akan dipasangi plang secara bertahap.
Manajer Budaya Informasi TMII, Dwi Windiarto, menyatakan kecewa atas pemasangan plang atau spanduk tunggakan pajak di tiga wahana itu. Menurut dia, manajemen sedang memproses pembayaran pajak tersebut. "Saat ini dalam proses negosiasi antara pemerintah pusat, DKI Jakarta, serta Jakarta Timur," ujar dia kemarin.
Menurut Dwi, negosiasi tersebut dilakukan antara Sekretariat Negara dan pemerintah DKI tentang pembayaran PBB P2 dan pajak lainnya. Menurut dia, TMII merupakan salah satu aset negara yang dikuasai oleh Sekretariat Negara, sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengan pajak harus dilakukan juga melalui negara.
Itu sebabnya, pemasangan plang dan spanduk peringatan pembayaran pajak dianggapnya terburu-buru. "Kami kecewa dan menyayangkan," katanya.
Dwi tak menjelaskan ketika ditanya soal jumlah tunggakan pajak TMII. Dia menyatakan belum bisa memastikan berapa totalnya. Namun wahana air Snowbay diperkirakan menunggak pajak sekitar Rp 800 juta. Dwi memastikan TMII akan melunasi tunggakan pajak tersebut. "Pasti akan diselesaikan."
Anwar menerangkan, dengan memasang spanduk dan plang, diharapkan para penunggak pajak segera menyelesaikan kewajibannya. Dengan begitu, pemerintah Jakarta Timur bisa mencapai target penerimaan pajak pada akhir tahun ini. Target penerimaan pajak di Jakarta Timur saat ini baru tercapai Rp 933,724 miliar atau 93,37 persen.
Masih ada kekurangan Rp 66 miliar yang harus dipenuhi sampai akhir tahun nanti. Sebanyak Rp 43 miliar di antaranya adalah PBB P2. Jika hingga akhir tahun para penunggak pajak tersebut tidak kunjung melunasinya, Anwar memastikan akan meminta Komisi Pemberantasan Korupsi mengaudit perusahaan penunggak pajak. INGE KLARA
Mereka yang Membandel
Wali Kota Jakarta Timur, Muhammad Anwar, menuturkan masih ada sekitar Rp 66 miliar dana pajak yang tertunggak pembayarannya pada tahun ini. "Penerimaan pajak baru 93,37 persen," kata Anwar, kemarin. Dia memastikan bakal menggenjot pendapatan dari pajak sebelum akhir tahun ini.
Data Penerimaan Pajak Pemerintah Kota Jakarta Timur
Target Penerimaan Pajak: Rp 1,064 Juta
Pajak yang terbayarkan sampai September 2018: Rp 933,724 juta (93,37 persen).
Kekurangan: Rp 66 miliar.
150 lokasi belum membayar PBB P2: Rp 42 miliar.
Penunggak Pajak
-Apartemen Titanium, Pasar Rebo
-Snowbay, Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
-Teater Keong Mas, TMII
-Aquarium Air Tawar, TMII
-Taman Burung, TMII
-Desa Wisata, TMII
-Skylift Kereta Gantung, TMII
-Sasono Langen Budoyo, TMII
SUMBER: PEMERINTAH KOTA JAKARTA TIMUR | INGE SAFITRI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo