Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Jokowi akan meresmikan kereta cepat Jakarta-Bandung tanpa Xi Jinping.
Masyarakat masih punya kesempatan naik kereta cepat secara gratis.
Perlu ada pemberian diskon tambahan untuk menarik minat masyarakat menggunakan kereta cepat.
JAKARTA — Kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sah beroperasi setelah diresmikan Presiden Joko Widodo pada hari ini. Namun masyarakat baru bisa menjajal sepur kilat ini mulai Selasa, 3 Oktober 2023. Selain kehadiran Presiden, peresmian kereta cepat akan diramaikan oleh ratusan petinggi negara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari daftar undangan yang dilihat Tempo, tak hanya jajaran menteri Jokowi, sejumlah pimpinan tinggi lembaga negara juga diajak. Anggota Komisi Keuangan dan Komisi Investasi DPR, duta besar sejumlah negara sahabat, serta pejabat pemerintah daerah, BUMN, dan kalangan swasta turut diundang. Setidaknya 342 undangan diperkirakan hadir dalam acara tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun dalam daftar undangan itu tidak terdapat nama Presiden Cina Xi Jinping. Pekan lalu, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan akan ada saatnya Xi Jinping ikut meresmikan KCJB. "Pada waktunya nanti diresmikan bersama Presiden Xi Jinping."
Ketidakhadiran Xi Jinping itu mengindikasikan peresmian pada hari ini baru bersifat soft launching. Sumber Tempo yang mengetahui acara hari ini menyebutkan peluncuran tersebut masih bersifat pra-komersial. "Karena masih gratis sampai 17 Oktober nanti," tuturnya.
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) disebut baru akan menarik ongkos layanan buat penumpang kereta cepat setelah 18 Oktober mendatang. Menurut sumber itu, tarif kereta cepat bakal dibanderol mulai dari Rp 300 ribu per orang untuk kelas terendah.
Penumpang KCJB menunggu keberangkatan di Stasiun Halim, Jakarta, 20 September 2023. TEMPO/Tony Hartawan
Informasi tersebut diperkuat oleh pernyataan Luhut dalam beberapa kesempatan pekan lalu. Menurut dia, penumpang belum akan dikenai ongkos, meski sepanjang September lalu KCIC juga membuka uji coba publik secara gratis. Pemerintah berencana memberi waktu tambahan buat masyarakat luas untuk menikmati sepur tersebut. "Tapi nanti ada waktunya kembali normal," ujar dia.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun menyatakan KCIC belum akan menerapkan harga penuh untuk layanan kereta cepat pada tahap awal pengoperasiannya. "Akan diterapkan tarif promo pada awal operasional kereta cepat untuk menarik minat masyarakat." Pemerintah juga berencana menerapkan tarif paket. Dengan tarif paket ini, masyarakat bisa membeli tiket kereta cepat sekaligus tiket LRT dan moda pengumpan lainnya.
Adapun penjualan tiket kereta cepat rencananya dilakukan melalui aplikasi KAI Access milik PT KAI, platform penjualan tiket daring, dan aplikasi Gojek. Namun, berdasarkan pantauan Tempo hingga kemarin malam, menu penjualan tiket kereta cepat baru tersedia di aplikasi KAI Access, itu pun belum dapat diakses. Sedangkan di aplikasi pemesanan tiket maupun Gojek, menu tiket kereta cepat belum tersedia.
Baca juga: Gali-gali Pendapatan Selain Tiket
General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, tak bersedia berkomentar ketika dimintai konfirmasi ihwal harga tiket kereta cepat setelah diresmikan pada hari ini. "Besok (hari ini) akan disampaikan saat launching," kata dia.
Dia juga enggan memberikan informasi mengenai frekuensi perjalanan kereta cepat pada masa awal pengoperasiannya. Merujuk pada data Kementerian Perhubungan, kereta ini maksimal melakukan 68 perjalanan per hari. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya menyatakan pada awal pengoperasian KCJB, jumlahnya tak akan sebanyak itu. Perjalanannya bakal ditingkatkan secara bertahap.
Jika mengacu pada rencana operasi pada dokumen internal KCIC yang sempat dilihat Tempo, Juni lalu, pada Oktober hingga November 2023, jumlah perjalanan harian kereta cepat Jakarta-Bandung hanya 28 kali. Peningkatan jumlah perjalanan baru dilakukan pada Desember dengan target 40 kali per hari. Operasi penuh, dengan jumlah perjalanan 68 kali per hari, baru dimulai Januari tahun depan.
Eva memastikan, pada tahap awal, KCIC bakal melayani perjalanan kereta cepat di tiga stasiun, yakni Stasiun Halim, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar. Perusahaan juga menyediakan angkutan pengumpan di masing-masing stasiun untuk menuju dan dari pusat kota Jakarta serta Bandung. Di Jakarta, KCIC menggandeng LRT Jabodebek dan Transjakarta. Adapun di Bandung, moda pengumpan diserahkan kepada Damri.
Perlu Stimulus Tambahan
Walau mengklaim operasi kereta cepat sudah siap, KCIC menghadapi persoalan lain: proyeksi jumlah penumpang. Awal September lalu, KCIC mengusulkan revisi target penumpang harian dari 31 ribu menjadi 10 ribu. Revisi ini pun merupakan yang kedua kali. Desember tahun lalu, di gedung DPR, Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, menyampaikan penurunan target jumlah penumpang dari 60 ribu ke kisaran 30 ribu orang per hari.
Saat dimintai konfirmasi pada September lalu, Dwiyana tak membantah perubahan target itu. Ia menyatakan perusahaan akan terus mengevaluasi target penumpang berdasarkan kondisi riil yang dihadapi. Perubahan target ini pun disebut sejalan dengan pola operasi harian kereta cepat mulai besok.
Penurunan target penumpang itu, seperti ditulis Koran Tempo, menyebabkan proyeksi penerimaan KCIC dari penjualan tiket merosot hingga 93 persen. Awalnya target pendapatan dari tiket sebesar US$ 68 juta, kemudian direvisi menjadi US$ 4 juta. Namun KCIC menargetkan pendapatan di luar tiket naik, dari US$ 686 ribu menjadi US$ 2,5 juta. Penerimaan itu rencananya berasal dari penyewaan ruang stasiun kepada pihak ketiga.
Baca juga: Memangkas Target Penumpang di Awal Operasi
Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi, Deddy Herlambang, mengatakan KCIC dan pemerintah harus melakukan upaya tambahan untuk menggenjot minat penumpang kereta cepat. Salah satu upaya krusial yang dapat dilakukan pada masa awal operasi adalah penerapan diskon tarif kereta cepat. Pasalnya, kata dia, masyarakat masih dalam tahap pengenalan dengan moda transportasi baru, terlebih dengan kesiapan layanan yang masih terbatas.
Dia mencontohkan, masih ada Stasiun Karawang yang belum beroperasi serta jumlah angkutan pengumpan yang belum ideal. "Karena pada masa sosialisasi ini perlu stimulan, mungkin bisa diskon 50 persen selama satu atau dua bulan," kata dia.
Ketua Bidang Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia, Aditya Dwi Laksana, pun sependapat. Rute Jakarta-Bandung, ujar dia, memiliki banyak opsi moda transportasi, dari kendaraan pribadi, bus, bus medium, hingga kereta api. Menurut dia, tak mudah membuat orang beralih dari moda yang ada.
Aditya mengatakan KCIC bisa meniru sistem tarif LRT Jabodebek. Pada masa awal, pengelola angkutan ini menerapkan ongkos Rp 1 per orang untuk tahap pengenalan ketika diluncurkan pada Juli lalu. Pemerintah kemudian memberikan tarif maksimal Rp 5.000 lewat program subsidi sampai September lalu.
Barulah per 1 Oktober 2023, LRT Jabodebek memberlakukan tarif minimal Rp 3.000 dan maksimal Rp 20 ribu. "Kereta cepat bisa mengikuti skema itu. Misalnya, untuk masa pengenalan ke masyarakat dan membentuk pasar pada tahap awal masih Rp 100 ribu saja."
Penumpang menunggu keberangkatan di dalam KCJB di Stasiun Halim, Jakarta, 20 September 2023. TEMPO/Tony Hartawan
Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta, Sutanto Soehodho, menyatakan pemberian stimulus bisa menjadi strategi ampuh untuk meningkatkan okupansi kereta cepat. Namun dia mengingatkan KCIC agar menghitung dengan rinci waktu yang tepat untuk menyesuaikan tarif karena biaya operasional sepur ini tak murah. Sementara itu, persaingannya ketat dengan moda di jalan tol serta kereta api reguler.
"Kalau tidak diimbangi dengan pendapatan lewat tiket, barang kali akan sangat berat untuk kereta cepat jadi berkelanjutan," tuturnya. Guru besar bidang transportasi Fakultas Teknik Universitas Indonesia ini mengatakan kereta cepat Jakarta-Bandung idealnya tak sekadar beroperasi, tapi juga harus menghasilkan keuntungan agar tak bangkrut.
Hal yang tak kalah penting, ia melanjutkan, adalah menambah pendapatan dengan ekspansi ke kota lain. Sutanto mengatakan jarak operasi KCJB terlalu pendek sehingga persaingan dengan moda lainnya sangat ketat. Dia mencatat kereta cepat yang beroperasi di berbagai negara minimal melaju di jarak 500 kilometer.
Rencana penambahan rute kereta cepat pun sempat disinggung Jokowi saat meninjau Stasiun Padalarang, 13 September lalu. "Masih dalam kalkulasi," ujarnya. Adapun, pada Jumat lalu, Luhut menyatakan studi kelayakan kereta cepat hingga Surabaya akan dimulai. Rutenya akan melewati Kertajati, Yogyakarta, Solo, hingga Surabaya.
VINDRY FLORENTIN | CAESAR AKBAR | YOHANES MAHARSO | DANIEL A. FAJRI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo