Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Teka-teki Syahrul Melawat ke Eropa

Menteri Syahrul Yasin Limpo pulang dari lawatannya ke Eropa setelah KPK menggeledah rumah dinasnya. NasDem menggelar rapat.

5 Oktober 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melenggang keluar melalui lobi barat atau pintu keberangkatan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

  • Menteri Mahfud menyebutkan Syahrul sudah ditetapkan sebagai tersangka.

  • Surya Paloh menunggu Syahrul di NasDem Tower.

JAKARTA – Pesan pendek yang beredar dari grup layanan aplikasi WhatsApp diterima sejumlah wartawan pada Rabu sore, 4 Oktober 2023. Isinya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo tiba di Indonesia setelah lawatannya ke Eropa menggunakan maskapai penerbangan Singapura.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejumlah awak media telah menunggu kedatangan Menteri Syahrul di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Namun Syahrul sempat mengecoh awak media. Alih-alih keluar lewat pintu kedatangan, berdasarkan informasi yang terima dari petugas, Syahrul melenggang keluar melalui lobi barat atau pintu keberangkatan Terminal 3.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kedua dari kiri) di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, 4 Oktober 2023. ANTARA/Izzah Syafitri

Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Silmy Karim, mengkonfirmasi kedatangan Syahrul ke Indonesia. "Dicatat di perlintasan Imigrasi Bandara pada pukul 18.41 WIB," ujar Silmy kepada Tempo, Rabu lalu.

Dari informasi yang diterima sejumlah wartawan, pesawat yang ditumpangi Syahrul berangkat pada pukul 15.36 waktu setempat. Dia naik pesawat Singapore Airlines dengan nomor penerbangan SQ964 dan sampai di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 18.05 WIB. Syahrul disebut check-in dengan membawa lima bagasi.

Menurut petugas keamanan Soekarno-Hatta, saat keluar dari bandara, Syahrul tampak seperti penumpang pada umumnya. Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu berjalan di lobi Terminal 3 dengan didampingi beberapa orang. Dia keluar melalui lobi barat atas Terminal 3. Di sana, mobil Toyota Alphard Hitam berpelat nomor B-0855-ADT sudah menunggu.

Baca juga:

Syahrul adalah kader Partai NasDem yang terseret kasus korupsi di Kementerian Pertanian. Kasus ini juga menyeret dua anak buahnya, yakni Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono dan Direktur Alat Mesin Pertanian Muhammad Hatta. Komisi Pemberantasan Korupsi menggeledah rumah dinas Syahrul pada Kamis, 28 September lalu.

Saat penggeledahan, Syahrul tengah melawat ke Roma, Italia, bersama rombongan Kementerian Pertanian untuk mengikuti kegiatan Badan Pangan Dunia atau Food and Agriculture Organization (FAO). Syahrul dikabarkan menghilang setelah KPK menetapkannya sebagai tersangka kasus korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian. KPK mengusut tiga kluster kasus yang menjerat Syahrul, yakni pemerasan dalam jabatan, dugaan gratifikasi, dan tindak pidana pencucian uang.

Setelah lawatannya dari Eropa, Syahrul dijadwalkan kembali ke Indonesia pada Ahad, 1 Oktober 2023. Namun ia baru mendarat di Bandara Soekarno-Hatta kemarin. Tidak diketahui alasan Syahrul baru tiba di Tanah Air pada Rabu lalu. "Ini tugas kedinasan Kementerian Pertanian karena menggunakan paspor diplomatik," ujar Silmy. Dari data perlintasan antarnegara, Syahrul terakhir berada di Roma.

Silmy tidak mengungkapkan apakah Syahrul juga melawat ke Spanyol ataupun menanggapi kabar yang menyebutkan ia sempat berobat dulu ke Singapura. Silmy hanya menegaskan bahwa data terakhir perlintasan menunjukkan Syahrul berada di Roma.    

Bendahara Umum Pengurus Pusat Partai NasDem, Ahmad Sahroni, mengatakan Syahrul berada di Roma dan akan pulang pada 5 Oktober 2023. Sahroni menyatakan terakhir berkomunikasi dengan Syahrul sebelum rekannya itu bertolak ke Roma.

Sahroni menegaskan bahwa Syahrul tidak akan kabur. Menurut dia, rekan separtainya itu menunda kepulangan lantaran menjalani prosedur medis karena penyakit prostat. Tidak diketahui apakah perawatan itu sudah direncanakan. Namun Sahroni mengatakan penyakit Syahrul itu kambuh saat dinas luar negeri. "Kambuh saat di Roma karena mungkin stres. Prostat kan kambuhan kalau orangnya stres," ujar Sahroni saat dihubungi, kemarin. 

Menteri Mahfud Sebut Syahrul Sudah Jadi Tersangka

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md. memastikan KPK pasti mengetahui cara menemukan Syahrul Yasin Limpo di luar negeri. Menurut Mahfud, orang sekelas menteri tidak mudah menghilang. "Kalau menghilang, dalam arti menghindari aparat, itu tak mudah," ujar Mahfud saat ditemui di Istana Merdeka, kemarin.

Mahfud menganggap koleganya tersebut tidak mungkin lari dari proses hukum. Ia menyatakan telah lama mendengar soal penetapan Syahrul sebagai tersangka. Menurut dia, KPK telah lama melakukan gelar perkara penetapan tersangka tersebut. "Ekspose perkaranya kan sudah lama, tapi secara resmi penetapan tersangkanya setelah ekspose digelar," kata Mahfud.

Juru bicara KPK, Ali Fikri, mengatakan belum mengetahui jadwal pemeriksaan Syahrul oleh penyidik setelah kepulangannya. "Jadwal pemanggilan dan pemeriksaan akan disampaikan jika Menteri Pertanian sudah kembali," ujar Ali dalam keterangan resminya, kemarin. 

Surya Paloh Menunggu Syahrul di NasDem Tower

Mobil Toyota Alphard Hitam bernomor polisi B-0855-ADT, yang sudah ada di tempat parkir lobi atas Terminal 3, langsung meluncur membawa Syahrul ke NasDem Tower di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Tiba di NasDem Tower pada pukul 19.45 WIB dan langsung menuju tempat parkir di lantai bawah gedung, Syahrul tidak masuk melalui pintu depan kantor Dewan Pimpinan Pusat NasDem tersebut. Tidak berselang lama, Febri Diansyah, kuasa hukum Syahrul, terlihat tiba di sana.

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengumpulkan sejumlah petinggi partainya untuk membahas kasus korupsi yang menjerat Syahrul. Dari informasi dan pantauan Tempo, sejumlah pengurus pusat partai telah hadir, di antaranya Ahmad Sahroni, Sekretaris Jenderal Partai Hermawi F. Taslim, serta ketua pengurus pusat, seperti Viktor Laiskodat dan Karli Boenjamin. 

Sahroni mengatakan Surya sempat menelepon Syahrul saat berada di Roma sebelum KPK menggeledah rumah dinas Syahrul. Sahroni tidak menjelaskan isi percakapan keduanya. Dia hanya mengatakan Syahrul memang selalu menelepon untuk melapor apabila sudah sampai di luar negeri.

Sahroni mengatakan Surya memang meminta Syahrul segera pulang ke Tanah Air. Hingga kemarin, belum diketahui isi pertemuan ketua umum dengan para pentolan Partai NasDem bersama Syahrul itu.

Dua Koper dari Rumah Pribadi 

Penyidik KPK kembali melakukan penggeledahan pada hari yang sama dengan kepulangan Syahrul Yasin Limpo. Tim penyidik menggeledah rumah pribadi Syahrul dan anaknya, Kemal Redindo, di Makassar, Sulawesi Selatan. Dalam penggeledahan itu, tim penyidik membawa pulang dua koper dan sebuah mobil bermerek Audi berwarna hitam.

Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan pengeledahan di rumah pribadi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Jalan Pelita Raya, Makassar, Sulawesi Selatan, 4 Oktober 2023. ANTARA/Hasrul Said

Rumah Syahrul di Perumahan Bumi Permata Hijau, Kota Makassar, digeledah sejak pukul 11.00 Wita. Sedangkan rumah Kemal berada di Jalan Pelita Raya. Penggeledahan berlangsung sejak pukul 14.00 hingga 16.50 Wita.

Arsyad, ketua rukun warga di Jalan Pelita Raya, diminta tim penyidik menyaksikan penggeledahan. Dia menuturkan lima orang dari KPK melakukan penggeledahan. "Soal penggeledahan apa saja, silakan tanya KPK," ujar Arsyad.

Penggeledahan tersebut merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya, penyidik menggeledah rumah dinas Syahrul di Jalan Widya Chandra V Nomor 28, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Kamis sore, 28 September lalu. Pada hari yang sama, KPK juga menggeledah rumah Kasdi di Bogor, Jawa Barat. Sehari setelahnya, KPK menggeledah ruang kerja Syahrul dan Kasdi di kompleks Kementerian Pertanian di Ragunan, Jakarta Selatan. 

EKA YUDHA SAPUTRA | JONIANSYAH HARDJONO | DANIEL A. FAJRI | BAGUS PRIBADI | ADIL AL HASAN | DIDIT HARIYADI 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Eka Yudha Saputra

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus