Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Tewaskan Dua Bocah Bogor, Begini Beda Granat Tangan dan GLM

Diduga jenis granat yang meledak dan menewaskan dua bocah di Bogor bukanlah granat tangan melainkan granat jenis GLM yang mematikan.

15 Februari 2019 | 18.26 WIB

Bocah korban ledakan granat di Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, dirawat di RSUD Leuwiliang, Kamis, 14 Februari 2019. Dok. Korem 061/Surya Kencana
Perbesar
Bocah korban ledakan granat di Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, dirawat di RSUD Leuwiliang, Kamis, 14 Februari 2019. Dok. Korem 061/Surya Kencana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bogor – Komandan Detasemen Peralatan 031202/Siliwangi, Letkol Cpl Asep Rahmatsyah belum bisa memastikan jenis granat yang meledak dan menewaskan dua bocah. Peristiwa granat meledak itu terjadi di Desa Ciaruteun, Kecamatan Cibungbulang, Bogor, pada Kamis siang, 14 Februari 2019.

Baca: Kronologis Tiga Anak Kena Granat TNI: Dipukul Hingga Meledak

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Kami baru dapat keterangan sementara dari ibu korban, tentang bentuk amunisi yang meledak,” kata Asep saat menjenguk korban selamat Khoirul Islami, Jumat 15 Februari 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Asep mengatakan, dari keterangan sementara pihaknya baru menyimpulkan kalau jenis granat yang meledak bukanlah granat tangan melainkan granat jenis GLM.

“Keterangan ini juga diperkuat dengan bentuk serpihan yang disita oleh aparat kepolisian berbentuk kaleng, granat tangan tidak menggunakan bahan kaleng,” kata Asep.

Polisi memasang garis polisi di lokasi terjadinya ledakan granat yang menyebabkan tiga anak menjadi korban di Desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat 15 Februari 2019. Ketiga anak itu bermain granat jenis GLM yang ditemukan di lapangan tembak tak jauh dari lokasi kejadian. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Asep mengatakan, perbedaan antara granat GLM dengan granat tangan adalah cara penggunaannya. Jika granat tangan, kata Asep, cara mengaktifkannya dengan mencabut kunci , granat GLM menggunakan senjata pelontar.

“Itu jenisnya masih granat, hanya beda penggunaannya,” kata Asep.

Asep mengatakan, kekuatan daya ledak granat GLM masuk dalam kategori mematikan dengan jarak 10 sampai 15 meter.

“Tapi saya belum bisa memastikan secara pasti jenis granatnya, ini masih kesimpulan sementara,” kata Asep.

Terkait usia granat, Asep pun juga belum bisa memastikan kapan granat tersebut diproduksi. “Kalau serpihan yang sudah saya lihat fisiknya, kita tidak bisa menentukan lagi itu produski tahun berapa, karena sudah serpihan kecil kecil tidak ada sepotongpun angka dan data yang tertera di serpihan,” beber Asep.

Untuk itu, Asep mengatakan, pihaknya masih mendalami kasus meledaknya granat di perkampungan warga tersebut.

Sebelumnya, tiga bocah di Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Bogor, Muhammad Mubarok, 10 tahun, M Doni (14) dan Khoirul Islami (10), menjadi korban granat meledak ketika sedang bermain, Kamis 14 Februari 2019 sekitar pukul 12.00.

Baca: Dua Temannya Meninggal, Korban Granat Meledak di Bogor Trauma Berat

Muhammad Mubarok meninggal di lokasi akibat luka berat di kepala, M. Doni meninggal di RSUD Leuwiliang, sedangkan Khoirul masih dirawat intensif di RSUD Leuwiliang. Peristiwa granat meledak itu terjadi ketika 3 bocah itu menemukan granat dari tempat latihan TNI dan membawanya pulang untuk dimainkan.   

 

Ade Ridwan Yandwiputra

Lulusan sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957. Memulai karier jurnalistik di Tempo sejak 2018 sebagai kontributor. Kini menulis untuk desk hukum dan kriminal

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus