Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Gizi Tetap Terpenuhi Selama Masa Pandemi

Salah satu cara untuk mengembalikan nafsu makan anak adalah mengajaknya memasak bersama atau menyiapkan makanan.

23 November 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Kewajiban tetap berada di rumah bisa membuat nafsu makan anak turun dan asupan gizi berkurang.

  • Untuk menjaga nafsu makan anak, orang tua bisa mengajak anaknya memilih menu dan masak bersama.

  • Masak bersama juga bermanfaat meningkatkan ikatan keluarga.

JAKARTA – Ini mata rantai yang sangat mungkin terjadi di keluarga kita. Delapan bulan pandemi Covid-19 memaksa kita mengurung diri di rumah. Lantas muncul kebosanan dan stres yang mengganggu nafsu makan anak. Ujung-ujungnya, daya tahan tubuh anak anjlok. Padahal, daya tahan tubuh merupakan salah satu senjata penangkal virus corona.

Dokter spesialis gizi klinis Juwalita Surapsari mengatakan gizi seimbang dapat dipenuhi apabila makanan yang dikonsumsi memiliki jumlah yang cukup, berkualitas baik, dan beragam jenisnya. Adapun kebutuhan gizi terbagi menjadi nutrisi makro, seperti karbohidrat, protein, dan lemak, serta nutrisi mikro, semacam vitamin dan mineral.

Bagi orang dewasa yang sadar akan kesehatan, pemenuhan gizi tersebut tak terlalu masalah. Suka tidak suka, orang dewasa mau-mau saja melahap sayur demi pemenuhan vitamin dan serat, misalnya. Tapi tidak demikian bagi anak. "Karena anak cenderung cepat bosan dan memilih makanan yang mereka sukai saja," ujar Juwalita dalam keterangan pers, pekan lalu.

Menurut dia, selain porsi, orang tua perlu memperhatikan variasi dan jadwal makan untuk mengoptimalkan manfaat nutrisi yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan anak. Sebagai contoh, olahan protein nabati dari kacang-kacangan, seperti olahan soya, bisa dijadikan alternatif variasi dalam menu gizi seimbang. Nutrisi untuk anak berbasis soya yang difortifikasi dapat menjadi pilihan orang tua karena bisa dikonsumsi oleh siapa saja. "Tidak hanya terbatas pada anak dengan kondisi medis tertentu,” ujar dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Pelni dan RS Pondok Indah, Jakarta, itu.

Ita Rahmawati, 33 tahun, bercerita tentang pengalaman mengatur makanan dengan gizi seimbang untuk anak kembarnya. Biasanya ia rajin mengajak anak-anaknya makan ke restoran di mal sepekan sekali. Tujuannya untuk mendapatkan variasi menu. Tapi kebiasaan itu terhenti selama masa pandemi. Meski banyak mal sudah beroperasi, dia memilih tetap di rumah saja.

Ada masanya nafsu makan anak-anak Ita menurun. Untuk mengantisipasi hal itu, belakangan dia mengajak anak-anaknya ikut memasak. "Saya juga izinkan mereka memilih menunya," kata dia. Sejauh ini, masak bersama itu sukses mengembalikan semangat makan anak-anaknya.

Menurut psikolog anak dari Tiga Generasi, Putu Andani, tanpa disadari, kondisi psikis orang tua dan anak berkaitan. Untuk itu, orang tua perlu memantau mood anak dengan baik di samping mengelola stresnya sendiri. Salah satu cara mengatasi rasa bosan anak adalah melibatkan anak menyiapkan menu makanan. Contohnya, anak-anak diajak ikut mencuci sayur yang akan dimasak, mengaduk adonan, atau sekadar ikut menyiapkan alat makan. "Selain meningkatkan bonding, kegiatan bersama ini dapat mengasah perkembangan kemampuan kognitif, fisik, sosial, dan emosional anak," kata Putu.

INGE KLARA | MITRA TARIGAN | ANTARA


8

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus