Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler kanal Metro Tempo.co sejak kemarin hingga pagi ini, Senin, 2 Oktober 2023 diisi oleh aksi sejumlah relawan Ganjar Pranowo saat car free day (CFD) pada Ahad pagi di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, yang berujung pada pengusiran oleh petugas. Para relawan ini membawa papan besar yang didesain seperti postingan TikTok dengan wajah Ganjar Pranowo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Artikel yang juga banyak dibaca soal strategi manajemen Pusat Grosir Central Tanah Abang untuk membantu para pedagang dengan cara mempromosikan produk mereka secara daring. Maklum, belakangan ini penjualan di Tanah Abang melesu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Isu lain yang menarik perhatian pembaca Tempo adalah curhatan bekas pekerja pabrik arang di Lubang Buaya setelah tempat usahanya ditutup Pemprov DKI Jakarta karena dianggap menyumbang polusi.
Berikut tiga berita terpopuler Metro:
1. CFD Jakarta Hari Ini: Pembawa Papan Bergambar Wajah Ganjar Pranowo Diusir
Warga melakukan sejumlah kegiatan di Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau car free day (CFD) Jakarta pagi ini. Tempo menemukan ada warga yang membawa papan bergambar wajah bakal calon presiden (capres) 2024, Ganjar Pranowo, pembagian pohon gratis, dan menyambut Hari Batik Nasional.
Kejadian ini berlangsung di kawasan CFD, Sudirman, Jakarta Pusat. Berikut aktivitas peserta CFD Jakarta yang telah Tempo rangkum untuk pembaca.
- Pembawa papan bergambar Ganjar diusir
Dari pantauan Tempo, dua orang terlihat membawa papan bergambar wajah bakal capres 2024, Ganjar Pranowo. Papan ini memperlihatkan sosok dua orang.
Orang di sisi kiri berwajah Ganjar yang mengenakan baju garis-garis hitam dan putih. Sementara wajah sosok di sebelahnya dilubangi. Warga yang ingin foto dapat mendekatkan wajahnya pada lubang tersebut.
Beberapa warga yang ada di area CFD tampak berdatangan untuk foto di papan tersebut. Kira-kira total ada tujuh relawan Dulur Ganjar Pranowo (DGP) Milenial, termasuk pembawa papan, di sana.
Tak lama, petugas yang melihat aktivitas ini meminta mereka pergi sekitar pukul 07.56 WIB. Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI Jakarta tak mengizinkan kampanye di lokasi CFD.
Baca selengkapnya di sini
Selanjutnya: Curhatan Eks Pekerja usai Pabrik Arang di Lubang Buaya Ditutup
2. Curhatan Eks Pekerja usai Pabrik Arang di Lubang Buaya Ditutup: Dianggap Kriminal dan Penghasilan Anjlok
Penutupan pabrik arang rumahan di Lubang Buaya karena dianggap menyumbang polusi kini menyisakan masalah bagi eks pekerjanya.
Tempo menemui Nung dan Giwang, bekas pekerja pabrik arang rumahan yang memilih bertahan meski mata pencahariannya sudah ditutup.
Nung dan Giwang kini beralih profesi sebagai pengepul atau kuli ampas kelapa. Nung mengatakan, penghasilan yang didapatkan dari pekerjaan itu jauh menurun dibanding saat masih bekerja di pabrik arang.
Keduanya tinggal di satu gubuk kecil. Mereka mengontrak dari pemilik lahan. Biaya sewa per bulannya, kata Giwang, Rp500 ribu.
Sejak pabrik arang dilarang beroperasi, Nung dan Giwang belum mampu membayar biaya sewa kontrakan itu.
"Penghasilan sekarang kisaran Rp40-60 ribu, cuma cukup untuk makan," kata Giwang saat ditemui di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Sabtu, 30 September 2023.
Tak hanya sampai di situ, Nung mengatakan petugas dari Pemprov DKI kerap datang ke pabrik arang untuk memastikan mereka tidak lagi memproduksi.
Baca selengkapnya di sini
Selanjutnya: Strategi Manajemen Pasar Tanah Abang Bikin Penjualan di Toko Kembali Menggeliat
3. Strategi Manajemen Pasar Tanah Abang Bikin Penjualan di Toko Kembali Menggeliat
Manajemen Pusat Grosir Central Tanah Abang (CTA) mengklaim telah membantu mempromosikan produk para pedagang Pasar Tanah Abang secara daring. Tujuannya agar penjualan di pasar kawasan Jakarta Pusat itu kembali menggeliat.
“Setelah Covid-19, mereka (pedagang) kan juga pada ngeluh pembelinya enggak ada. Jadi kami bantu buat online,” kata salah satu manajemen CTA, Rina, saat ditemui Tempo di kantor marketing CTA lantai 3, Jakarta Pusat pada Rabu, 27 September 2023.
Manajemen CTA mempromosikan produk pedagang tidak dengan TikTok Shop, melainkan memanfaatkan TikTok Live. Promosi juga dilakukan melalui website, Facebook, dan Instagram.
Pantauan Tempo hari ini, jumlah pengikut akun Instagram @centraltanahabang.cta mencapai 197 ribu. Sementara pengikut akun TikTok sebanyak 36 ribu. Selain akun terpusat CTA, pengguna media sosial dapat menemukan beberapa akun kios online Pasar Tanah Abang yang lain.
Dengan cara ini, diharapkan pembeli mengetahui lokasi kios penjual produk yang mereka incar. “Kalau untuk masalah pembeli mau belanja atau enggaknya, itu nanti bisa di-chat langsung ke nomor yang ada di nomor admin tokonya,” jelas manajemen CTA lainnya, Ian.
Baca selengkapnya di sini