Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Korlantas Polri akan menguji coba aturan ganjil-genap di sejumlah ruas tol.
Lalu lintas akan macet total jika peningkatan jumlah kendaraan mencapai 47 persen.
Kementerian Perhubungan mengakui kemacetan pada puncak arus mudik sulit dihindari.
JAKARTA – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Kepolisian RI akan menguji coba aturan ganjil-genap di sejumlah ruas tol yang mengarah ke luar Jabodetabek selama tiga hari ke depan. Aturan yang dibuat untuk mengantisipasi puncak arus mudik Lebaran 2022 ini digelar bertahap dari ruas jalan tol Cikampek KM 47 hingga akhirnya menjangkau gerbang tol (GT) Kalikangkung KM 414.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Bagian Operasi Korlantas Polri, Eddy Djunaedi, mengatakan, jika kepadatan lalu lintas masih terjadi setelah penerapan aturan ganjil-genap, kepolisian akan menerapkan skema melawan arus (contraflow). “Apabila masih juga terjadi kepadatan yang melebihi batas maksimal, akan dilakukan rekayasa satu arah,” katanya, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada hari ini, mulai pukul 11.00 hingga pukul 13.00, rekayasa lalu lintas hanya diterapkan dari ruas jalan tol Cikampek KM 47 hingga GT Cikampek Utama KM 70. Selanjutnya, besok, uji coba pada jam serupa akan diberlakukan di jalur yang sedikit lebih panjang, yaitu dari KM 47 sampai GT Palimanan di ruas Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 188. Adapun lusa, eksperimen lalu lintas ini akan menjangkau GT Kalikangkung di ruas Batang-Semarang KM 414.
Eddy mengimbau pengendara mengikuti arahan petugas selama tiga hari ini. “Bagi yang tidak sesuai dengan keputusan bersama, dapat melalui jalur arteri atau alternatif.”
Gerbang tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah. ANTARA/Aji Styawan
Pembatasan mudik Idul Fitri selama dua tahun terakhir membuat animo pulang kampung melonjak drastis. Pada Lebaran 2022, pemerintah memprediksi 85,5 juta warga akan mudik. Sebanyak 63 persen pemudik akan melewati jalur darat.
Kepala Korlantas Polri, Firman Shantyabudi, sebelumnya menyebutkan lalu lintas akan macet total jika jalanan dibebani tambahan kendaraan 47 persen dari kondisi normal atau terdapat 200 ribu unit kendaraan pemudik yang melintas secara bersamaan. Solusi bagi situasi ini adalah penerapan satu arah.
Presiden Direktur PT Lintas Marga Sedaya, yang merupakan pengelola jalan tol Cipali, Firdaus Azis, pun mengatur ulang skema transaksi tol. Mulai Jumat lalu hingga selama periode mudik, transaksi kendaraan di GT Palimanan Utama, Cirebon, ditiadakan. “Pengalihan transaksi ini untuk mempercepat waktu tempuh,” ujar dia, kemarin.
Pengendara yang menuju arah timur Jawa akan membayar tarif di ruas lanjutan, yakni di Palimanan-Kanci, Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, ataupun Batang-Semarang. Ongkos untuk perjalanan hingga Semarang dan sekitarnya ditagihkan di GT Kalikangkung. Sebaliknya, tagihan tol Cipali bagi pengendara yang kembali ke Ibu Kota lewat jalan tol Jakarta-Cikampek akan dibayar di GT Cikampek Utama.
Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Eka Pria Anas, memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada Kamis mendatang. Kepadatan kendaraan kala itu diperkirakan terjadi di jalan tol Jakarta-Cikampek, khususnya dari KM 48 hingga KM 66. “Sudah diantisipasi dengan menyiapkan mobile reader (pembaca uang elektronik jinjing) dan petugas yang membantu transaksi,” ujar dia.
Saat menggelar simulasi mudik bersama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan potensi kemacetan mudik pada 2022 sulit dihindari, meski dengan empat strategi rekayasa lalu lintas, dari penyaringan kendaraan berat tiga sumbu, aturan ganjil-genap, melawan arah, hingga satu arah.
Pasalnya, jumlah pemudik pada tahun ini diperkirakan melonjak 40 persen dibanding pada 2019. “Karena itu, kami berusaha mengalihkan jumlah kenaikan itu dengan membagi waktu mudik. Presiden menganjurkan mudik lebih awal supaya kenaikannya tidak proporsional 40 persen, tapi turun 30 persen, bahkan 20 persen,” kata Budi Karya.
AHMAD FIKRI (BANDUNG) | VINDRY FLORENTIN | ANTARA | YOHANES PASKALIS
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo