Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Presiden Ukraina Turun Tangan Bebaskan Sandera

Sebanyak 13 orang berhasil dibebaskan dari pembajakan bus selama 11 jam yang terjadi di Lutsk, Ukraina, pada kemarin malam waktu setempat.

23 Juli 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Sebanyak 13 orang berhasil dibebaskan dari pembajakan bus selama 11 jam yang terjadi di Lutsk, Ukraina pada Selasa malam waktu setempat. Ini terjadi setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky turun tangan untuk membebaskan para sandera.

  • Presiden Zelenskiy mengatakan dia telah membujuk pelaku - Maksim Krivosh - untuk pertama-tama membebaskan tiga sandera, termasuk seorang ibu hamil.

  • Sebagai balasannya, Krivosh meminta Zelenskiy untuk mengirim pesan tentang film hak-hak binatang yang dinarasikan oleh aktor Joaquin Phoenix.

LUTSK — Sebanyak 13 orang berhasil dibebaskan dari pembajakan bus selama 11 jam yang terjadi di Lutsk, Ukraina, pada kemarin malam waktu setempat. Ini terjadi setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky turun tangan untuk membebaskan para sandera.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Presiden Zelensky mengatakan dia telah membujuk pelaku, Maksim Krivosh, untuk pertama-tama membebaskan tiga sandera, termasuk seorang ibu hamil. Sebagai balasannya, Krivosh meminta Zelensky mengirim pesan tentang film hak-hak binatang yang dinarasikan oleh aktor Joaquin Phoenix.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Zelensky kemudian mengunggah pesan enam detik di Facebook memberi tahu orang-orang untuk menonton film dokumenter buatan tahun 2005 berjudul Earthlings itu. Pesan tersebut lantas dihapus, tapi mampu menurunkan ketegangan.

Zelensky mengatakan dia memiliki pilihan untuk menyerbu bus, tapi dia ingin menghindari pertumpahan darah. "Kami mendapatkan hasilnya: semua orang hidup," ujar dia. Krivosh pun ditangkap setelah pemerintah bersedia memenuhi tuntutannya.

Pelaku yang diketahui membawa bahan peledak dan melengkapi dirinya dengan senjata api itu menyandera belasan penumpang bus. Penyandera dikabarkan sempat melemparkan granat tangan yang gagal meledak serta dua kali melepaskan tembakan ke arah petugas.

Dalam tuntutannya, penyandera tidak meminta tebusan berupa uang. Dia hanya menginginkan pemerintah Ukraina membuat pernyataan yang mengakui bahwa mereka adalah teroris.

Pria berusia 44 tahun itu tercatat pernah menghadapi tuduhan dua kejahatan skala besar, termasuk perampokan, penipuan, serta kepemilikan senjata ilegal. Dia pernah mendekam di penjara selama 10 tahun.

SKY NEWS | SITA PLANASARI AQUADINI

 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus