Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Compang-camping Penghiliran

Kebijakan penghiliran masih bermasalah sehingga kontribusinya minim. Tiga calon presiden menyiapkan modifikasi penghiliran.

20 Januari 2024 | 00.00 WIB

Pengolahan bijih nikel menjadi feronikel di Unit Bisnis Pertambangan Nikel di Kolaka, Sulawesi Tenggara, 2018. TEMPO/M. Taufan Rengganis
Perbesar
Pengolahan bijih nikel menjadi feronikel di Unit Bisnis Pertambangan Nikel di Kolaka, Sulawesi Tenggara, 2018. TEMPO/M. Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Niat pemerintah mengolah sumber daya alam di dalam negeri lewat penghiliran awalnya mendapat pujian. Namun implementasi awalnya lewat penghiliran nikel menuai banjir kritik.

  • Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro menyatakan kondisi ini membuat efek penghiliran buat pertumbuhan ekonomi belum signifikan. Nilai tambah ekonominya hanya ada di penyerapan tenaga dan bangun konstruksi smelter waktu awal.

  • Tiga calon pasangan presiden bakal meneruskan program penghiliran.

JAKARTA — Penghiliran alias hilirisasi menjadi salah satu topik hangat dalam kampanye calon presiden dan wakil presiden 2024. Topik tersebut berpotensi menjadi bahasan dalam debat kedua calon wakil presiden pada Ahad besok, 21 Januari 2024, yang mengangkat tema pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, serta masyarakat adat dan desa.

Penghiliran menjadi program unggulan Presiden Joko Widodo untuk mengolah kekayaan alam dalam beberapa tahun terakhir. Dimulai dengan nikel, Jokowi berencana mewajibkan pengolahan semua sumber daya mineral hingga batu bara menjadi produk bernilai tambah tinggi. Bahkan program ini akan diterapkan pada produk perikanan dan pertanian.

Pada 31 Juli lalu, Jokowi mengatakan penghiliran yang meningkatkan nilai tambah dari sektor mineral, perkebunan, serta perikanan di dalam negeri bakal membantu Indonesia selangkah lagi menuju status negara maju. Jokowi menyitir proyeksi Bank Dunia serta Dana Moneter Internasional (IMF) soal status negara maju Indonesia pada 2040-2045 jika penghiliran sukses.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Vindry Florentin

Lulus dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran tahun 2015 dan bergabung dengan Tempo di tahun yang sama. Kini meliput isu seputar ekonomi dan bisnis. Salah satu host siniar Jelasin Dong! di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus