Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Dokumen kajian BPOM menunjukkan hasil penelitian vaksin Nusantara tidak valid.
Tim peneliti vaksin Nusantara tidak bisa menjawab pertanyaan dari Komisi Obat dan BPOM.
Kedekatan dengan Terawan Agus Putranto membuat Komisi Kesehatan DPR memaksa BPOM mengeluarkan izin.
TIBA di lantai 7 Gedung Nusantara I Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Rabu pagi, 17 Maret lalu, Penny Kusumastuti Lukito disambut sejumlah anggota Komisi Kesehatan Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) itu langsung membeberkan kajian lembaganya terhadap vaksin Nusantara.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo