Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pembuat mobil Swedia Volvo Cars pada Senin, 20 November 2017, mengatakan mereka telah menandatangani perjanjian untuk memasok "puluhan ribu" mobil swakemudi ke Uber, saat perusahaan berbagi tumpangan tersebut tengah berjuang melawan berbagai kontroversi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Volvo – milik perusahaan China Geely yang belum membuat sistem swakemudi – mengatakan dalam sebuah pernyataan mereka akan menyuplai Uber dengan "kendaraan berbasis kemudi otomatis kompatibel antara 2019 sampai 2021".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Uber akan menambah sistem perangkat lunaknya sendiri untuk memudahkan mobil tersebut melaju tanpa sopir.
Baca: Era Mobil Listrik, Volvo Akan Hentikan Pembuatan Mesin Diesel
Ketika dihubungi AFP, seorang juru bicara Volvo tidak menjelaskan secara rinci jumlah mobilnya, namun seorang sumber yang mengetahui proyek itu mengatakan jumlahnya bisa mencapai sekitar 24.000 unit.
Baik Volvo maupun Uber belum merilis detail finansialnya, namun berdasarkan daftar harga untuk mobil-mobil tersebut perjanjian tersebut bisa bernilai lebih dari satu miliar dolar AS (sekitar Rp13,5 triliun).
Simak: Mengenal Teknologi I-Shift di Truk Volvo
Volvo dikabarkan menawarkan SUV andalan XC90 sebagai bagian kesepakatan non-eksklusif dari 2019 sampai 2021 kepada Uber. Volvo XC90 baru rata-rata dijual dengan harga mulai 50.000 dolar AS.
"Ini akan membuka segmen baru untuk kami. Kami terbuka untuk mengantarkan ke lebih banyak perusahaan taksi," CEO Volvo Cars Hakan Samuelsson mengatakan kepada koran keuangan Swedia Dagens Industri.
Kesepakatan itu dibangun berdasarkan kesepakatan non-eksklusif yang ditandatangani pada tahun 2016 oleh Uber dan Volvo, yang diharapkan dapat meluncurkan mobil swakemudi pertamanya pada tahun 2021.
Pernyataan tersebut mengatakan bahwa insinyur "Volvo Cars" telah bekerja sama erat dengan para insinyur dari Uber untuk mengembangkan SUV premium XC90 yang akan dipasok ke Uber.
Kendaraan "menggabungkan semua teknologi pengaman, redundansi dan teknologi autonom yang penting yang diperlukan Uber untuk menambahkan teknologi penggerak sendiri," kata pernyataan tersebut.
Kepala aliansi mobil Uber, Jeff Miller, mengatakan bahwa kesepakatan tersebut "menempatkan kita pada jalur menuju kendaraan yang diproduksi sendiri secara massal."