Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Wafatnya Sang Musikus Idealis

Musikus Glenn Fredly Deviano Latuihamallo atau Glenn Fredly meninggal karena penyakit meningitis, kemarin.

9 April 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Glenn Fredly tampil dalam konser tunggal bertajuk “Menanti Arah” di Istora Senayan, Jakarta, 2015.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Musikus Glenn Fredly Deviano Latuihamallo atau Glenn Fredly meninggal karena penyakit meningitis, kemarin. Musikus penyanyi R&B dan penulis lagu berusia 44 tahun itu meninggalkan istri, Mutia Ayu, dan anak yang masih berusia 40 hari, Gewa Atlana Syamayim Latuihamallo. "Meninggal pukul 18.00-an," kata Teuku Adi Fitrian alias Tompi, musikus sekaligus sahabat Glenn, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Glenn, yang lahir di Jakarta pada 30 September 1975, dikenal sebagai musikus dengan tembang-tembang romantis. Ia memasuki industri musik setelah memenangi kontes pada 1995. Glenn melahirkan 10 album solo, satu album rohani, dan album kompilasi. Pada 2013, bersama Tompi dan Sandhy Sondoro, ia membentuk kelompok musik Trio Lestari. Selain bermusik, ia aktif mengadvokasi para musikus dalam berbagai isu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Glenn Fredly tergabung dalam Trio Lestari bersama Tompi dan Sandhy Sondoro, 2013.

Istri Glenn Fredly, Mutia Ayu, sekitar 14 jam sebelum Glenn berpulang, sempat mengunggah foto diri bersama Glenn saat berlibur. "Ketika Gewa sudah dewasa nanti dan mengerti, Gewa pasti akan berkata, ’Gewa bangga menjadi anak perempuan Ayah’. Tuhan selalu jaga kami. I love you @glennfredly309 hari ini pas 40 hari pasca lahiran," kata Mutia di akun Instagram-nya.

Di berbagai akun media sosial musikus dan artis Indonesia, ungkapan duka mengalir. Salah satunya dari akun pianis Ananda Sukarlan. Ia mengunggah fotonya bersama almarhum ketika membicarakan rencana kegiatan musik di M-Bloc, Jakarta Selatan, pada Februari lalu.

Glenn Fredly adalah salah satu pendiri M-Bloc, bersama Wendi Putranto, Handoko Hendroyono, Jacob Gatot Sura, Lance Mengong, dan Mario Sugianto. "M-Bloc bikin konser-konser. Ia mau bikin classical music jadi dekat ke para milenial dan bikin serial Rapsodia Nusantara, sekaligus mengajak musikus klasik muda juga," ujar Ananda kepada Tempo. Ananda yakin di M-Bloc ia bisa mewujudkan mimpi membawa musik klasik menjadi hit untuk anak-anak milenial.

Glenn Fredly mengikuti rapat dengar pendapat umum dengan Badan Legislasi DPR untuk pengajuan Rancangan Undang-Undang Permusikan, di Gedung Nusantara I, kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, 2017.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengaku sempat ingin mengajak Glenn menggarap festival musik di Kota Ambon. "Berkaitan dengan dipilihnya Ambon menjadi Kota Musik oleh UNESCO," ujar dia.

Wishnutama mengatakan telah bertemu beberapa kali dengan Glenn untuk merundingkan rencana tersebut. Ia mengaku tertarik menggandeng Glenn lantaran dia memiliki idealisme yang kuat serta talenta yang istimewa.

DIAN YULISTUTI | ANTARA | FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus