Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar membeberkan perbedaan antara sumur resapan yang dibuat Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI dan buatan Pemkot Jaktim.
“SDA itu sumur dangkal, saya sumur dalam,” kata Anwar saat ditemui di Jakarta Internasional Velodrome, Sabtu, 14 Januari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain lebih dalam, sumur resapan yang dibuat Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) juga didahului dengan kajian bersama MAI (Masyarakat Air Indonesia) dan melakukan pengeboran sebelum membuat sumur resapan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya melakukan pengeboran seperti di terumbu karang dan pasir. Ketika ketemu, karang pasir akan terjadi gravitasi air,” ujarnya.
Setelah melakukan pengeboran, pihaknya menguji coba apakah sumur resapan bisa menampung 10 ribu liter air dalam waktu setengah jam.
“Saya sudah uji coba dalam setengah jam 10 ribu liter bisa masuk air tersebut, maka saya lanjutkan dan saya sudah izin dengan pimpinan tingkat provinsi,” ucap Anwar.
Pemkot Jaktim mengundang MAI yang merupakan para pakar dari ITB (Institut Teknologi Bandung), ahli geologi, geodesi, ilmu tanah untuk pengerjaan proyek sumur resapan di wilayahnya. “Sebelum membangun dilakukan survey lapangan, dilakukan kajian tanah, makanya saya mengundang ahli ilmu tanah, geologi, geodesi, para pakar ITB yang bergabung dalam MAI,” kata dia.
Kriteria pembuatan sumur resapan ini adalah kedalaman dan daya serap hingga ketemu lapisan permeabel tanahnya.
Wali Kota Jakarta Timur itu mengatakan daerah yang cocok untuk sumur resapan ini adalah di Jakarta Timur dan Selatan. Utamanya daerah hulu untuk menahan air yang dari hulu ke hilir supaya beban di hilir tidak berat.
Sebelumnya, Anwar menyampaikan akan tetap melanjutkan pembangunan sumur resapan untuk mengurangi genangan dan banjir di wilayahnya. Sebab, sumur itu dibuat sesuai kajian dari pakar Institut Teknologi Bandung (ITB) dan telah terbukti mampu mengurangi genangan.
Sesuai kajian tersebut, kata Anwar, Jakarta Timur dan Jakarta Selatan masih memungkinkan untuk dibangun sumur resapan.
Kedalaman sumur resapan ini dibuat sesuai kontur tanah. Di Jakarta Timur sumur resapan paling dalam adalah 30 meter menggunakan pipa 4 inci yang bisa menyerap 10 ribu liter air dalam waktu setengah jam.