Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono: Tantangan Kami Adalah Waktu

Bambang Susantono mengatakan kepada Presiden Joko Widodo bahwa proyek IKN Nusantara membutuhkan waktu 15-20 tahun. Strategi dalam tiga tahun pertama menjadi kunci keberlanjutan pembangunan ibu kota baru.

22 Maret 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Bambang Susantono menyebutkan tiga tantangan utama proyek IKN Nusantara.

  • Kepala Otorita IKN akan menjadi koordinator proyek yang dijalankan berbagai kementerian di IKN.

  • Presiden Jokowi memberikan target pemindahan ASN dan TNI Polri pada 2024.

Belum genap dua pekan dilantik menjadi Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN), Bambang Susantono bersafari ke berbagai kementerian dan lembaga setiap hari. Niatnya adalah mempercepat persiapan pembangunan IKN Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bersama Donny Rahajoe yang menjadi wakilnya, Bambang mengemban berbagai tugas untuk mengorkestrasi pembangunan di ibu kota baru sekaligus menjaring pendanaan untuk proyek tersebut. Bambang juga dibebani target dari Presiden Joko Widodo untuk memindahkan aparatur sipil negara (ASN) serta TNI-Polri paling lambat pada 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di tengah kesibukannya, Bambang dan Donny berkunjung ke kantor Tempo. Mantan Vice President Asian Development Bank (ADB) ini memaparkan rencana tiga tahun pertama masa jabatannya, yang menjadi fondasi untuk membangun IKN secara berkelanjutan. Seperti apa strateginya? Berikut ini petikan wawancara dengan tim Tempo, kemarin.

Seperti apa tantangan utama pembangunan IKN menurut Anda?

Tantangannya kami ada tiga. Nomor satu, waktu; kedua, waktu; dan ketiga, waktu. Sebab, 2024, kan, kami punya target khusus. Kalau dua tahun lalu sudah dimulai, saya lebih pede.

Kenapa waktu, memang apa targetnya?

Yang kami dapat, keinginan untuk menggelar upacara Hari Kemerdekaan 17 Agustus pada 2024. Ada juga rencana pemindahan 60 ribu aparatur sipil negara dan TNI-Polri. Saya dan Pak Donny memiliki visi untuk memindahkan orang, apalagi ini pionir, kita harus memikirkan fasilitas kesehatannya seperti apa, pendidikan seperti apa, kalau dia bawa anak dan keluarga. Jika kami membangunkan apartemen, ya, jangan seperti rumah susun saja, tapi harus ada taman, ada tempat ngopi, jadi orang betah di sana. Yang dibangun adalah kota, bukan cuma pusat pemerintahan. Kalau yang dibangun pusat pemerintahan, mungkin tinggal pindahin saja orangnya dan selesai. Membangun kota harus membangun soul of the city atau rohnya, dan itu hanya bisa terwujud kalau ada interaksi dan kohesivitas sosial antarwarga. Saya bilang kepada Presiden, ini butuh 15-20 tahun. Tidak bisa dua-tiga tahun kita taruh orang lalu chemistry-nya jalan sendiri.  

Berapa banyak ASN yang akan pindah pada 2024?

Sementara ini yang kami dengar 60 ribu mulai pindah. Jadi harus dibangun pada 2023, harus dimulai dari sekarang, bahkan kemarin.

Apa mungkin Anda menawar untuk memundurkan rencana itu menjadi setelah 2024?

Karena posisi kami baru, kami mendengar. Pemindahan 60 ribu ASN seperti apa, akan kami exercise. Kan, tidak asal dipindahkan. Harus ada layanan kesehatan, pendidikan, amusement center, dan pasar. Mereka ini pahlawan karena bersedia pindah.

Lini masanya akan seperti apa?

Ada 4P. Persiapan, pembangunan, pemindahan, dan penyelenggaraan pemerintahan. Sekarang sudah tahap persiapan. Tapi empat ini tidak letterlijk sequence. Bisa per blok. Dua tahun pertama sampai 2024, titik beratnya di tiga tahap, walau untuk penyelenggaraan pemerintahan, begitu satu orang pindah, harus sudah dimulai. Layanan kepada masyarakat sudah harus berjalan. Sampai 2024, Otorita IKN akan lebih koordinatif. Semua program yang besar tetap dilakukan oleh kementerian dan lembaga lain. Kami diberi waktu sampai akhir tahun untuk up and running. Kami, kan, tidak bisa seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang membangun jalan, bendungan, serta drainase secara cepat. Selama tiga tahun ke depan, kami masih memegang peran koordinasi sambil menyiapkan institusi yang bisa menyelenggarakan pembangunan dan pemerintahan.

Kapan pembangunan pertama IKN Nusantara dimulai?

Sekarang sebenarnya sudah ada pembangunan jalan akses. Dam sudah dibangun, seperti Bendungan Sepaku Semoi. Jalan tol tahun depan akan dibangun agar akses dari Bandara Balikpapan bisa 30 menit. Pada pekan kedua ini, kami akan lebih banyak mendengarkan kementerian lain yang sudah punya program.

Apakah benar biaya pembangunan IKN tahap pertama berasal dari anggaran negara?

Dari masing-masing kementerian tadi, sesuai dengan programnya. Bisa saja nanti dari Kementerian Perhubungan untuk pembangunan intelligent transport system. Nanti kami sisir semua dan masukkan ke kerangka koordinasi. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga menjalankan upskilling serta reskilling masyarakat desa sebagai bagian dari pembangunan di IKN.  

Saat ini, apa pembangunan fisik yang sedang berjalan?

Kami berharap ada apartemen yang dibangun tahun ini. Tapi kami harus cek dulu, apakah dananya sudah ada atau belum. 

Dua pekan menjadi Kepala Otorita IKN, sudah terbayang skema pendanaan seperti apa?

Yang kami lihat pada tiga tahun ke depan adalah membentuk kepercayaan pasar. Kalau kita ingin swasta masuk dengan investasi besar, tentunya mereka ingin lihat keseriusan pemerintah untuk memulai. Itu sebabnya peran anggaran negara cukup penting untuk menjadi jangkar yang menciptakan kepercayaan bagi calon investor. Nanti, kan, bisa juga dari masyarakat, memakai crowdfunding. Segala model creative funding akan kami eksplorasi.

Bagaimana strategi Anda menarik investor? ADB juga sudah menyatakan akan membantu ...

Saya kira, jika kredibilitas organisasi ini sudah terjaga, investor pasti melirik. Apalagi berdasarkan pengalaman saya di ADB, lembaga multilateral masuk itu quality insurance. Mereka tidak akan masuk kalau ini setengah-setengah. Harus aura positif karena menciptakan kepercayaan. Berdasarkan itu semua, kami harapkan, dalam dua dan tiga tahun ke depan, sumber utamanya dari anggaran negara. Tapi ini adalah daya ungkit untuk menarik kepercayaan pasar.

Mundurnya SoftBank kabarnya karena persoalan return of investment. Apakah ini mempengaruhi investor lain?

Menurut saya, enggak harus terlalu khawatir. Investor itu come and go, dan kami ingin basisnya dari masyarakat serta pemerintah. Deal, no deal, atau deal beda itu biasa kalau berurusan dengan investor. Jadi dont worry. Kalau kita bisa sama-sama membuat proyek ini transparan, akuntabel, dan rencananya bagus, pasar akan bereaksi dengan sendirinya.

Apa strategi Anda menawarkan proyek ini kepada investor?

Kami ingin ada suatu showcase untuk mengetahui swasta inginnya apa dan sebagai gantinya mereka mendapat apa. Untuk investor dalam negeri, kami bisa bilang bahwa Anda membuat sejarah. Kalau Anda tidak masuk, kompetitor yang masuk. Bisa begitu. Jadi return bukan hanya cuan, bisa reputasi.

Bagaimana Anda menjawab keraguan publik yang khawatir ini akan menjadi proyek mangkrak?

Ya, kami buat tahapan sebagaimana membuat kota yang sustainable. Itu sebabnya, fondasi pada tiga tahun pertama ini sangat penting. Itu yang menentukan keberlanjutan. Kami masukkan beberapa, seperti urban design guideline untuk membangun harus berorientasi lingkungan (green). Kalau tidak green, ya, tidak boleh membangun di situ. Digitalisasi juga kami kembangkan. Ini fondasi yang menjamin sustainability proyek IKN.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus