Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Ayah yang anaknya hendak diselundupkan dalam koper bebas dari tuntutan pidana

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
Sinar xray AFP
Ayah si anak laki-laki dalam koper dikenai denda Rp1,5 juta karena memasukkan sang anak ke Spanyol secara ilegal.

Seorang pria asal Pantai Gading, yang anak laki-lakinya hendak diselundupkan ke Spanyol dari Maroko dalam sebuah koper, dibebaskan dari hukuman penjara.

Para jaksa awalnya menghendaki Ali Ouattara dipenjara karena diduga telah menyelundupkan anaknya secara ilegal ke Spanyol.

Baca Juga:

Namun keputusan ini berubah menjadi denda dalam jumlah kecil, ketika mereka tidak menemukan bukti bahwa Ouattara mengetahui sang anak akan diselundupkan ke dalam sebuah koper.

"Baik ayah maupun saya tidak tahu mereka akan memasukkan saya ke dalam sebuah koper," kata Adou anak laki-laki yang kini berusia 10 tahun, kepada hakim.

Adou mengatakan Ouattara, yang sudah sebulan di penjara, selalu mengatakan kepadanya bahwa perjalanan akan dilakukan dengan mobil.

Baca Juga:

Ia juga mengungkapkan sulit bernapas saat berada di dalam koper, yang digunakan untuk menyeberangkan dirinya melintasi perbatasan antara Maroko dan Ceuta, Spanyol.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada bulan Mei 2015, para petugas di perbatasan penyeberangan antara Maroko dan Ceuta menghentikan seorang perempuan muda yang menyeret sebuah koper berat.

Ketika mereka memindai tas itu dengan sinar-X, mereka melihat siluet seorang anak berjongkok seperti posisi bayi dalam janin.

Ouattara diperintahkan untuk membayar denda sebesar €92 atau sekitar Rp1,5 juta.

Kini putranya tinggal dengan ibunya di pinggiran kota Paris. Dia bertolak ke Ceuta untuk bersaksi.

"Semuanya sudah selesai dan kita bisa mulai melanjutkan hidup, bersama-sama: istri saya, puta putri saya dan saya," kata Ouattara, mengungkapkan bahwa keluarganya akan memulai kehidupan baru di utara Spanyol.

Ceuta BBC
Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada