Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Iran mulai pasang kamera pengawas untuk memantau perempuan tak berhijab

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
perempuan Iran EPA
Dua perempuan Iran berpapasan dengan seorang ulama di Teheran, 19 September 2022

Pihak berwenang di Iran mulai memasang kamera pengawas atau CCTV di ruang publik untuk mengidentifikasi perempuan tak berhijab, kata kepolisian.

Perempuan yang kedapatan tidak menutup rambut mereka dengan hijab akan menerima "pesan tertulis berupa peringatan dari konsekuensi hukum tak berhijab".

Baca Juga:

Hal ini bisa membantu mencegah "perlawanan terhadap peraturan berhijab", tambah kepolisian.

Unjuk rasa yang meluas di Iran terjadi akhir tahun lalu, menyusul kematian Mahsa Amini di dalam penahanan polisi. Perempuan muda Kurdi ini sebelumnya ditangkap dengan tuduhan melanggar aturan penggunaan hijab.

Sejak kematian Amini, tren perempuan melepas hijab telah muncul, terutama di kota-kota besar, meskipun mereka berisiko menghadapi penangkapan.

Baca Juga:

Pernyataan kepolisian yang dipublikasi kantor berita Republik Islam-milik pemerintah Iran, menyatakan sistem tersebut menggunakan apa yang disebut kamera "pintar" dan perangkat lain untuk mengidentifikasi, dan mengirim "dokumen serta pesan peringatan kepada pelanggar aturan hijab".

Perempuan di Iran telah diwajibkan menggunakan hijab sejak Revolusi Islam 1979, yang menerapkan penafsiran sempit atas hukum Islam. Perempuan yang melanggar akan ditangkap atau dikenakan denda.

Keterangan kepolisian pada Sabtu (08/04) menyebut hijab sebagai "salah satu pondasi peradaban bangsa Iran" dan mendesak pemilik usaha di ruang publik menegakkan aturan melalui "pemeriksaan rutin".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Serangan di ruang publik terhadap perempuan tak berhijab semakin sering terjadi.

Pekan lalu, sebuah video menunjukkan seorang pria menyiram yoghurt kepada dua perempuan yang tak menggunakan hijab. Videonya viral, dan berujung pada penangkapan dua perempuan tersebut karena melanggar aturan berhijab. Pelaku penyiraman juga ditangkap.

Baca juga:

Ribuan pengunjuk rasa di Iran telah ditangkap, dan empat di antara mereka dihukum mati sejak Desember. Kelompok garis keras masih bersikukuh mendorong langkah lebih tegas untuk penegakan hukum.

Dua pekan lalu, Presiden Iran Ebrahim Raisi menegaskan kembali bahwa perempuan Iran harus menggunakan hijab sebagai "kebutuhan agama".

Bagaimanapun, Kepala Peradilan Iran, Mohseni-Ejei memperingatkan bahwa tindakan kekerasan yang meluas mungkin bukanlah jalan terbaik untuk mendorong perempuan menaati aturan berhijab.

"Masalah budaya harus diselesaikan dengan cara budaya... Kalau kita mau menyelesaikan persoalan dengan penangkapan dan pemenjaraan, harga yang harus dibayar itu makin tinggi, dan kita tidak akan melihat efektivitas yang diinginkan," katanya.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada