
Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan sebanyak 50.000 warga Palestina meninggalkan wilayah Kota Gaza, pada Rabu (08/11), setelah pasukan Israel kembali membuka Jalan Salah el-Din, jalan utama menuju bagian selatan Jalur Gaza.
Militer Israel membiarkan jalan tetap terbuka selama lima jam pada Rabu (08/11), satu jam lebih lama dari waktu kemarin.
Daniel Hagari mengatakan tidak ada gencatan senjata, yang ada hanya "jeda kemanusiaan" untuk memungkinkan orang pindah ke selatan.
Tampaknya militer Israel kini menerapkan jeda terbatas yang telah dianjurkan oleh para pejabat Amerika Serikat selama berhari-hari, meskipun para pejabat AS mengatakan hal ini bertujuan untuk memfasilitasi penyediaan bantuan dan memberikan ruang bagi pembebasan sandera.
Tidak diketahui berapa banyak warga sipil yang masih berada di wilayah Kota Gaza (termasuk kamp pengungsi Shati dan Jabaliya dan sekitarnya), namun beberapa hari yang lalu, pejabat AS memperkirakan mungkin ada 300.000 orang hingga 400.000 orang yang tersisa.
Penduduk Gaza yang melarikan diri dari pertempuran sengit di kawasan utara memaparkan kondisi yang mereka temui selama perjalanan ke selatan melalui jalan yang disarankan Israel.
Beberapa orang mengaku melihat mayat-mayat yang membusuk di Jalan Salah al-Din dan tank-tank Israel di sebelahnya.
Seperti apa perjalanan tersebut?
BBC Verify telah melihat video, mendengarkan kesaksian saksi mata, dan menganalisis citra satelit untuk mencoba mendapatkan gambaran yang lebih jelas.
Sebelum pertempuran dimulai, Gaza utara adalah rumah bagi lebih dari satu juta orang.
Kota tersebut telah dibom secara besar-besaran dan pasukan darat Israel kini melakoni operasi darat untuk memerangi Hamas di sana, menyusul serangan kelompok tersebut terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober.
Cek Fakta BBC:
Salah al-Din adalah jalan utama sepanjang Gaza dan militer Israel telah memerintahkan warga sipil untuk menggunakannya sebagai jalur evakuasi. Jalan tersebut berjarak lebih dari 14,5 kilometer dari ujung Gaza utara hingga Wadi Gaza, sebuah lembah yang digunakan militer Israel untuk membagi Gaza utara dan selatan.
Militer Israel mengatakan masyarakat akan lebih aman di Gaza selatan - meskipun serangan udara di sana terus berlanjut.

Pada Rabu (08/11), Ahmed Zeyadah menceritakan perjalanannya kepada jurnalis lokal yang melaporkan untuk BBC. Ahmed menempuh perjalanan dari rumahnya di distrik al-Nasr di utara.
Sambil menggendong balitanya, ia berkata, "Saya sangat lelah. Kami tidak tahu harus berbuat apa, kami tidak tahu harus pergi ke mana. Kepada siapa kami berpaling? Kepada siapa kami berkata: 'Datang dan selamatkan kami'."
Mahmoud Ghazzaawi meninggalkan rumahnya di al-Zeitoun di Gaza utara karena banyaknya serangan.
Dia mengaku meninggalkan rumahnya pada tengah hari dan telah berjalan selama lima jam. Dia juga mengatakan dia tidak tahu harus pergi ke mana.
"Ada para syuhada [orang mati] yang dilempar ke tanah, semoga Tuhan mengampuni mereka," katanya.

Seorang perempuan yang tampil dalam video yang diunggah di aplikasi Telegram pada Selasa (07/11) juga mengaku menyaksikan mayat di jalan raya.
Dia menuturkan bahwa dirinya sedang mencari putranya di dekat persimpangan Netzarim - yang namanya diambil dari bekas pemukiman Israel di dekat lokasi tersebut. Dalam perjalanan ke selatan, dia menemukan jenazah putranya tergeletak di jalan bersama jasad-jasad orang lain.
"Saya melihat tank-tank Israel, tapi saya tidak peduli. Saya melihat sekeliling dan menemukan anak saya. Saya mengenalinya dari ikat pinggangnya, dan teleponnya," katanya dalam video.
BBC berbicara dengan seorang jurnalis lokal yang mengenali perempuan tersebut ketika sang perempuan mengunjungi Rumah Sakit Al Aqsa di Deir al-Balah, Gaza tengah, pada hari Selasa (07/11) guna mencatatkan kematian putranya. Pria tersebut dimakamkan pada hari yang sama, kata jurnalis lokal kepada BBC.
BBC belum menemukan rekaman video atau foto jenazah-jenazah di jalan raya Salah al-Din dalam beberapa hari terakhir. Kami telah meminta militer Israel untuk mengomentari laporan mengenai keberadaan jenazah di sana.

Khalayak mengibarkan bendera putih
PBB memperkirakan ada 15.000 orang yang menempuh perjalanan ke Gaza selatan pada hari Selasa (07/11). Sehari sebelumnya, terdapat sekitar 5.000 orang.
Pada Rabu (08/11), militer Israel mengatakan akan membuka jalan satu jam tambahan hingga pukul 15.00 waktu setempat karena banyak orang yang menggunakannya.
Seorang juru bicara militer Israel kemudian mengklaim sebanyak 50.000 orang telah meninggalkan Gaza utara di sepanjang Jalan Salah al-Din pada Rabu (08/11).
Militer Israel telah menerbitkan rekaman video di X (sebelumnya Twitter) yang menunjukkan sekelompok orang melangkah di sepanjang Jalan Salah al-Din. Beberapa dari mereka mengibarkan bendera putih (untuk menunjukkan bahwa mereka adalah warga sipil). Tampak pula sebuah tank Israel di samping jalan raya menghadap mereka.
BBC telah memverifikasi lokasi tersebut - dengan mencocokkan bangunan-bangunan khas yang terlihat di latar belakang tayangan video. Lokasinya berada di Jalan Salah al-Din sekitar tiga kilometer sebelah utara Wadi Gaza.
Citra satelit jalan raya - yang diunggah pada 7 November - menunjukkan orang-orang melangkah di sepanjang jalan yang sama dan sebuah tank militer Israel tampak di sebelah orang-orang tersebut.
Tayangan video itu juga menunjukkan kerusakan pada bangunan di sepanjang Jalan Salah al-Din dan terlihat puing-puing di jalan tersebut.

Citra satelit lain dari tanggal yang sama menunjukkan kumpulan orang melangkah di sepanjang jalan sekitar satu kilometer sebelah utara Wadi Gaza.

Tank-tank Israel telah terpantau keberadaannya di jalan utama ini.
Pada 30 Oktober, BBC memverifikasi rekaman tank yang menembak di dekat sebuah mobil dan diikuti dengan ledakan besar.
Kami bertanya kepada militer Israel apakah pada saat kejadian ini jalan tersebut telah ditetapkan sebagai jalur "aman".
Mereka tidak akan mengomentari insiden spesifik ini, namun mengatakan Jalan Salah al-Din "telah menjadi jalan terbuka sepanjang perang" dan mereka telah "mengamankannya dengan pasukan darat dan tank untuk mendorong evakuasi yang aman".
Jalan dalam kondisi buruk
BBC Verify juga menganalisis citra satelit Jalan Salah al-Din - hingga Wadi Gaza - untuk mencoba menilai tingkat kerusakan selama konflik ini.
Setiap titik merah mewakili jenis kerusakan di jalan: misalnya, lubang di aspal atau kerusakan bangunan di sebelah jalan raya.

Kami telah mengidentifikasi sekitar 60 contoh individu namun kami tidak dapat mengetahui secara pasti kapan hal ini terjadi.
Militer Israel mengatakan pihaknya melakukan upaya untuk tidak melukai warga sipil dan akan melanjutkan jalur evakuasi.
Reportase tambahan oleh Benedict Garman dan Bassima Kracha.
Lebih lanjut soal pertikaian Israel-Hamas:
