Kim Jong-un hampir dipastikan akan menjadi pemimpin pertama Korea Utara yang melintas ke wilayah Korea Selatan sejak akhir Perang Korea tahun 1953 untuk menghadiri pertemuan puncak dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, Jumat (27/04).
Kedatangan Kim Jong-un akan disambut langsung oleh Presiden Moon Jae-in di perbatasan kedua negara pada pukul 09:30 waktu setempat.
- Seperti apa hidangan penutup di KTT Korea Selatan-Korea Utara yang diprotes Jepang?
- Pengeras suara propaganda Korea Selatan: Apa yang disampaikan ke Korea Utara dan mengapa kini dimatikan?
Kim Jong-un akan melakukan perjalanan bersejarah melintasi garis demarkasi militer - garis yang ditetapkan secara jelas sebagai batas resmi wilayah darat antara kedua negara. Kendati demikian, ia akan tetap berada di zona bebas militer, tepatnya di Desa Panmunjom.
Selanjutnya Kim Jong-un bersama tuan rumah Presiden Moon Jae-in akan berunding dengan fokus isyarat-isyarat yang belakangan ini ditunjukkan oleh Korea Utara bahwa negara itu mungkin bersedia meninggalkan senjata nuklirnya.
Anggota delegasi termasuk adik Kim Jong-un
Sehari menjelang pertemuan puncak, pemerintah kedua negara mengungkap jumlah delegasi dari masing-masing negara di Panmunjom, zona bebas militer.
Tujuh pejabat Korea Selatan akan mendampingi Presiden Moon Jae-in, termasuk menteri pertahanan, menteri luar negeri dan menteri urusan reunifikasi.
Adapun sembilan pejabat Korea Utara akan menyertai Kim Jong Un.
Di antara anggota delegasi Korea Utara terdapat adik perempuan Kim Jong-un, Kim Yo Jong -- salah seorang penasihat dekatnya. Beberapa pejabat militer juga turut serta dalam rombongan Korea Utara, yang mungkin menandakan kesediaan Pyongyang untuk membicarakan masalah pelucutan senjata nuklir.
Namun Seoul telah memperingatkan bahwa akan "sulit" mencapai kesepakatan tentang pembatalan senjata nuklir Korea Utara, sebab teknologi nulir dan rudal Korea Utara kini sudah begitu maju sejak pemimpin kedua negara terakhir bertemu lebih dari satu dekade lalu.
"Bagian yang sulit adalah pada tingkat mana kedua pemimpin mampu mencapai kesepakatan terkait dengan kesediaan untuk denuklirisasi," kata Im Jong-seok, juru bicara presiden Korea Selatan.
Pertemuan puncak Korea kali ini tercatat yang ketiga setelah pertemuan inter-Korea tahun 2000 dan 2007. Acara terwujud setelah hubungan kedua Korea membaik selama beberapa bulan terakhir. Hubungan antara kedua Korea membaik menjelang dan setelah Olimpiade Musim Dingin di PyeongChang Februari lalu. Partisipasi atlet dan tim pemandu sorak dari Korea Utara meramaikan perhelatan tersebut.
Pertemuan inter-Korea ini juga diharapkan akan membuka jalan bagi pertemuan antara King Jong-un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang direncanakan akan digelar pada Mei atau Juni mendatang.