Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Pulang dari 'pengasingan' di Turki, wakil presiden Afghanistan lolos dari bom maut

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
Jenderal Dostum Reuters
Jenderal Dostum disambut para pendukungnya dan sejumlah pejabat tinggi di bandar udara Kabul.

Wakil Presiden Afghanistan Jenderal Abdul Rashid Dostum lolos dari serangan maut bom bunuh diri sekembalinya di Kabul setelah mengasingkan diri selama lebih dari satu tahun di Turki.

Setidaknya 14 belas orang meninggal dunia dan sekitar belasan lainnya mengalami luka dalam ledakan di depan pintu gerbang bandar udara Kabul, Minggu (22/07).

Baca Juga:

Kelompok yang menamakan diri Negara Islam (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri di ibu kota Afghanistan itu.

Wapres Afghanistan dituding lakukan serangan seks pada bekas Gubernur Jowzjan

Konvoi Jenderal Dostum baru saja meninggalkan bandara ketika bom meledak dan ia kemudian menyapa para pendukung di kantornya. Ia tidak mengalami luka dan dibawa dengan kendaraan lapis baja.

Kabul AFP
Para korban dievakuasi setelah ledakan di depan pintu gerbang bandara.

Baca Juga:

Mantan gembong perang yang berpengaruh itu sebelumnya tinggal di Turki setelah meninggalkan Afghanistan di tengah tuduhan ia memerintahkan penyiksaan dan serangan seksual kepada seorang saingannya, Ahmad Eshchi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Eshchi, sebelumnya sekutu Dostum, menceritakan ia mengalami pemukulan dan serangan seksual selama beberapa hari atas perintah Jenderal Dostum. Dikatakannya wapres dan 10 laki-laki lainnya menyerangnya ketika ia dipaksa disekap di rumah Jenderal Dostum pada November 2016.

Ahmad Eshchi Reuters
Ahmad Eshchi menunjukkan kepada wartawan luka-lukanya yang dideritanya tahun 2016.

Namun Jenderal Dostum menegaskan tidak melakukan kesalahan. Menurutnya, Eshchi sejatinya ditahan oleh badan intelijen Afghanistan.

Seorang juru bicara mantan gembong perang tersebut mengatakan alasan wakil presiden pergi ke Turki adalah untuk kepentingan pengobatan.

Jenderal Dostum adalah seorang mantan pemimpin adat suku Uzbek dan gembong perang yang dituding bertanggung jawab atas sejumlah kekejaman dalam perang saudara yang panjang di Afghanistan. Ia lantas bergabung dalam pemerintahan bersatu Afghanistan pada tahun 2014 di bawah Presiden Ashraf Ghani.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada