Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Misteri perilaku satelit Rusia yang membuat Amerika Serikat bersiaga

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
Bumi Getty Images
AS menganggap 'perilaku' satelit itu sangat ganjil dan mencurigakan.

Sebuah satelit Rusia misterius yang menampilkan "perilaku sangat tidak biasa" memicu kesiagaan di AS, kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri.

"Kami tidak tahu pasti apa itu dan tidak ada cara pula untuk memverifikasinya," kata Asisten Menlu, Yleem Poblete dalam sebuah konferensi di Swiss pada 14 Agustus.

Baca Juga:

Dia menyuarakan ketakutan bahwa masih mustahil untuk menentukan mungkinkah benda itu adalah senjata.

Rusia menyangkal pernyataan itu yang mereka sebut sebagai "tuduhan dan fitnah tak berdasar sekadar berdasarkan kecurigaan".

Satelit yang dipermasalahkan itu diluncurkan pada bulan Oktober tahun lalu.

Baca Juga:

"Perilaku satelit itu di orbit tidak konsisten dengan apa pun yang terlihat sebelumnya dari inspeksi di orbit atau atau dari kemampuan kesadaran situasional angkasa luar. Juga tidak cocok dengan kegiatan satelit Rusia lainnya," kata Poblete pada sebuah konferensi tentang perlucutan senjata di Swiss.

"Niat Rusia dengan satelit ini tidak jelas dan sudah tentu hal ini merupakan perkembangan yang sangat meresahkan," tambahnya. Ia mengutip pernyataan terbaru komandan Angkatan Luar Angkasa Rusia, yang mengatakan bahwa mereka memiliki tujuan utama untuk membuat "prototipe senjata baru."

Poblete mengatakan bahwa AS "sangat cemas" bahwa Rusia sedang mengembangkan senjata anti-satelit.

Kepada kantor berita Reuters, seorang diplomat senior Rusia, Alexander Deyneko, mengatakan bahwa pernyataan itu adalah "fitnah dan tuduhan tak berdasar yang cuma berdasarkan kecurigaan, prasangka dan sebagainya".

Dia menyerukan AS untuk berkontribusi pada kesepakatan Rusia-Cina yang berusaha mencegah perlombaan senjata di luar angkasa.

'Antara laser atau gelombang mikro'

Senjata ruang angkasa dirancang bisa untuk menimbulkan kerusakan dengan cara yang lebih halus dibanding senjata konvensional, yang dapat menyebabkan banyak puing di orbit, kata Alexandra Stickings, seorang analis di Royal United Services Institute.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"(Senjata-senjata seperti itu bisa termasuk) laser atau frekuensi gelombang mikro yang bisa mematikan (satelit) pada suatu waktu, baik melumpuhkannya secara permanen tanpa merusaknya atau mengacaukan operasinya dengan mengacak (sinyal)," katanya.

Masalahnya sulit untuk mengetahui teknologi apa yang sudah ada untuk itu karena begitu banyak informasi tentang teknologi berbasis ruang angkasa yang digolongkan sangat rahasia, tambahnya.

Dia juga mengatakan akan sangat sulit untuk membuktikan bahwa setiap peristiwa gangguan di ruang angkasa adalah akinbat tindakan yang disengaja dan bermusuhan dari suatu negara tertentu.

Pernyataan Yleem Poblete sangat menarik mengingat Presiden Donald Trump baru saja membuat keputusan untuk meluncurkan angkatan keenam dari militer AS bernama Space Force, Atau PAsukan Ruang Angkasa, kata Stickings.

"Narasi dari AS adalah, 'ruang angkasa yang dulunya benar-benar damai, sekarang lihat apa yang dilakukan oleh orang-orang Rusia dan Cina' - padahal AS telah mengembangkan kemampuan (militer ruang angkasa) sendiri."

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan dia tidak bisa mengkonfirmasi atau menyangkal tentang tiundak-tanduk satelit Rusia itu.

"Terdapat berbagai ancaman dan bahaya dari semua kemampuan (militer) ruang angkasa di apa yang merupakan domain yang semakin diperebutkan," katanya.

"Termasuk pengembangan senjata antariksa oleh sejumlah negara."

"Inggris bekerja erat dengan para sekutu internasional, termasuk AS, untuk menegakkan kembali perilaku yang aman bertanggung jawab di ruang angkasa dan untuk membangun pengetahuan, pemahaman, dan ketahanan."

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada