Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Hotel Ritz-Carlton di Riyadh, 'penjara termewah' bagi belasan pangeran Arab Saudi

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
Hotel ritz carlton Reuters
Hotel Ritz-Carlton, yang menyebut dirinya sebagai "hotel dan resor mewah" selama ini menjadi tempat peristirahatan bagi keluarga kerajaan, keluarga bangsawan, serta para pemimpin dunia.

Hotel dan resor mewah Ritz-Carlton di Riyadh, ibu kota Arab Saudi, barangkali layak disebut penjara termewah di dunia, setelah belasan pangeran Arab Saudi dan sejumlah menteri dilaporkan 'ditempatkan' di hotel tersebut karena tuduhan korupsi.

Hotel Ritz-Carlton, yang menyebut dirinya sebagai "hotel dan resor mewah" selama ini menjadi tempat peristirahatan bagi keluarga kerajaan, kalangan bangsawan, serta para pemimpin dunia.

Baca Juga:

Namun menurut sejumlah laporan, hotel mewah itu kini disulap menjadi semacam sangkar yang terbuat dari emas.

Pasalnya, hotel bintang lima itu sekarang menjadi 'tempat peristirahatan' bagi sebelas pangeran, empat orang menteri, dan beberapa orang lainnya, yang dituduh melakukan korupsi.

Itulah sebabnya, hotel mewah itu mendapat julukan baru sebagai penjara paling mewah di dunia.

Baca Juga:

Salah-seorang yang ditahan di hotel tersebut sejak Minggu (05/11) adalah pebisnis Arab Saudi, Pangeran Alwaleed bin Talal.

Secara keseluruhan perang melawan korupsi yang diperintahkan putra mahkota Mohammed bin Salman tersebut menyasar 11 pangeran, empat menteri, dan puluhan mantan menteri.

Termasuk yang dilaporkan ditahan pada hari Minggu (05/11) tersebut adalah pebisnis terkemuka dan investor, Pangeran Alwaleed bin Talal.

putra mahkota Mohammed bin Salman AFP
Secara keseluruhan perang melawan korupsi yang diperintahkan putra mahkota Mohammed bin Salman tersebut menyasar 11 pangeran, empat menteri, dan puluhan mantan menteri.

Media AS, New York Times telah menayangkan sebuah video yang sepertinya menunjukkan fungsi baru hotel tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam video tersebut, terlihat sejumlah pria - kemungkinan aparat kepolisian, tentara atau sipir penjara - yang terlihat berselonjor dan berselimut di ruangan besar hotel.

Ada pula senapan laras panjang yang diletakkan di dekatnya. Beberapa pria berseragam juga terlihat berdiri di dalam ruangan tersebut.

Sementara, The Guardian melaporkan para tamu yang menginap di hotel itu telah diberitahu pada Sabtu (04/11) malam, bahwa mereka harus berkumpul di lobi dengan barang bawaan mereka, sebelum dipindahkan ke hotel lain di kota tersebut.

alwaleed bin talal Reuters
Yang dilaporkan ikut ditangkap oleh komisi antikorupsi Arab Saudi adalah Pangeran Alwaleed bin Talal, investor dan pebisnis terkemuka.

Keterangan yang dikutip dari seorang pejabat senior Arab Saudi mengatakan bahwa pihak berwenang tidak dapat menempatkan belasan pangeran dan pejabat menteri itu dalam penjara, dan ini disebut sebagai "solusi yang paling bermartabat".

Kehadiran 'tamu istimewa' di hotel tersebut, membuat pihak hotel membatasi calon tamu yang hendak memesan kamar, setidaknya itu yang terjadi pada Selasa (07/11).

Situs resmi Hotel Ritz Carlton di kota Riyadh mengungkapkan tidak ada kamar kosong yang tersedia selama bulan November.

Tetapi situs itu mengungkapkan bahwa sebuah kamar mewah di hotel itu -sekitar $350 per malam- telah dipesan hingga pertengahan Desember oleh sejumlah pangeran negara itu.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada