Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Sengketa maritim Malaysia, Singapura: Saling tuduh mencaplok area pelabuhan

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
Johor Bahru Getty Images
Johor Bahru, kota di Malaysia seperti tampak dalam foto yang diambil pada 4 Mei 2018, dari Singapura.

Singapura memperluas batas pelabuhan di lepas perairan Tuas dan menyatakan tak akan ragu "mengambil tindakan tegas" bila ada intrusi, kata Menteri Transportasi Khaw Boon Wan.

Khaw Boon Wan mengatakan mereka memperluas pelabuhan Singapura untuk menanggapi "provokasi" Malaysia, yang memperluas pelabuhan Johor Bahru.

Baca Juga:

Khaw mengatakan dalam jumpa pers pada Kamis (06/12) terjadi 14 kali intrusi ke perairan Singapura di lepas Tuas dalam dua minggu terakhir setelah Malaysia memperluas batas pelabuhan yang diumumkan pada tanggal 25 Oktober lalu.

Langkah Singapura ini dilakukan setelah negara ini mengerahkan angkatan laut minggu ini.

Singapura mengatakan Malaysia mencaplok kawasannya dengan memperluas pelabuhan Johor Bahru.

Baca Juga:

Menanggapi hal ini, Malaysia menjawab dengan mengusulkan pertemuan.

"Kita dapat mengukur dengan melihat apakah benar atau tidak kami mencaplok (wilayah Singapura) atau apakah kami masih berada di perairan kami," kata Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad Rabu (05/12) seperti dikutip situs Malaysiakini.

Menteri Singapura Khaw menyatakan ia menerima usulan pertemuan namun mengatakan Singapura harus membalas untuk membela kedaulatan. Ia menunjuk pada patroli yang dilakukan oleh badan kelautan Malaysia, Marine Enforcement Agency, di lepas perairan Tuas.

Tak akan biarkan kedaulatan dilanggar

"Badan keamanan kami...sejauh ini membalas dengan menahan diri terhadap aksi agresif kapal-kapal pemerintah Malaysia," kata Khaw.

"Namun Singapura tidak dapat membiarkan kedaulatan kami dilanggar."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Karena itu, bila perlu, kami tidak akan ragu-ragu untuk mengambil langkah tegas terhadap intrusi dan kegiatan tak berizin di perairan kami guna melindungi wilayah dan kedaulatan kami," katanya dalam satu pernyataan.

Singapura dan Malaysia juga terlibat dalam sengketa terkait beberapa pulau karang termasuk Pedra Branca di Selat Singapura pada 1979.

Pedra Branka terletak sekitar 24 mil laut dari Singapura dan 7,7 mil laut dari garis pantai Malaysia.

Pada 2008, Mahkamah Internasional menetapkan Pedra Branca milik Singapura.

Singapura menggunakan kawasan laut untuk memperluas pulau-pulai melalui proyek reklamasi termasuk pulau Jurong yang berukuran 32 kilometer persegi.

Pada 2003, Malaysia mengatakan Singapura melanggar batas wilayah dengan melakukan proyek reklamasi di Selat Johor. Sengketa itu diselesaikan melalui proses arbitrasi.

Kedua negara tampaknya akan terlibat dalam sengketa teritorial lagi di tengah laporan bahwa Malaysia berupaya mengaktifkan lagi proyek jembatan yang menghubungan dua negara.

Proyek ini pertama kali diajukan oleh Mahathir pada masa kepemimpinannya pada 2003 untuk mengurangi kemacetan namun Singapura merasa proyek itu tidak bermanfaat.

Proyek itu kemudian dibatalkan oleh perdana menteri berikutnya, Abdullah Ahmad Badawi.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada