Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Vaksinasi tanpa izin orang tua, bisakah dibenarkan? Kisah remaja AS yang 'melawan' ibunya

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan

Seorang remaja di Ohio, AS, melontarkan pertanyaan ke situs media sosial Reddit, apakah dia bisa mendapat vaksinasi tanpa izin orang tua, yang kemudian mendapat banyak reaksi beragam.

Sosok remaja itu, Ethan Lindenberger, menulis bahwa dirinya dilarang oleh ibunya untuk mendapatkan vaksin, yang kemudian mendapat ribuan tanggapan pro kontra dari pengguna forum online tersebut.

Baca Juga:

Dia mengaku sejauh ini sudah mendapatkan lima kali vaksin setelah menunggu usianya mencapai 18 tahun.

Namun demikian, dalam wawancara dengan BBC, Lindenberger mengatakan bahwa ibunya masih tidak setuju atas pilihannya. Walau bersikukuh atas pilihannya, dia meminta maaf kepada ibunya terkait komentarnya perihal perangai ibunya.

"Ketika saya menulis di Reddit, saya banyak mengumbar ketidaksenangan saya atas sikap ibu saya, dan saya tidak memikirkan bahwa apa yang saya tuliskan itu bakal beredar di mana-mana."

Baca Juga:

Lebih lanjut dia mengatakan: "Saya pikir ibu saya tidak rasional, saya murka dan saya kesal, dan saya mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak saya katakan," katanya pada program radio BBC World Service OS.

vaksinasi Getty Images
Kaitan antara vaksin penting MMR dan autisme telah dinyatakan tidak ada. (Foto ilustrasi)

"Saya harus meminta maaf untuk beberapa hal yang saya tuliskan di Reddit, yaitu saat saya mengatakan 'dia tidak rasional, gila, bodoh' - karena saya kesal, saya tidak merasa berada di ruang publik. Saya seharusnya melindungi ibu saya. Ini tidak adil baginya ... "

Dia menambahkan apa yang dia tuliskan kemudian "digunakan untuk menyerang balik dirinya" di media sosial.

"Apa pun yang Anda ungkapkan di media online akan menjadi senjata, jika Anda tidak memilih kata-kata secara hati-hati," katanya.

Lindenberger kemudian memutuskan untuk tidak lagi menanggapi segala komentar dan kritik di forum internet tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tentang pilihannya melakukan vaksinasi, dia mengatakan tidak ingin menyembunyikan pilihannya dari ibunya. Dia yakin bahwa mendapat vaksinasi adalah pilihan terbaik untuknya dan orang-orang di sekitarnya.

"Jika saya batuk rejan, saya barangkali bisa mengatasinya karena saya lebih tua dan saya memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik. Tapi bagaimana jika saya batuk di hadapan adik perempuan saya yang berumur dua tahun?" Dia bertanya.

"Jadi, pemikiran (yang melarang penggunaan vaksin) itu sangat menakutkan."

vaksinasi Getty Images
Ada perbedaan batas usia antar satu negara bagian dengan negara bagian lain di AS yang membolehkan anak di bawah umur dapat meminta vaksinasi tanpa izin orang tua.

Salah satu kekhawatiran ibunya adalah vaksinasi dapat menyebabkan autisme - meskipun makalah Andrew Wakefield di tahun 1998, yang menghubungkan antara vaksinasi dan autisme, dianggap tidak benar.

"Ibu saya yakin sepenuh hati bahwa vaksinasi dapat menyebabkan efek samping yang buruk," kata Lindenberg.

"Ketika saya tumbuh dewasa saya melihat ada perdebatan luar biasa saat ibu saya mengutarakan hal itu secara online. Saya melihat banyak orang tidak setuju dengannya."

Lindenberger menambahkan adiknya mengatakan kepadanya bahwa dia juga ingin mendapatkan vaksinasi, tetapi adiknya itu belum cukup umur untuk membuat keputusan sendiri.

Ada perbedaan batas usia antar satu negara bagian dengan negara bagian lain di AS yang membolehkan anak di bawah umur dapat meminta vaksinasi tanpa izin orang tua.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada