Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Fosil 'singa raksasa' ditemukan di laci sebuah museum di Kenya

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
Singa raksasa AFP

Spesies baru mamalia raksasa berhasil diidentifikasi setelah peneliti menyelidiki tulang-belulang yang disimpan selama beberapa dekade di laci museum Kenya.

Spesies itu, dijuluki "Simbakubwa kutokaafrika" yang berarti "singa besar Afrika" di Swahili, diperkirakan berkeliaran di benua Afrika di wilayah timur sekitar 20 juta tahun silam.

Baca Juga:

Namun demikian, makhluk berukuran besar ini merupakan bagian dari kelompok mamalia yang saat ini sudah punah yang disebut hyaenodonts.

Penemuan ini dapat membantu menjelaskan apa yang terjadi pada kelompok mamalia ini.

Hyaenodonts - disebut demikian karena giginya mirip dengan hyena modern - adalah karnivora dominan lebih dari 20 juta tahun yang lalu, demikian laporan National Geographic.

Baca Juga:

Tetapi mereka tidak terkait sama-sekali dengan hyena.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Melihat ukuran giginya yang besar, Simbakubwa adalah hyper-carnivore spesial yang secara signifikan lebih besar dari singa modern dan mungkin lebih besar dari beruang kutub," kata peneliti Matthew Borths seperti dikutip oleh kantor berita AFP.

Pada 2013 dia melakukan penelitian di Musium Nasional Nairobi ketika dia meminta untuk melihat isi koleksi berlabel "hyena", lapor National Geographic.

Rahang, tulang-belulang, serta gigi makhluk itu disimpan di musium tersebut setelah ditemukan di sebuah penggalian di Kenya bagian barat pada akhir 1970-an.

Borths bekerja sama dengan peneliti lain, Nancy Stevens, dan pada 2017 mereka mulai menganalisis spesimen fosil yang tidak biasa tersebut.

Temuan mereka dilaporkan dalam Jurnal Vertebrate Paleontology pekan ini.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada