Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Vatikan pertimbangkan tahbiskan laki-laki beristri menjadi pastor di Amazon

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
Agama AFP
Vatikan menyebut umat Katolik di Amazon menghadapi kendala pastoral.

Vatikan sebagai otoritas tertinggi Katolik Roma mempertimbangkan menahbiskan laki-laki tengah baya yang beristri untuk menjadi pastor di kawasan terpencil Amazon, Amerika Latin.

Kebijakan untuk daerah yang kini krisis pastor itu bisa menjadi lembaran sejarah baru Vatikan, kata editor BBC untuk urusan religi, Martin Bashir.

Baca Juga:

Wacana pria beristri menjadi pastor itu sebelumnya muncul dalam surat edaran terkait lingkungan, bertajuk Laudato Si, yang ditulis Paus Fransiskus dan diterbitkan tahun 2015.

Paus Fransiskus menulis bahwa Amazon menghadapi hambatan yang memerlukan reformasuk struktural maupun individual oleh seluruh umat manusia, negara, termasuk gereja.

Dokumen itu membicarakan sejumlah daerah yang bakal dibahas secara mendalam dalam pertemuan akbar para uskup, Oktober mendatang.

Baca Juga:

Selain pimpinan gereja Katolik, perwakilan masyarakat adat dari Brasil, Bolivia, Peru, Ekuador, Kolombia, Venezuela, dan Guyana juga diundang menghadiri pertemuan di Roma, Italia, tersebut.

Seluruh negara itu mencakup penduduk sebanyak 33 juta orang dan menyumbang seperlima air segar dunia.

Kelompok negara di Amazon itu juga sumber seperempat oksigen dunia serta sepertiga cadangan hutan global.

Vatikan menyebut umat katolik di Amazon menghadapi tantangan lingkungan dan pastoral. Namun minimnya jumlah pastor adalah salah satu persoalan yang dapat ditangani Vatikan secara langsung.

Surat edaran Paus Fransiskus setebal 45 halaman itu memuat saran dari konferensi uskup dan komunitas setempat, bahwa muktamar Vatikan Oktober nanti sepatutnya mempertimbangkan pria tengah baya yang pernah menikah untuk menjadi pastor.

Salah satu syaratnya, pria itu adalah sosok yang dihormati di komunitasnya.

Masukan untuk Vatikan itu merujuk pada istilah 'karakter pria yang telah terbukti' untuk mengatasi keterbatasan pastor.

Pria yang masuk kategori ini juga disebut haruslah sosok terkemuka dalam komunitas Katoliknya, serta memiliki keluarga yang telah mapan.

Katolik Reuters
Jawaban atas persoalan jumlah pastor yang minim di Amazon disebut akan menentukan sosok Paus Fransiskus yang dinilai sebagai pembaru gereja.

Gagasan itu bisa menjadi perubahan dramatis sejak Konsili Lateran tahun 1123 dan tahun 1139 secara eksplisit melarang pastor menikah. Selama seribu tahun terakhir, gereja Katolik Roma mewajibkan pastor untuk berselibat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menghapus peluang menikah secara tidak langsung memastikan bahwa anak atau istri pastor tidak dapat mengklaim aset yang dikuasai sang pastor selama hidupnya. Dengan demikian, hal itu dapat ditanggung oleh otoritas gereja.

Butuh waktu berabad-abad untuk memperluas regulasi tentang pastor berselibat, sebelum akhirnya menjadi norma umum di Gereja Katolik Roma.

Adapun, di akhir konferensi gereja Oktober nanti, para peserta akan melakukan pemungutan suara untuk sejumlah ketentuan.

Dokumen regulasi itu selanjutnya akan diserahkan ke Paus. Ia yang bakal mengesahkan atau menolak ketentuan itu menjadi Nasihat Apostolik.

Keputusan itu berpotensi memicu beragam pertanyaan umum terkait sosok Paus Fransiskus sebagai seorang pembaru gereja.

Pada 2013, Paus Fransiskus mendorong publik untuk tidak mendiskriminasi kelompok gay dan mendorong mereka untuk bersatu dengan masyarakat.

"Jika seseorang adalah gay, mencari Tuhan, dan memiliki niat baik, siapakah saya untuk menghakiminya," kata Fransiskus kala itu.

Sejumlah kalangan merasa itu adalah tanda bahwa Paus Fransiskus berniat mengubah doktrin gereja.

Namun faktanya, akhirnya mengafirmasi posisi Gereja Katolik Roma yang menganggap homoseksual sebagai dosa, walau menilai orientasi seksual bukan bagian dari perbuatan melawan ajaran Tuhan.

Tahun 2009, Gereja Katolik Roma memberi izin khusus pada pastor Anglikan yang menikah untuk bergabung dalam perkumpulan imamat, meski dalam konteks yang berbeda.

Ketika itu, kelompok tradisional Anglikan yang menentang penahbisan perempuan, merasa terpaksa bergabung ke Katolik Roma, yang konsisten menjadikan pastor sebagai hak laki-laki.

Dokumen tahun 2009 itu menjadi dasar pembicaraan kalangan katolik di Amazon.

Ketika ditanya Januari lalu soal penahbisan laki-laki berkeluarga menjadi pastor, Paus Fransiskus menyebut dirinya menolak perubahan apapun atas ketentuan imam Katolik.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada