Sejumlah penerbangan di Bandara Internasional Hong Kong mengalami penundaan setelah massa pengunjuk rasa pro-demokrasi kembali menduduki bandara tersebut, Selasa (13/08).
Namun demikian, 47 orang rombongan atlet renang DKI Jakarta berhasil lolos dari hadangan pendemo dan dipastikan akan ikut dalam penerbangan Cathay Pasific pukul 19.05 waktu setempat, Selasa malam, kata salah-seorang pengurusnya.
"Kita tetap on schedule flightnya. Ini kita lagi persiapan boarding untuk kembali ke Indonesia," kata Gama Hakim, 28 tahun, official PPLM (Pusat Pendidikan Pelatihan Mahasiswa) Swimming team, Dinas Olah raga Pemprov DKI Jakarta, kepada BBC News Indonesia.
- Kisah puluhan WNI 'terjebak' di Bandara Hong Kong: 'Kami panik jika ada bentrokan polisi dan pendemo'
- Protes Hong Kong: Seberapa parah pariwisata Hong Kong kena dampaknya?
- Protes Hong Kong: Unjuk rasa selesai, bandara Hong Kong kembali beroperasi
Gama kemudian mengatakan, dia menyaksikan melalui siaran live televisi setempat yang merekam massa demonstran memblokade ruangan utama sehingga mempersulit penumpang untuk masuk ke ruangan keberangkatan.
"Di luar sana, terlihat aksi masih berlangsung. Mirip seperti semalam (Senin, 12/08)," ungkapnya.
Sebelumnya, rombongan atlet renang DKI Jakarta yang berjumlah 47 orang serta belasan WNI lainnya terjebak di bandara Hong Kong pada Senin (12/08) malam, lantaran unjuk rasa tersebut.
Sebagian besar mereka kemudian dibantu dan difasilitasi oleh KJRI di Hong Kong untuk keluar dari bandara dan menginap di kantor konsuler.
Dan Selasa (13/08) pagi, mereka memutuskan untuk kembali ke bandar udara untuk menghindari kemungkinan adanya unjuk rasa susulan pada Selasa siang atau sore.
"Ya skenario kami tepat, karena kalau tidak (berangkat pagi), kami tidak bisa berangkat, karena unjuk rasa masih berlanjut," ujar Gama.
Dia kemudian mensyukuri keputusan tersebut. "Kasihan, teman-teman semua letih semua," katanya.
Gama merupakan anggota rombongan tim renang pelatda DKI Jakarta yang berjumlah 28 orang serta tim renang mahasiswa (PPLM) Jakarta berjumlah 19 orang.
Mereka berada di Hong Kong untuk melakukan try out dalam kejuaraan renang Hong Kong Open 2019.
Sejumlah penerbangan ditangguhkan
Sejumlah penerbangan ditunda di Bandara Internasional Hong Kong selama dua hari berturut-turut karena unjuk rasa anti-pemerintah.
Bandara Hong Kong, yang merupakan salah satu yang tersibuk di dunia, menjadi tempat protes selama lima hari berturut-turut.
Tautan video yang tersebar di media sosial memperlihatkan penumpang berupaya untuk melewati demonstran, yang telah menduduki bandara di bagian dalam untuk menghalangi penumpang yang akan berangkat.
Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, sebelumnya mengeluarkan peringatan terbaru kepada para pengunjuk rasa. Lam mengatakan Hong Kong telah "mencapai situasi berbahaya".
Ketika massa pendemo terus berkumpul, para pejabat bandara Hong Kong mengumumkan bahwa semua penerbangan ditangguhkan dari pukul 16:30 waktu setempat, Selasa.
Beberapa foto dari dalam bandara memperlihatkan para pengunjuk rasa menggunakan troli bagasi untuk membangun penghalang dan beberapa penumpang terlihat marah.
"Operasi terminal di Bandara Internasional Hong Kong benar-benar terganggu," kata Otoritas Bandara dalam pernyataannya.
Sebelumnya, langkah pengunjuk rasa menduduki bandara Senin (12/08) menyebabkan ratusan pembatalan penerbangan di bandara tersebut.
Kerusuhan massal ini mengguncang Hong Kong selama 10 minggu terakhir dan tidak menunjukkan adanya tanda-tanda mereda.
Protes besar dimulai sebagai tanggapan terhadap usulan RUU ekstradisi, yang saat ini telah ditangguhkan, tetapi demo telah berkembang menjadi gerakan pro-demokrasi dengan tuntutan yang lebih meluas.
Protes dipicu oleh kekhawatiran bahwa kebebasan yang selama ini dinikmati oleh masyarakat Hong Kong, yang merupakan wilayah administratif khusus Cina, sedang terkikis.
Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Michelle Bachelet, mendesak pihak berwenang untuk menahan diri dalam menanggapi protes.