Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

AS akan menjadi negara pertama yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
Yerusalem AFP
Presiden AS Donald Trump diperkirakan akan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel secara sepihak.

Presiden AS Donald Trump secara sepihak akan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, kata pejabat tinggi pemerintah.

Namun pejabat tersebut berkata Trump tidak akan langsung memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Baca Juga:

Kabar ini muncul menjelang rencana pidato Trump pada hari ini (06/12).

Sebelumnya, para pemimpin Arab memperingatkan bahwa pemindahan kedubes AS ke Yerusalem dapat menimbulkan reaksi berbahaya. Raja Salman dari Arab Saudi menyebut langkah itu akan menjadi "provokasi terang-terangan terhadap Muslim di seluruh dunia".

Status Yerusalem - situs suci bagi Israel dan Palestina - sangat kontroversial.

Baca Juga:

Israel selalu menganggap Yerusalem sebagai ibu kotanya, sedangkan Palestina mengklaim Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara Palestina masa depan.

Dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, AS menjadi negara pertama yang melakukannya sejak pendirian negara Israel pada 1948.

Apa yang baru saja diumumkan AS?

Protes Trump AFP
Para pengunjuk rasa di Palestina membakar foto Donald Trump pada Selasa (05/12).

Pejabat pemerintahan Trump berkata pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel dipandang sebagai "pengakuan realitas" oleh sang presiden.

Akan tetapi, perbatasan spesifik kota itu akan tetap ditentukan dengan kesepakatan status yang final, kata sang pejabat. Status situs-situs suci tidak akan terdampak.

Trump juga akan mengarahkan kementerian luar negeri untuk memulai proses pemindahan Kedubes AS ke Yerusalem - tapi ini bisa memakan waktu bertahun-tahun.

Ia menjanjikan pemindahan itu kepada para pemilih yang pro-Israel selama kampanye pemilihan presiden.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sang pejabat AS menambahkan bahwa presiden akan menandatangani surat pernyataan yang menunda pemindahan kedubes dari Tel Aviv ke Yerusalem sampai bangunan baru selesai.

Menjelang pengumuman formal, Trump menelepon beberapa pemimpin negara di kawasan Timur Tengah untuk menyampaikan niatnya memindahkan Kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Bagaimana reaksi dunia?

Yerusalem Reuters
Israel selalu menganggap Yerusalem sebagai ibu kotanya, sedangkan Palestina mengklaim Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara Palestina masa depan.

Sebelum kepastian langkah AS ini, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz mengatakan kepada Presiden Trump bahwa pemindahan kedutaan atau pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel "akan menjadi provokasi terang-terangan terhadap umat Islam di seluruh dunia", lansir kantor berita pemerintah, Saudi Press Agency.

Gedung Putih mengatakan bahwa sang presiden membicarakan rencana keputusan mengenai Yerusalem dengan semua pemimpin negara di Timur Tengah, termasuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, pada Selasa lalu.

Reaksi para pemimpin negara Arab itu antara lain:

  • Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas "memperingatkan konsekuensi berbahaya keputusan itu terhadap proses perdamaian [antara Israel dan Palestina] dan terhadap kedamaian, keamanan, dan stabilitas kawasan serta dunia"
  • Raja Abdullah dari Yordania berkata keputusan itu akan "mengacaukan upaya mengembalikan proses perdamaian" dan memprovokasi Umat Islam. Yordania bertindak sebagai pelindung situs suci agama Islam di Yerusalem
  • Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi meminta Presiden Trump "[agar] tidak memperumit situasi di kawasan

Sementara itu, para pegawai pemerintah AS dan keluarga mereka dilarang melakukan perjalanan pribadi di Kota Tua Yerusalem dan Tepi Barat karena alasan keamanan, menjelang kemungkinan terjadinya unjuk rasa.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengancam akan memutuskan hubungan dengan Israel jika AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota negara itu.

Dan Ismail Haniya, pimpinan kelompok Islamis Hamas yang menguasai Gaza, berkata kepindahan kedubes dan pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel akan melanggar "semua batas"

Perancis, Uni Eropa, dan Liga Arab juga telah menyampaikan kekhawatiran.

Menteri Intelijen Israel, Israel Katz, berkata kepada radio militer Army Radio atau Galei Tzahal bahwa ia mengharapkan Presiden Trump akan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota negaranya. Ia juga menambahkan, Israel "bersiap untuk segala kemungkinan", termasuk pecahnya kekerasan.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada