Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Aplikasi Study the Great Nation memungkinkan China memata-matai 100 juta warganya

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
App berbagi pemikiran Presiden Xi disamping informasi resmi dan propaganda. Getty Images
App tersebut menyebarkan pemikiran Presiden Xi disamping informasi resmi dan propaganda.

Partai Komunis China memiliki kemampuan memata-matai lebih dari 100 juta warganya lewat aplikasi yang sangat didukung secara resmi oleh pemerintah, demikian isi laporan hasil analisis dari penggunaan aplikasi itu.

Analisis terhadap app Study the Great Nation (Kajilah Negara Besar) menemukan sejumlah elemen tersembunyi yang dapat membantu pengawasan penggunaan dan penggandaan data, kata perusahaan keamanan telepon Cure 53.

Baca Juga:

App tersebut memberikan pemerintah akses "super-user", kata perusahaan keamanan tersebut.

Pemerintah China menyangkal app tersebut memiliki fungsi pengawasan seperti yang disebutkan para penyelidik siber.

Sejak dikeluarkan pada bulan Februari, Study the Great Nation menjadi program gratis yang paling banyak diunduh di China, terutama karena desakan pemerintah China bagi warganya untuk mengunduh dan memasangnya.

Wajib memakai

Baca Juga:

App meluncurkan berita dan foto resmi, serta mendorong orang untuk mendapatkan poin dengan membaca tulisan, mengomentarinya dan mengikuti kuis tentang China dan pemimpinnya, Xi Jinping.

Penggunaan app ini diwajibkan di antara pejabat partai dan pegawai negeri, serta dikaitkan dengan gaji pegawai di sejumlah tempat.

Mulai bulan ini, wartawan setempat harus lulus dari tes tentang kehidupan Presiden Xi, yang bahannya dikirimkan lewat app, untuk mendapatkan kartu pers yang memungkinkan mereka bekerja.

Sebagai wakil Dana Teknologi Terbuka/Open Technology Fund, yang mengkampanyekan masalah hak asasi manusia, perusahaan keamanan-siber Jerman, Cure 53 memeriksa versi Android dari app itu dan menemukan banyak fitur yang tidak tercatat dan tersembunyi.

Dalam laporannya yang panjang, Cure 53 menyatakan Study the Great Nation memiliki kemampuan "pencatatan yang luas" dan sepertinya berusaha menciptakan daftar app populer yang diundah seseorang di teleponnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Terlihat jelas dan tidak bisa disangkal bahwa aplikasi yang diselidiki dapat mengumpulkan dan mengelola data sangat spesifik dalam jumlah besar," kata laporan itu.

Anggota Partai Komunis didorong untuk sering menggunakan app ini. Getty Images
Anggota Partai Komunis didorong untuk sering menggunakan app ini.

App ini juga memperlemah enkripsi yang digunakan untuk mengacak data dan pesan, sehingga mempermudah pemerintah untuk mengungkapkan kerahasiaan.

"App berisikan kode mirip pintu belakang/back door, yang dapat menjalankan perintah sewenang-wenang dengan menggunakan hak istimewa super-user," kata laporan tersebut.

Adam Lynn, direktur penelitian di Open Technology Fund, mengatakan kepada Washington Post, yang pertama kali melaporkannya bahwa: "Adalah sangat, sangat tidak biasa bagi sebuah aplikasi yang memerlukan tingkat akses seperti itu terhadap alat, dan tidak ada alasan bagi kepemilikan hak istimewa seperti ini kecuali Anda melakukan sesuatu yang tidak seharusnya."

Cure 53 menyatakan "tidak terdapat bukti" bahwa akses tingkat tinggi digunakan, tetapi tetap tidak jelas mengapa sebuah app pengajaran memerlukan akses seperti itu terhadap telepon.

Yang jelas terbukti terjadi sebuah pelanggaran hak asasi manusia karena adanya "usaha yang begitu besar untuk mengacaukan app sehingga sangat sulit para teknisi untuk membalikkan dan memahaminya".

Pemerintah China menyangkal app tersebut bekerja dalam cara seperti yang disebutkan Cure 53.

Beijing menyatakan kepada Washington Post bahwa tim di balik Study the Great Nation mengatakan "tidak ada hal seperti itu".

Kedutaan Besar China di London belum menjawab permintaaan BBC untuk mengomentari laporan tersebut.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada