Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Masjid terkena semprotan meriam air, pemimpin Hong Kong Carrie Lam meminta maaf

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan

Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, mengunjungi masjid terbesar kota itu untuk meminta maaf setelah masjid tersebut terkena tembakan meriam air berwarna biru.

"Lam menyampaikan permintaan maaf atas penyemprotan secara tidak sengaja terhadap pintu masuk utama dan gerbang masjid," demikian pernyataan yang dikeluarkan kantornya seperti diberitakan kantor berita AFP.

Baca Juga:

Polisi untuk pertama kalinya sejak unjuk rasa terjadi pada permulaan bulan Juni, juga mengeluarkan permintaan maaf secara terbuka.

"Tidak lama setelah kejadian, wakil polisi kami menyampaikan permintaan maaf sedalam-dalamnya kepada imam utama dan pimpinan masyarakat Muslim," kata Cheuk Hau-yip, Komandan Kawasan Kowloon West kepada wartawan.

Peristiwa tersebut terjadi pada hari Minggu (20/10) ketika para petugas bentrok dengan pengunjuk rasa pendukung demokrasi.

Baca Juga:

Petugas menembakkan gas air mata, peluru karet dan meriam air berwarna biru dalam upaya meredam demonstrasi yang diwarnai kekerasan.

Meriam air mengenai pintu masuk dan tangga Masjid Kowloon, sehingga meninggalkan noda.

Imam masjid mengatakan permintaan maaf Lam telah diterima.

Polisi menembakkan meriam air berisi cairan biru ke arah demonstran. Reuters
Polisi menembakkan meriam air berisi cairan biru ke arah demonstran.

Dewan Muslim Hong Kong menegaskan masjid bukanlah sasaran polisi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bahkan, sejumlah perwira polisi datang meminta maaf dan membantu membersihkan daerah masjid yang terkena tembakan meriam air.

Aparat sudah melarang demonstrasi digelar pada Minggu (20/10), namun masyarakat Hong Kong mengabaikan larangan itu. Puluhan ribu orang datang berunjuk rasa.

Sebagian di antara mereka, yang memakai baju dan masker hitam, melemparkan bom molotov ke kantor polisi di Tsim Sha Tsui. Api kemudian membakar gerbang bangunan itu.

Kepolisian kemudian menanggapinya dengan melepaskan tembakan gas air mata.

Rangkaian demonstrasi di Hong Kong dipicu oleh rancangan undang-undang yang membuat tersangka kriminal bisa diekstradisi ke China.

Warga Hong Kong khawatir hak-hak mereka secara perlahan-lahan dikikis oleh pemerintah China.

Karenanya, walau rancangan undang-undang kontroversial itu telah dicabut, warga Hong Kong tetap turun ke jalan.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada