Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Sebut feminisme sebagai bentuk ekstremisme, pemerintah Arab Saudi meminta maaf

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
Perempuan Saudi Reuters
Pemerintah Saudi dalam beberapa tahun terakhir berupaya memenuhi hak bagi kaum perempuan, termasuk mencabut larangan menyetir.

Badan keamanan pemerintah Arab Saudi meminta maaf setelah mengunggah video di media sosial yang memasukkan feminisme sebagai salah satu bentuk ekstremisme.

Badan pemerintah ini juga mengatakan bahwa menggolongkan feminisme sebagai ekstremisme adalah satu kesalahan.

Baca Juga:

Mereka mengatakan tengah menyelidiki unggalan video di media sosial tersebut.

Dalam video ini disebutkan bahwa feminisme, homoseksualitas dan ateisme adalah berbahaya dan memperingatkan warga untuk berhati-hati dan waspada.

Video diunggah oleh akun Twitter Lembaga Pengamanan Kepresidenan yang bertanggung jawab secara langsung ke Raja Salman.

Baca Juga:

Lembaga ini mengatakan ada sejumlah kesalahan di dalam video yang diunggah pada akhir pekan itu.

Komisi HAM Saudi ikut memberikan komentar dengan mengatakan bahwa feminisme bukan tindak pidana. Tapi mereka tidak menyinggung soal homoseksualitas atau ateisme.

Di Saudi tidak ada aturan tertulis tentang orientasi seksual atau identitas gender.

Perempuan Saudi Getty Images
Perempuan Saudi sekarang bisa mengajukan paspor dan melakukan perjalanan secara mandiri tanpa harus mendapatkan izin dari kerabat atau anggota keluarga laki-laki.

Hakim menggunakan hukum Islam ketika menangani kasus orang-orang yang diduga melakukan hubungan seksual di luar pernikahan, melakukan hubungan seks sesama jenis atau kegiatan yang dianggap imoral, kata organisasi Amerika Serikat, Human Rights Watch.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Organisasi Amnesty International mengecam video ini dengan mengatakan pesan yang disampaikan dalam video "sangat berbahaya".

"[Pesannya] berdampak sangat besar terhadap kebebasan berpendapat, terhadap kehidupan, kebebasan, dan keamanan di negara tersebut," kata Heba Morayef, direktur Amnesty untuk kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara.

Video diunggah ketika Saudi berupaya menghilangkan citra sebagai negara yang tidak ramah terhadap perempuan, dengan memfokuskan pada pemenuhan sejumlah hak-hak perempuan.

Larangan menyetir bagi perempuan dicabut pada 2018 dan aturan tentang mahram juga diperlonggar sejak Agustus lalu yang membolehkan perempuan mengajukan paspor dan melakukan perjalanan secara mandiri tanpa harus mendapatkan izin dari kerabat atau anggota keluarga laki-laki.

Perempuan juga diberi hak mendapatkan akta lahir, nikah dan cerai.

Meski demikian, perempuan masih menghadapi sejumlah pembatasan dalam kehidupan sehari-hari dan para aktivis perempuan yang menyerukan perubahan ditangkap dan diadili.

Diduga beberapa di antaranya disiksa di penjara.

Mereka yang mendukung sejumlah aktivis perempuan tersebut juga ditangkap.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada