Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Virus corona belum terjangkit di sejumlah negara pulau: Belum ada kasus Covid-19 tapi sudah tetapkan darurat nasional

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
Jemaat gereja mencuci tangan di Malawi sekalipun baru hari Kamis (02/04) kasus pertama ditemukan di sana. AFP
Jemaat gereja mencuci tangan di Malawi sekalipun baru hari Kamis (02/04) kasus pertama ditemukan di sana.

Pada tanggal 12 Januari – kurang dari tiga bulan lalu – virus corona masih terbatas terjadi di China. Kemudian, 13 Januari, virus itu sudah jadi masalah global. Satu kasus dicatat di Thailand sebelum ke Jepang, Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Kini ada lebih dari satu juta orang terinfeksi Covid-19 di seluruh dunia dari Nepal hingga Nikaragua.

Baca Juga:

Angka kematian meningkat, dan rumah sakit kewalahan. Namun adakah negara yang belum terjangkit Covid-19 sekarang ini?

Jawabannya ternyata: ada.

Dar 193 negara anggota PBB, sampai tanggal 2 April, ada 18 negara yang belum melaporkan kasus Covid-19, menurut hitungan yang dilakukan oleh Johns Hopkins University.

Baca Juga:

Ini dia 18 negara tanpa Covid-19

Komoros; Kiribati; Lesotho; Kepulauan Marshall; Micronesia; Nauru; Korea Utara; Palau; Samoa; Sao Tome dan Principe; Kepulauan Solomon; Sudan Selatan; Tajikistan; Tonga; Turkmenistan; Tuvalu; Vanuatu, Yaman

Beberapa dari negara ini memang dicurigai tak melaporkan kasusnya seperti misalnya Korea Utara – atau Yaman yang sedang terkoyak perang.

Tak ada laporan tentang Covid-19 dari Korea Utara. EPA
Tak ada laporan tentang Covid-19 dari Korea Utara.

Belum mendarat di negara pulau

Namun ada negara-negara di mana virus corona belum mendarat di sana.

Kebanyakan adalah negara-pulau yang jarang pengunjung.

Menurut data PBB, termasuk di antara yang masih bebas virus corona ini adalah tujuh dari 10 tempat paling jarang dikunjungi.

Aturan isolasi mandiri baru digaungkan sekarang, tapi bagi negara-pulau yang ada di sini, itu adalah kondisi asli mereka yang terpencil.

Bukan berarti mereka tinggal diam. Di Nauru, yang belum ada kasus virus corona sama sekali, Covid-19 sudah jadi darurat nasional.

Nauru adalah negara-pulau yang terletak di Samudra Pasifik. Yang terdekat dengan mereka adalah Pulau Banaba, bagian dari negara Kiribati.

Kota besar terdekat yang punya penerbangan langsung dengan mereka adalah Brisbane, Australia, yang jaraknya 4500 km.

Penduduk Nauru Getty Images
Nauru dikhawatirkan tak bisa menangani Covid-19 bila sampai terjangkit di negara pulau itu.

Nauru adalah negara terkecil kedua di dunia sesudah Monako.

Penduduknya 10.000 orang, nomer dua paling sedikit di dunia sesudah Tuvalu.

Nauru juga merupakan tempat paling jarang dikunjungi di dunia.

Salah satu operator pariwisata di sana menyebut jumlah wisatawan ke Nauru 160 orang per tahun.

Darurat nasional tanpa kasus

Mungkin kita berpikir negeri terpencil seperti ini sudah aman.

Namun di negara tanpa rumah sakit, tanpa ventilator dan kurangnya tenaga medis, mereka tak mau ambil risiko sedikitpun. Ini langkah-langkah mereka:

  • Tanggal 2 Maret, rute perjalanan dari China, Korea Selatan, dan Italia dihentikan. Lima hari kemudian, Iran ditambahkan ke daftar.
  • Pertengahan Maret, Nauru menghentikan penerbangan ke Fiji, Kiribati, dan Kepulauan Marshall. Sedangkan rute Brisbane dikurangi dari seminggu tiga kali menjadi sekali tiap dua minggu.
  • Sesudah itu, semua pendatang dari Australia (kebanyakan warga yang pulang kampung) diperintahkan dikarantina 14 hari di hotel dekat bandara.
  • Dan jika ada pencari suaka, juga akan dikarantina setidaknya dua minggu.

Kebijakan ini, menurut Presiden Lionel Aingimea, disebut sebagai “tangkap dan kurung".

virus corona BBC

GEJALA dan PENANGANAN: Covid-19: Demam dan batuk kering terus menerus

PETA dan INFOGRAFIS: Gambaran pasien yang terinfeksi, meninggal dan sembuh di Indonesia dan dunia

VAKSIN: Seberapa cepat vaksin Covid-19 tersedia?


“Kami tahan penyakit itu di perbatasan,” katanya. “Kami memakai bandara sebagai perbatasan, dan fasilitas transit sebagai bagian dari perbatasan”.

Mereka yang dikarantina akan diperiksa setiap hari untuk mendeteksi gejala. Ketika ada yang demam, mereka akan diisolasi lebih jauh dan dites Covid-19. Hasilnya dicek di Australia, dan semuanya kembali dengan hasil negatif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekalipun hidup dalam krisis, warga Nauru tetap “tenang dan sigap” kata presiden Aingimea. Ia sendiri bersukur negara lain, Australia dan Taiwan, membantu negaranya.

Mencegah penyakit masuk

Nauru bukan satu-satunya negara di Samudra Pasifik yang mendeklarasikan darurat nasional. Kiribati, Tonga, Vanuatu, dan beberapa lagi melakukan hal serupa.

Dr Colin Tukuitonga, dari Niue di Pasifik Selatan yakin ini merupakan kebijakan yang tepat.

"Langkah terbaik, tanpa diragukan lagi, adalah menghalangi penyakit itu masuk," katanya dari Selandia Baru. "Karena sekali penyakit itu masuk, pasti kepayahan."

Dr Tukuitonga, ahli kesehatan masyarakat yang bekas komisioner WHO kini adalah pembantu dekan di fakultas kedokteran Auckland University.

"Ada tempat yang tak punya layanan kesehatan yang baik," katanya.

"Negara-negara ini kecil, rentan dan tidak punya ventilator. Kalau wabah terjadi di sana, penduduknya akan banyak yang meninggal."

Ia juga berkata bahwa banyak negara-pulau di Pasifik ini sudah buruk layanan kesehatannya.

"Di negara-negara itu tingkat diabetes tinggi, juga penyakit jantung dan kondisi pernapasan Semua peyakit itu memperburuk dampak virus corona."

Jika ada wabah di negara-pulau di Pasifik itu, mereka akan mengirim pasien ke luar negeri. Namun pada prakteknya akan sulit karena negara tempat tujuan mungkin menutup perbatasan mereka.

Maka menurut Dr Tukuitonga yang terbaik adalah tetap membuat negara mereka tak tepapar sama sekali virus corona selama mungkin.

"Mereka selama ini terisolasi samudra yang luas, tapi kini itu menjadi perlindungan bagi mereka," katanya.

Sejumlah kecil negara yang punya perbatasan darat, hingga kini juga belum terpapar virus corona.

Baru hari Kamis (02/04), Malawi, negara tanpa perbatasan laut berpenduduk 18 juta orang di Afrika Timur, melaporkan kasus Covid-19 pertama mereka. Namun mereka sudah siap.

Negeri ini mendeklarasikan “keadaan darurat” dengan menutup sekolah, membatalkan semua visa yang dikeluarkan sebelum 20 Maret.

Mereka juga mempercepat pelaksaan tes, kata Dr Peter MacPherson, ahli kesehatan masyarakat dari Liverpool School of Tropical Medicine, yang penelitiannya dilakukan di Malawi.

Katanya, “negara ini punya waktu tambahan dua sampai tiga minggu untuk bersiap-siap,” dan waktu ini sangat berharga. Ia “sangat yakin” Malawi akan mampu mengatasinya.

"Negeri ini sangat terdampak oleh epidemi HIV dan TB selama tiga puluh tahun terakhir," katanya.

Tempat terakhir yang terpapar

Bukti-bukti memperlihatkan virus corona telah ada di seluruh negara di dunia, kata Dr MacPherson.

Jadi jika bukan Malawi, di manakah tempat di muka bumi yang akan jadi yang terakhir terpapar virus corona?

“Kemungkinan besar di Pasifik Selatan, di pulau-pulau yang sangat terpencil,” kata Andy Tatem, a profesor dalam bidang demografi spasial dan epidemiologi dari University of Southampton.

"Namun dalam ekonomi yang mengglobal ini, saya tak yakin apakah ada yang benar-benar bisa mengelak dari penyakit menular seperti ini."

Penutupan wilayah seperti di Nauru mungkin efektif, tapi menurutnya ini tak bisa dilakukan selamanya.

"Kebanyakan negara ini mengandalkan impor dari luar, apakah barang maupun wisatawan. Mereka juga mengekspor barang. Mereka bisa menutup wilayah, tapi ini akan mengganggu keadaan dalam negeri, mereka pada akhirnya harus tetap membuka diri”.

Dan, Tatem mengingatkan, kasus virus corona ini masih jauh dari puncaknya.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada