Langkah terbaru Rusia dalam krisis virus corona berbentuk pasokan alat medis tiba di New York – yang merupakan bagian dari operasi yang disebut "From Russia with Love" oleh Kremlin.
Akhir Maret lalu kargo serupa diterbangkan ke Italia bersama dengan 100 orang tenaga medis militer Rusia.
Media Rusia lalu bicara soal rasa terima kasih bagi kemurahan hati ini. Namun seberapa banyak fakta dan fiksi di sini?
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo bercuit bahwa AS harus membayar untuk alat medis Rusia itu, dan bahwa "kita harus bekerja sama untuk mengalahkan #COVID19".
Amerika mengatakan pasokan itu disepakati dalam percakapan telepon antara Presiden Donald Trump dan Vladimir Putin beberapa hari lalu.
- Tak ada pelayat dan pemakaman layak bagi pasien Covid-19, 'Kami pendam sendiri kesedihan ini'
- Kota dengan jenazah-jenazah digeletakkan di tepi jalan karena kesulitan pemulasaraan
- Masker diteliti secara ilmiah, apakah dapat memperlambat penyebaran Covid-19?
Kementrian luar negeri Rusia mengatakan AS membayar setengah dari alat medis itu, dan setengahnya lagi merupakan sumbangan Rusia.
Namun saluran TV Rusia menyebut kargo ini “bantuan” dan tak menyebut-nyebut roal pembayaran.
Sebuah laporan dari Gazprom media, NTV, menggambarkan staf di Bandara JFK sangat antusias memfilmkan pesawat Rusia itu dan berswafoto sembari berterimakasih kepada Presiden Putin.
New York merupakan daerah merah virus corona dan angka kematian di AS telah meningkat di atas 5.000, menurut Johns Hopkins University.
Rusia telah menerapkan pembatasan wilayah serupa dengan AS dan Eropa untuk membatasi penyebaran Covid-19.
Dalam 24 jam terakhir, Rusia mencatat adanya 771 kasus baru – angka tertinggi mereka sejauh ini – membuat total kasus 3.548 dan 30 kematian.
Rusia dikritik
Bantuan medis untuk Italia jelas mendapatkan ucapan terima kasih resmi, tetapi ada skeptisisme seputar niat Rusia.
Koran Italia La Stampa menyatakan, menurut sumber mereka, bantuan itu hanya sedikit nilai praktisnya dan lebih mirip dengan kesempatan geopolitis bagi Presiden Putin. Koran itu bahkan menyebutkan bahwa 80% dari kiriman itu "tak berguna".
Ketika ditanya mengenai hal itu, Duta Besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov, marah dan berkata "itu kritik tak berdasar dan ketidakpercayaan terhadap bantuan Rusia itu memperlihatkan pandangan sinis, tak bermoral dan kejam terhadap pihak yang sedang berjuang mempertahankan hidup ".
Ia menambahkan: "Mereka yang mempolitisir kesiapan kami menyediakan bantuan kepada orang-orang Pegunungan Apennines tak paham sejarah. Mereka seharusnya ingat bagaimana pelaut Rusia mendarat di Sisilia tahun 1908 sesudah adanya gempa bumi parah di sana".
Media Rusia memuji bantuan kepada Italia dengan judul berita "Terima kasih atas uluran tanganmu" dan "AS dan Eropa seharusnya belajar ".
Ketegangan Perang Dingin seperti seperti yang digambarkan dalam film James Bond tahun 1963, From Russia With Love, tampaknya belum berakhir.
GEJALA dan PENANGANAN: Covid-19: Demam dan batuk kering terus menerus
TIPS TERLINDUNG DARI COVID-19: Dari cuci tangan sampai jaga jarak
PETA dan INFOGRAFIS: Gambaran pasien yang terinfeksi, meninggal dan sembuh di Indonesia dan dunia
VAKSIN: Seberapa cepat vaksin Covid-19 tersedia?
Menteri Pertahanan Italia Lorenzo Guerini menyatakan terima kasih kepada Rusia, sebagimana juga bekas Perdana Menteri Silvio Berlusconi.
Seorang penyanyi pop Italia bicara dalam bahasa Rusia ketika diwawancara oleh kantor berita Rusia Tass. Seorang lagi menyanyikan lagu popular berbahasa Rusia di Facebook video.
Namun media pendukung pemerintah di Rusia menyampaikan kesan adanya dukungan massal dari warga Italia kepada Rusia.
Video lagu kebangsaan kontroversial
Saluran TV pemerintah dan situs berita pro-Kremlin menurunkan laporan tentang warga Italia yang mengganti bendera Uni Eropa dengan bendera Rusia, serta menyanyikan lagu kebangsaan Rusia di balkon.
Hanya ada satu video yang memperlihatkan itu, dari seorang pria bernama Federico Cane.
BBC Rusia bicara kepada Cane, seorang insinyur, yang mengatakan ia secara pribadi suka kepada Presiden Putin.
Ia pernah berbisnis dengan perusahaan Rusia, dan mengibarkan bendera Rusia sebagai tanda terima kasih pribadi kepada bantuan medis Rusia.
Salah satu klaim lain di media Rusia adalah soal warga Italia beramai-ramai menyanyikan lagu kebangsaan Rusia.
Media pemerintah Rusia menggunakan dua video yang memperlihatkan rekaman (bukan dinyanyikan) lagu kebangsaan Rusia. Salah satunya terhubung ke serikat buruh Italia, UGL.
Lagu kebangsaan ini tampaknya berkumandang dari gedung markas organiasasi neo-fasis bernama CasaPound di Roma. Serikat buruh UGL ini secara tradisional terhubung dengan CasaPound, dan ketua UGL pernah mengunjungi Rusia beberapa kali.
Satu video lainnya direkam dari dalam flat, dengan latar belakang lagu kebangsaan Rusia. Awalnya ini diunggah oleh Alena Sivkova, pemimpin situs berita Daily Storm di Rusia.
Video ini banyak digunakan di Rusia oleh saluran TV dan media daring seperti RenTV, Izvestia, TV Tsentr dan Russia-1.
BBC Rusia menemukan bahwa video ini direkam oleh salah seorang saudara dari Alena yang tinggal di Italia dan menikah dengan orang Italia. Orang inilah yang memasang lagu kebangsaan Rusia itu.
Sivkova berkeras bahwa ini bukan kejadian sekali saja, dan banyak orang Italia lain bergabung secara rutin di kota Imola. Tidak ada bukti mengenai hal ini, dan BBC Rusia tak bisa mendapatkan komentar dari kantor walikota Imola.
Ilya Shepelin mengelola proyek bernama Fake News di stasiun TV oposisi Rusia, Rain channel. Baginya, manipulasi fakta dan fiksi dalam kesempatan ini merupakan contoh sempurna bagi berita palsu hibrida. Yaitu ketika fakta dan fiksi sangat tercampur satu sama lain sehingga sulit dipisahkan, katanya.
Namun kini pihak berwenang Rusia yang memberi peringatan tentang berita palsu.
Di bawah UU darurat, siapapun yang menyebarkan informasi palsu tentang krisis virus corona di Rusia bisa dipenjara lima tahun.