Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Virus corona: Jumlah kematian terus bertambah, Inggris jadi negara pertama di Eropa dengan lebih dari 30.000 kematian akibat Covid-19

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
Clinical staff care for patients at Royal Papworth Hospital in Cambridge PA Media
Lebih dari 13.000 pasien Covid-19 kini tengah dirawat di seluruh rumah sakit di Inggris

Inggris menjadi negara pertama di Eropa dengan jumlah kematian akibat virus corona melampaui 30.000, menurut data terbaru pemerintah.

Sebanyak 30.076 orang dinyatakan meninggal dunia setelah dinyatakan positif Covid-19, dengan tambahan 649 orang meninggal dunia pada Kamis (07/05) pagi.

Baca Juga:

Menteri Perumahan, Kemasyarakatan, dan Pemerintah Daerah Inggris, Robert Jenrick mengatakan jumlah kematian itu adalah "kehilangan yang memilukan".

Sehari sebelumnya, jumlah kematian yang tercatat di Inggris melampaui Italia, menjadikannya negara dengan jumlah kematian tertinggi di Eropa.

Saat ini, jumlah kematian di Italia, yang juga mencatat kematian mereka berdasar pasien dites positif terkena virus, adalah 29.684 orang.

Baca Juga:

Inggris sekarang memiliki jumlah kematian kedua tertinggi di dunia, di belakang Amerika Serikat yang mencatat lebih dari 70.000 kematian akibat Covid-19.

Pakar memperingatkan diperlukan waktu berbulan-bulan untuk melakukan perbandingan jumlah kematian secara global.

Masing-masing negara pun memiliki cara pengetesan yang berbeda, seperti Italia yang melakukan tes lebih banyak ketimbang Inggris.

Dalam konferensi pers perkembangan Covid-19 di Inggris, Jenrick mengatakan: "Sangat sulit untuk membuat perbandingan internasional secara pasti, dibutuhkan waktu untuk melakukannya."

Kendati demikian, Profesor Sir David Spiegelhalter, anggota dari pakar yang memberi rekomendasi kepada pemerintah Inggris selama pandemi, mengatakan Inggris "seharusnya sekarang berkaca pada negara-negara lain untuk mempelajari mengapa angka kematian kita sangat tinggi".

Spiegelhalter mendesak para menteri untuk berhenti merujuk artikel yang ditulisnya untuk Guardian "untuk mengklaim kita belum dapat membuat perbandingan internasional".

Sebelumnya pemimpin Partai Buruh Sir Keir Starmer mengatakan pemerintah terlalu lambat memberlakukan karantina wilayah dan terlalu lambat meningkatkan jumlah tes.

Dan bertanya kepada Perdana Menteri Boris Johnson tentang peningkatan jumlah kematian di tempat perawatan, dia berkata: "Dua belas pekan setelah menteri kesehatan mengumumkan kita dalam krisis kesehatan, saya harus bertanya kepada Perdana Menteri - mengapa pemerintah belum siap akan hal ini?

Sementara itu, jumlah pengetesan virus corona di Inggris turun drastis ke angka terendah selama sepekan terakhir.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah hanya melakukan 69,463 tes dalam 24 jam terakhir.

Sebelumnya, Inggris berjanji untuk melakukan 100.000 tes sehari sejak awal Mei, namun baru berhasil mencapai jumlah itu pada dua kesempatan.

Graph showing daily UK tests for coronavirus BBC

Sebelumnya, Boris Johnson mengatakan "ambisinya" untuk meningkatkan kapasitas pengujian virus corona menjadi 200.000 sehari pada akhir Mei.

Pada hari Selasa, Inggris mencatat 6.111 kasus baru Covid-19, jumlah harian tertinggi ketiga sejauh ini.

Lebih dari sembilan pekan sejak Inggris mencatat kematian pertamanya pada 2 Maret, kisah-kisah personal mereka yang meninggal terus muncul.

Di antara mereka adalah Jennie Sablayan, seorang perawat hematologi berusia 44 tahun yang bekerja di University College London Hospital selama lebih dari 18 tahun.

Rumah sakit mengatakan dia adalah seorang "ahli di bidangnya" yang merawat pasien kanker dengan penuh dedikasi.

Jermaine Wright NHS
Jermaine Wright bekerja di bidang farmasi di rumah sakit Hammersmith

Teknisi farmasi senior layanan kesehatan Inggris, Jermaine Wright yang berusia 45 tahun, dideskripsikan sebagai "orang yang ramah" yang menyukai makanan dan sepakbola.

Dia disebut sebagai "kekuatan pendorong" di belakang panggung sepakbola amatir London.

Afua Fofie, seorang asisten kesehatan di London, "dikenal karena tawanya yang menular dan kesediaannya untuk bekerja keras demi pasien dan rekan-rekannya".

Sementara itu, lima warga kini meninggal dunia di rumah perawatan di pusat wabah Covid-19 di Pulau Skye.

Pada perkembangan lain:

  • Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan dia "sangat menyesal" akan krisis virus corona yang terjadi di rumah perawatan
  • Mantan penasehat pemerintah, Profesor Neil Ferguson, tidak akan diproses hukum setelah melanggar ketentuan tentang jaga jarak sosial
  • Karya terbaru seniman Banksy yang memperlihatkan seorang bocah laki-laki berlutut di samping tempat mainannya tergambar di Rumah Sakit Umum Southampton
  • Seorang ibu yang melahirkan bayinya dua bulan lebih awal karena dinyatakan sakit parah karena virus corona, memuji tenaga medis rumah sakit yang telah menyelamatkan nyawanya
  • Bos bandara Heathrow di London mengatakan bandara itu edang menguji coba sistem pemantauan suhu untuk penumpang
  • Uber mengumumkan rencana untuk memangkas 3.700 staf setelah bisnisnya lesu akibat dari karantina wilayah
  • Para peneliti di AS dan Inggris telah mengidentifikasi ratusan mutasi pada virus yang menyebabkan penyakit Covid-19
  • Dan Debenhams telah mengkonfirmasi penutupan lima gerainya setelah aturan pembatasan dicabut
Bar chart shows daily deaths are coming down BBC

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada