Presiden AS Donald Trump mengatakan dia "sangat kecewa" dengan Cina menyusul sebuah laporan yang menyebutkan bahwa negara itu mengizinkan pengiriman minyak melalui kapal ke Korea Utara.
Dalam cuitannya, Trump mengatakan Cina telah "tertangkap basah".
Dia mengatakan tidak akan ada sebuah "solusi pertemanan" terhadap krisis Korea Utara jika diizinkan ekspor minyak ke Pyongyang.
Sebelumnya Cina membantah telah melanggar sanksi atas perdagangan minyak PBB antara Cina dan Korea Utara.
- Krisis Korea Utara: AS minta aset Kim Jong-un dibekukan
- Korea Utara dan AS melakukan 'kontak langsung', kata Menlu Tillerson
- Ketegangan baru Trump-Kim: Warga Korea Utara kini dilarang masuk AS
Pekan lalu, Beijing mendukung draf resolusi PBB yang dibuat AS yang mencantumkan kebijakan untuk memotong impor minyak Korut sampai lebih dari 90%.
Sanksi baru yang berat itu merupakan sebuah upaya terkini untuk mengurangi uji rudal balistik yang kontroversial oleh Pyongyang.
https://twitter.com/realDonaldTrump/status/946416486054285314
Cuitan Presiden Trump muncul tak lama setelah koran Korea Selatan Chosun Ilbo memberitakan bahwa tanker milik Cina secara dian-diam mengirimkan minyak ke kapal Korea Utara yang berada di laut.
Pemberitaan yang mengutip pejabat pemerintah Korea Selatan itu menyebutkan bahwa pengiriman dari kapal ke kapal ilegal itu telah direkam oleh satelit mata-mata AS sekitar 30 kali sejak Oktober lalu.
Pemerintah AS tidak mengkonfirmasi laporan tersebut, namun salah satu pejabat departemen yang dikutip kantor berita reuters menduga bahwa transfer minyak seperti itu dapat terjadi.
"Transfer dari kapal ke kapal... masih menjadi perhatian sebagai bagian dari aktivitas menghindari sanksi Korut," jelas pejabat tersebut.
Cina, yang merupakan mitra dagang Korea Utara, berulang kali mengatakan sepenuhnya mendukung sanksi PBB terhadap Pyongyang.
Ketika ditanya mengenai transfer minyak dari kapal ke kapal oleh para wartawan, juru bicara kementerian pertahanan Cina Ren Guoqiang mengatakan: "Situasi yang Anda sebutkan itu sama sekali tidak ada."
Juru bicara kementerian luar negeri AS Michael Cavey kembali meminta seluruh negara untuk menghentikan hubungan ekonomi dengan Korea Utara.
"Kami mendesak Cina untuk mengakhiri hubungan ekonomi dengan Republik Demokratik Rakyat Korea (Korea Utara), termasuk wisata dan segala persediaan minyak atau produk minyak bumi," kata dia.
Dalam perkembangan yang lain pada Kamis lalu, Dewan Keamanan PBB menolak akses pelabuhan bagi empat kapal Korea Utara yang diduga membawa barang-barang yang dilarang, seperti diberitakan kantor berita AFP. Langkah itu memperpanjang daftar kapal yang diblok oleh PBB, yang hingga kini mencapai delapan buah.
- 'Berperan' dalam program rudal, dua pejabat Korea Utara dikenai sanksi AS
- Krisis Korea Utara: AS kirim armada tempur ke Semenanjung Korea
Korea Utara juga mendapatkan sejumlah sanksi dari AS, PBB dan Uni Eropa.
Kebijakan PBB yang terakhir merupakan respon terhadap uji coba rudal balistik oleh Pyongyang pada 28 November lalu, yang menurut AS merupakan yang terbesar.
Korea Utara selalu menanggapi sanksi baru itu sebagai sebuah "aksi perang".
Trump sebelumnya telah mengancam untuk "secara total menghancurkan" Korea Utara jika melakukan serangan nuklir. Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyebutkan persiden A sebagai "bermental gila".