Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Tanzanite: Penambang yang kaya mendadak dalam semalam, kembali temukan batu mulia langka senilai Rp29 miliar

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
Man holding up a stone TBC1
Saninu Laizer mengatakan uang dari hasil penjualan itu batu mulia itu akan digunakan untuk membangun sekolah dan fasilitas kesehatan

Seorang penambang skala kecil di Tanzania, yang menjadi miliarder dalam semalam pada Juni lalu setelah menjual dua batu mulia langka Tanzanite senilai US$3,4 juta atau setara Rp42 miliar, berhasil menjual batu sejenis seharga US$2 juta atau setara Rp29 miliar.

Temuan batu Tanzanite ketiga oleh Saniniu Laizer memiliki berat 6,3 kg.

Baca Juga:

Tanzanite hanya ditemukan di Tanzania utara dan digunakan untuk membuat ornamen.

Batu itu adalah salah satu batu mulia paling langka di Bumi. Bahkan, seorang ahli geologi setempat memperkirakan pasokannya mungkin habis dalam 20 tahun ke depan.

Daya tarik batu mulia terletak pada ragam warnanya, termasuk hijau, merah, ungu dan biru.

Baca Juga:

Nilai batu mulia terlangka itu ditentukan oleh kelangkaan - semakin halus warna atau kejernihannya, semakin tinggi harganya.

Tanzanite AFP
Daya tarik batu mulia terletak pada ragam warnanya, termasuk hijau, merah, ungu dan biru.

Lazier mendorong teman-temannya sesama penambang skala kecil untuk bekerja sama dengan pemerintah, dan mengatakan bahwa pengalamannya adalah contoh yang baik.

"Menjualnya kepada pemerintah berarti tidak ada jalan pintas... mereka transparan," kata Lazier dalam pernyataannya di sebuah upacara di tambang yang terletak di utara Mirerani.

Penambang kerap mengeluh tentang pembayaran yang terlambat dari pemilik tambang, menurut wartawan BBC Aboubakar Famau yang melaporkan dari ibu kota Dodoma.

Saniniu Laizer carrying the gemstones at the trading centre Tanzania Ministry of Minerals
Juni lalu, Saniniu Laizer berhasil menjual dua batu mulia langka Tanzanite senilai Rp42 miliar
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah menjual dua batu mulia dengan berat 9,2 kg dan 5,8 kg, Lazier - ayah dari 30 anak - mengatakan kepada BBC bahwa dia akan menggelar sebuah pesta.

Akan tetapi, setelah berhasil menjual batu mulia ketiganya Senin (03/08) lalu, dia mengatakan bahwa uang dari hasil penjualan itu akan digunakan untuk membangun sekolah dan fasilitas kesehatan di distrik Simanjiro di utara Manyara.

Dia mengatakan kepada BBC bahwa keberuntungannya dua bulan lalu tidak akan mengubah gaya hidupnya. Dia mengaku berencana untuk terus memelihara sapinya yang berjumlah 2.000.

Laizer menambahkan bahwa dirinya tidak perlu mengambil tindakan pencegahan tambahan meskipun dirinya menjadi miliarder dalam semalam.

Man sorting Tanzanite at mine site BBC
Penjual batu mulia Tanzanite menghendaki pemerintah untuk mempublikasikan batu mulia unik secara lebih luas.

Beberapa penambang skala kecil seperti Laizer memperoleh lisensi pemerintah untuk menggali Tanzanite, tetapi penambangan ilegal banyak terjadi terutama di dekat tambang yang dimiliki oleh perusahaan besar.

Pada 2017, Presiden Magufuli memerintahkan militer untuk membangun tembok sepanjang 24 km di sekitar lokasi penambangan Merelani di Manyara, yang diyakini sebagai satu-satunya sumber Tanzanite di dunia.

Setahun kemudian, pemerintah melaporkan peningkatan pendapatan di sektor pertambangan dan menghubungkan kenaikan tersebut dengan pembangunan tembok.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada