Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

AS-China: Sanksi AS terhadap pejabat Hong Kong, melawan 'penindasan demokrasi' atau 'campur tangan biadab'

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
Carrie Lam, AS, China, Hong Kong Getty Images

Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi kepada Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam dan 10 orang pejabat tinggi lainnya dari Hong Kong dan China daratan.

Sanksi tersebut digunakan untuk menarget mereka yang merusak otonomi Hong Kong, kata Menteri Keuangan Steven Mnuchin.

Baca Juga:

"Amerika Serikat mendukung rakyat Hong Kong," tambah Mnuchin.

Langkah itu dilakukan beberapa minggu setelah China memberlakukan Undang-Undang Keamanan Nasional yang kontroversial di Hong Kong, yang menurut para kritikus mengancam kebebasannya.

Ketegangan AS-China terus meningkat. Awal pekan ini, pemerintahan Trump melarang transaksi AS dengan pemilik aplikasi WeChat dan TikTok di China.

Baca Juga:

Di antara mereka yang dijatuhi sanksi adalah komisaris polisi Hong Kong dan beberapa sekretaris politik.

Departemen Keuangan AS secara langsung menuduh Lam "menerapkan kebijakan Beijing tentang penindasan kebebasan dan proses demokrasi".

"Pada 2019, Lam mendorong pembaruan pengaturan ekstradisi Hong Kong untuk memungkinkan ekstradisi ke daratan, memicu serangkaian demonstrasi oposisi besar-besaran di Hong Kong," tambah Departemen Keuangan AS dalam sebuah pernyataan.

Pada hari Sabtu, pemerintah Hong Kong mencap langkah tersebut sebagai "campur tangan yang mencolok dan biadab dalam urusan internal Republik Rakyat China, dengan menggunakan Hong Kong sebagai pion".

Juru bicara Lam mengatakan dia tidak akan "diintimidasi".

"Berbicara atas nama kolega seniornya yang menjadi sasaran, Pemimpin Eksekutif Carrie Lam mengatakan bahwa kami menjalankan tugas terhormat untuk menjaga keamanan nasional, melindungi kehidupan dan kepentingan tidak hanya 7,5 juta orang Hong Kong tetapi juga 1,4 miliar orang Daratan. "

Luo Huining, perwakilan Beijing di Hong Kong, termasuk di antara mereka yang dijatuhi sanksi. Dia mengatakan tindakan itu konyol.

Menteri Perdagangan Hong Kong Edward Yau menyebut sanksi itu tidak proporsional dan memperingatkan pembalasan terhadap bisnis AS di wilayah tersebut.

Sebelas pejabat yang terkena sanksi akan disita semua propertinya di AS dan aset keuangannya dibekukan.

AS mengkritik keras Undang-Undang Keamanan Nasional Hong Kong. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyebutnya sebagai "langkah Orwellian" dan serangan "terhadap hak dan kebebasan rakyat Hong Kong".

Sementara China membela undang-undang kontroversialnya dengan mengklaim UU itu diperlukan untuk menghentikan campur tangan asing di Hong Kong dan protes pro-demokrasi yang sering kali disertai kekerasan seperti yang terjadi tahun lalu.

hong kong, china, as AFP
UU keamanan nasional baru yang diberlakukan di Hong Kong menuai kontroversi

Mengumumkan sanksi terhadap Carrie Lam dan pejabat Hong Kong lainnya pada hari Jumat, Pompeo mengatakan, "Partai Komunis China telah menjelaskan bahwa Hong Kong tidak akan pernah lagi menikmati otonomi tingkat tinggi yang dijanjikan Beijing kepada rakyat Hong Kong dan Inggris selama 50 tahun.

"Presiden Trump telah menjelaskan bahwa Amerika Serikat, oleh karena itu, akan memperlakukan Hong Kong sebagai 'satu negara, satu sistem' dan mengambil tindakan terhadap individu yang telah menghancurkan kebebasan rakyat Hong Kong."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Carrie Lam sebelumnya mencemooh isu mengenai penjatuhan sanksi terhadap dirinya, bulan lalu ia mengatakan, "Saya tidak memiliki aset di Amerika Serikat dan saya juga tidak ingin pindah ke Amerika Serikat."

Sanksi terbaru disahkan oleh perintah eksekutif yang ditandatangani Trump pada Juli yang bertujuan untuk menghukum China karena perannya dalam urusan Hong Kong.

Apa saja yang terjadi dalam hubungan China-AS?

Ketegangan antara AS dan China telah meningkat dengan eskalasi yang dipercepat dalam beberapa bulan terakhir.

Gedung Putih menuduh China berbohong tentang asal-usul virus corona, yang berawal dari China akhir tahun lalu; menggunakan aplikasi media sosial untuk memata-matai orang Amerika; "mencuri" kekayaan intelektual; dan menyembunyikan penjahat yang dicari di dalam kedutaan besar China di AS - ini hanya beberapa tuduhan yang dilontarkan.

Kedua negara saling memerintahkan konsulat di kota-kota besar untuk tutup bulan lalu karena ketegangan meningkat.

AS juga telah menekan mitra dalam aliansi intelijen Five Eyes - Australia, Kanada, Selandia Baru, dan Inggris - untuk melarang sistem telekomunikasi 5G Huawei China, dengan alasan masalah keamanan nasional.

China telah mengusir wartawan dari surat kabar utama AS setelah AS memberlakukan pembatasan baru pada outlet media China yang berafiliasi dengan pemerintah komunis negara itu.

Awal bulan ini China mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap enam aktivis pro-demokrasi, termasuk seorang warga negara Amerika.

Dorongan China ke Laut China Selatan juga telah membuat khawatir tetangganya serta AS, yang telah meningkatkan kecepatan patroli angkatan laut yang dikirim ke laut untuk melawan ekspansi China.


Dampak terbatas tetapi sangat simbolis

Analisis oleh Zhaoyin Feng, BBC News Chinese, Washington

Sanksi AS terhadap pejabat China dan Hong Kong telah membayangi selama berminggu-minggu.

Dampak pribadi terhadap para pejabat yang berbasis di Hong Kong ini sebenarnya terbatas jika mereka tidak memiliki kepentingan finansial di AS dan tidak berencana untuk bepergian ke sana.

Dan Carrie Lam sendiri baru-baru ini mengatakan bahwa dia tidak takut dengan sanksi tersebut.

Tetapi langkah ini sangat simbolis, karena ini adalah langkah terbaru Washington yang mengutuk upaya Beijing untuk membatasi kebebasan dan demokrasi di Hong Kong. Bekas koloni Inggris itu telah menjadi titik pertikaian utama antara AS dan China.

Dua ekonomi terbesar di dunia tampaknya akan mengalami "perceraian" yang menyakitkan, dengan konsekuensi di tengah pemilihan presiden AS yang akan berlangsung tiga bulan lagi.

Apa yang didapat Washington dari ini? Dengan bersikap keras terhadap Beijing, pemerintahan Trump mencoba untuk mengumpulkan pemilih, sementara 'pendukung' China di Gedung Putih bertujuan untuk memperbaiki jalannya hubungan bilateral yang mereka yakini lebih menguntungkan China.


Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada