Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Ledakan Beirut: PM Lebanon umumkan pemerintah mundur di tengah 'malapetaka besar, keruntuhan ekonomi dan sosial'

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
Demonstrasi di Beirut Reuters
Banyak warga Lebanon meluapkan kemarahan mereka kepada elite politik yang mereka anggap korup, lalai dan salah urus.

Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab baru saja mengumumkan bahwa segenap pemerintah mengundurkan diri ketika negara itu mengalami malapetaka besar dan keruntuhan ekonomi serta sosial.

Ia mengumumkan keputusan itu pada Senin malam waktu setempat (10/08) di tengah kemarahan rakyat yang memuncak atas ledakan di ibu kota Lebanon, Beirut, Selasa lalu.

Baca Juga:

Beberapa menteri kabinet sebelumnya sudah mengundurkan diri, termasuk menteri Menteri Lingkungan, Damianos Kattar dan Menteri Informasi, Manal Abdel Samat.

Namun terus muncul agar segenap pemerintahan mengundurkan diri. Banyak rakyat Lebanon menyalahkan pemerintah karena mengizinkan bahan peledak dalam jumlah besar disimpan di pelabuhan Beirut.

Korban bertambah

Mereka juga meluapkan kemarahan atas hal yang mereka anggap sebagai korupsi yang merajalela, dan warga pun turun ke jalan-jalan untuk mengadakan unjuk rasa.

Baca Juga:

Sementara itu, jumlah korban meninggal dunia akibat ledakan itu kini bertambah menjadi 220 orang, sebagaimana dikatakan oleh Gubernur Beirut, Marwan Abboud.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia juga mengatakan puluhan orang sejauh ini masih hilang, banyak di antara mereka adalah pekerja asing dan pengemudi truk.

Kerusakan akibat ledakan Beirut, Lebanon EPA
Sekurang-kurangnya 300.000 warga kehilangan tempat tinggal akibat ledakan di Beirut.

Perdana Menteri Hassan Diab dan Presiden Michael Aoun sebelumnya menjelaskan bahwa ledakan berasal dari 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan di gudang pelabuhan selama enam tahun.

Pihak berwenang sudah diperingatkan berkali-kali bahwa penyimpanan amonium nitrat di pelabuhan itu berbahaya.

Berita ini masih akan dilengkapi.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada