Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Yoshihide Suga terpilih menjadi perdana menteri Jepang yang baru menggantikan Shinzo Abe

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
Yoshihide Suga Reuters
Yoshihide Suga: dari tangan kanan Abe menjadi perdana menteri

Parlemen Jepang telah memilih Yoshihide Suga sebagai perdana menteri yang baru, menyusul pengunduran diri Shinzo Abe.

Setelah Suga memenangkan kursi pimpinan partai yang berkuasa pekan ini, pemungutan suara pada Rabu (16/09), mengkonfirmasi posisinya yang baru sebagai perdana menteri.

Baca Juga:

Sebagai sekutu dari Abe, ia diharapkan bisa melanjutkan kebijakan pendahulunya.

Shinzo Abe mengumumkan pengunduran dirinya akhir bulan lalu, dengan alasan kesehatan.

Hari Rabu, adalah hari terakhir Abe mengadakan rapat kabinet dan mengatakan kepada wartawan bahwa dia bangga atas pencapaiannya selama hampir delapan tahun berkuasa.

Baca Juga:

Suga kemudian dengan mudah menang dalam pemungutan suara perdana menteri di Diet, majelis rendah, di mana koalisi yang dipimpin Partai Demokrat Liberal (LDP) yang konservatif memegang suara mayoritas.

Bersama dengan kabinet barunya, dia kemudian akan dilantik secara seremonial oleh kaisar di Istana Kekaisaran.

Yoshihide Suga Reuters
Yoshihide Suga setelah kemenangannya pada hari Rabu.

Tantangan di depan

Politikus veteran dan anggota kabinet senior, akan memimpin negara di masa sulit. Jepang tercatat memiliki perekonomian terbesar ketiga dunia.

Seperti banyak negara lain, Jepang juga berjuang di tengah pandemi yang telah menyebabkan kemerosotan ekonomi terbesar dalam sejarah, menyusul kemandekan ekonomi selama bertahun-tahun.

Jepang juga menghadapi masyarakat yang sudah tua, dengan hampir sepertiga populasinya berusia 65 tahun ke atas.

Suga telah menjadi Kepala Sekretaris Kabinet selama bertahun-tahun, peran pemerintahan tertinggi setelah perdana menteri.

Dia juga berjanji menjalani segudang agenda pemerintahan sebelumnya, termasuk program reformasi ekonomi yang dijuluki Abenomics.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Pemilihan Suga menjamin adanya keberlanjutan pada semua inisiatif kebijakan utama yang dikeluarkan Shinzo Abe," kata Yuki Tatsumi, direktur program Stimson Center's Japan yang berbasis di Washington kepada BBC.

"Apa yang akan menjadi ujian terbesar baginya adalah seberapa baik dia tampil di hadapan publik sebagai pemerintah Jepang," katanya.

"Meskipun kemampuannya sebagai tangan kanan Abe dan Kepala Sekretaris Kabinet telah terbukti, namun kemampuan untuk memimpin negara sebagai pemimpin tertinggi sebagian besar belum teruji, khususnya dalam bidang kebijakan luar negeri.

"Bagaimana Suga dapat bertransisi dari penyokong menjadi aktor utama, akan ditentukan seberapa baik transisi kepemimpinan ini dapat dikelola."

Siapa Yoshihide Suga?

Lahir sebagai anak petani stroberi, politikus veteran ini memiliki latar belakang sederhana, yang membedakan dirinya dari kebanyakan elit politik Jepang.

Pria 71 tahun, memiliki karir yang perlahan dalam politik. Dia pertama kali bekerja sebagai seorang sekretaris untuk anggota parlemen LDP sebelum akhirnya memulai karir politiknya sendiri, dari pemilihan dewan kota menjadi anggota Diet pada 1996.

Pada 2005, dia menjadi seorang menteri kabinet di bawah Junichiro Koizumi dan memperoleh pengaruh lebih pada kabinet Abe.

Sebagai tangan kanan dari Abe, dia mendapatkan reputasi sebagai orang yang efisien dan praktis, dan mendapat dukungan penuh dari Abe untuk kepemimpinannya.

Salah satu penampilan publiknya yang paling mengemuka adalah saat mengumumkan era baru Reiwa. Saat itu adalah transisi dari Kaisar Akihito yang turun tahta kepada putranya Naruhito pada 2019 lalu.

Saat dia menang meraih kursi tertinggi di LDP pada hari Senin kemarin, yang dia butuhkan hanyalah dukungan dari partainya sendiri.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada