Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Tuntutan pemakzulan Donald Trump: Cuplikan video 13 menit tentang kebrutalan massa perusuh, kepanikan polisi dan ketakutan anggota parlemen di Gedung Capitol

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
Pendukung Trump bentrok dengan polisi dan pasukan keamanan ketika orang-orang mencoba menyerbu Capitol AS pada 6 Januari 2021 di Washington, DC Getty Images

Politisi Partai Demokrat mengawali tuntutan mereka dalam kasus pemakzulan atas Donald Trump dengan menayangkan video berdurasi 13 menit - yang menunjukkan kerusuhan di Gedung Kongres Amerika Serikat (Capitol) 6 Januari lalu. Para senator menontonnya sambil diam tertegun.

Tujuan dari penuntutan dalam sidang pada Selasa (09/02) itu jelas: tetap fokus pada Trump, dan mengaitkan mantan presiden AS terkait kata-katanya dengan kerusuhan maut yang terjadi setelah dia pidato.

Baca Juga:

Dengan memutar video itu, para politisi Demokrat tersebut ingin memastikan para senator yang menjadi juri - dan, yang terpenting, rakyat AS yang menonton di rumah - melihat kekerasan brutal massa, kepanikan polisi, dan ketakutan anggota parlemen.

Gabungan video atau montase itu dibuka dengan pernyataan Trump kepada kerumunan massa yang bersorak pada 6 Januari, lalu beralih ke klip yang menunjukkan kengerian hari itu - yang diputar dalam detail mengerikan yang sarat dengan ucapan sumpah serapah.

Trump bicara, pengepungan dimulai

Trump melanjutkan pidato yang menyemangati kerumunan massa pendukungnya dengan klaim palsu kecurangan pemilu. "Kita akan berjalan menuju [gedung] Capitol," katanya. Massa pendukungnya pun sudah mencapai gedung Capitol.

Baca Juga:

Sambil meneriakkan "USA, USA, USA," sekelompok orang lalu merangsek barikade di sekitar gedung. Beberapa memakai topi "Make America Great Again[Buat Amerika Hebat Lagi]," dan lainnya memakai perlengkapan militer, saat mereka menerjang para petugas polisi yang tidak bisa berkutik.

Beberapa orang lainnya berkonfrontasi dengan polisi sambil melontarkan umpatan kasar dan menyebut mereka "babi" dan "pengkhianat". Rekaman video itu kemudian kembali pada tayangan pidato Trump.

'Berjuang demi Trump'

Pendukung Trump di dekat Gedung Kongres AS, pada 6 Januari 2021 di Washington, DC Getty Images
Beberapa orang mengatakan di pengadilan bahwa mereka pergi ke lokasi kerusuhan karena disuruh Donald Trump.

Situasi di luar Gedung Capitol sudah gaduh saat anggota parlemen berkumpul di dalam untuk mengesahkan hasil pemilihan presiden yang dimenangkan Joe Biden.

Pendukung Trump memegang bendera dan senjata. Seorang pria berdiri di tiang gantungan, lengkap dengan jerat atau tali gantung. Massa pun meneriakkan: "Berjuang demi Trump."

Sekelompok petugas polisi di tangga menuju Capitol lalu melangkah mundur saat gerombolan massa bergerak maju secara cepat. Polisi terlihat tak berdaya menghalau kerumunan itu.

Kekacauan di Capitol

Saat Wakil Presiden Mike Pence segera dievakuasi dari ruang senat, massa mendobrak jendela dan pintu Gedung Capitol. Mereka kemudian berhadapan dengan petugas di dalam aula Kongres.

"Kalian kalah jumlah," kata salah satu dari penyerbu. "Ada jutaan dari kami. Dan kami mendengarkan Trump - bos kalian."

Satu kelompok massa meneriakkan "pengkhianatan, pengkhianatan, pengkhianatan," saat makin banyak pendukung Trump yang merangsek ke dalam. Kelompok lain menyahut, "Pertahankan Konstitusi kalian," saat berjalan di koridor.

Pendukung Trump ditembak mati

Dalam video itu, Partai Demokrat memasukkan tayangan momen yang mencekam ketika perusuh pro-Trump Ashli Babbitt ditembak mati seorang petugas.

Di lorong luar ruang parlemen, sekelompok orang coba mendobrak pintu yang dikunci. Kaca jendela pintu pun pecah. Seorang perusuh menggunakan tongkat untuk menghantamkannya ke pintu saat kerumunan sekitar berteriak "hancurkan, hancurkan".

Terlihat tangan seorang petugas di sisi lain, memegang pistol dan mengarahkannya ke massa. Terdengar suara tembakan dan Babbitt lalu jatuh ke lantai.

"Apakah ini Senat?"

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para anggota dewan merunduk di ruang galeri DPR. Seseorang terdengar menyahut kepada mereka untuk "tetap merunduk". Sekelompok anggota parlemen - banyak yang memakai masker gas pelindung - dibantu oleh polisi menuju tempat aman.

Sekelompok perusuh lalu masuk ke ruang Senat. "Apakah ini Senat?" kata seseorang yang ingin tahu. "Di mana mereka?" yang lain bertanya, tampaknya mengacu kepada para senator yang sudah dievakuasi.

Terlihat beberapa perusuh mengobrak-abrik kertas dan materi yang ditinggalkan oleh anggota parlemen. "Pasti ada sesuatu yang bisa kita gunakan untuk melawan bajingan ini," kata salah satu perusuh.

Kerumunan di luar ancam kekerasan

Rekaman itu juga menunjukkan lautan massa memenuhi halaman gedung Capitol. Bendera Konfederasi pun dikibarkan di serambi depan.

'Itu sebabnya kita harus punya 30.000 senjata di atas sana, "kata seorang pria. "Rute berikut," jawab yang lain.

Polisi kewalahan atasi massa perusuh

Beberapa adegan kekerasan yang paling mengganggu muncul jelang akhir video.

Barisan petugas polisi berhasil dijebol di pintu masuk gedung Capitol oleh kerumunan massa yang mencoba memaksa masuk. Terlihat dan terdengar seperti huru-hara.

"Kita butuh patriot-patriot baru di garda depan," teriak seorang perusuh. Yang lain menembakkan semprotan merica ke barisan polisi yang mencoba menjaga pintu masuk.

Seorang perusuh mencoba mengoyak masker gas dari wajah seorang petugas polisi.

Kerumunan orang itu kemudian mengumpulkan tenaga dan berteriak, "heave ho," saat mereka mencoba masuk secara serempak.

Terdengar teriakan sedih yang mengerikan dari seorang petugas polisi yang terjebak di pintu.

Di luar, massa melontarkan teriakan yang menyemangati: "Berjuang demi Trump."

Tim pembela mantan presiden menyangkal jika Trump menghasut terjadinya kerusuhan, dan berdebat di persidangan pada hari Kamis bahwa pemakzulan itu inkonstitusional. Mayoritas senator memilih persidangan untuk dilanjutkan.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada